Cegukan menghasilkan suara "hik" yang khas dan dapat didengar saat cegukan terjadi. Cegukan sebenarnya terjadi karena terjadinya spasme atau kontraksi secara tiba-tiba dan singkat dari diafragma.

Biasanya ketika Anda menghirup napas, diafragma akan bergerak ke bawah agar paru bisa semakin mengembang dan udara tertarik masuk ke dalam paru. Saat mengeluarkan napas, diafragma akan kembali ke posisinya, tulang iga mengembang ke luar dan udara terdorong keluar.

Pada cegukan, ketika menarik udara antara napas, karena kontraksi tiba-tiba dari diafragma, pita suara tiba-tiba menutup untuk mencegah udara memasuki paru. Hal ini bisa terjadi ketika ada sesuatu yang mengiritasi diafragma Anda. Akhirnya, muncullah suara "hik" dan Anda cegukan.

Cegukan umumnya berlangsung selama beberapa detik atau beberapa menit saja. Walaupun cegukan bisa cepat hilang dan tidak menyebabkan suatu dampak bagi kesehatan, cegukan bisa cukup mengganggu dan menyebabkan ketidaknyamanan sehingga perlu dihentikan.

Cara Alami Mengatasi Cegukan

Selama ini ada beberapa cara alami yang dipercaya dapat menghentikan cegukan, di antaranya:

Menahan napas

Menahan napas adalah salah satu cara yang digunakan untuk menghentikan cegukan. Ketika menahan napas, karbon dioksida akan tetap berada di paru dan tidak bisa keluar, membuat diafragma menjadi rileks dan cegukan pun berhenti.

Pertama-tama Anda harus mengambil napas dalam-dalam melalui hidung, kemudian tahan hingga 10-20 detik. Perlahan-lahan hembuskan udara dari paru-paru dan ulangi beberapa kali hingga cegukan berhenti.

Menarik lutut ke dada

Gerakan menarik lutut ke dada dan membungkuk ke depan akan mengompresi dada dan memberi tekanan pada diafragma. Untuk melakukannya, pertama-tama Anda bisa duduk di tempat yang nyaman, kemudian regangkan kaki lurus ke depan. Anda harus menarik satu atau kedua lutut ke arah dada dan membungkuk ke depan sejauh mungkin. Tahan posisi tubuh selama 30-60 detik dan perlahan-lahan duduk kembali ke posisi tegak.

Menggunakan air dingin

Anda bisa berkumur-kumur atau minum perlahan dengan air dingin untuk menghentikan cegukan. Hal ini dapat merangsang saraf vagus, saraf yang berjalan di area leher, dada dan ke berbagai organ di tubuh. Saraf ini juga mengkoordinasikan menelan dan bernapas serta turut melewati pita suara.

Menelan gula pasir

Menelan gula pasir adalah salah satu cara alami dalam menghentikan cegukan. Walaupun masih belum dipahami sepenuhnya, cara ini diduga bisa mengaruhi sinyal yang menyebabkan refleks cegukan dengan memengaruhi saraf vagus. Metode ini dianggap beberapa orang sebagai metode alami yang cukup berhasil, namun beberapa orang lainnya mungkin merasa cara ini tidak efektif.

Baca Juga: Cegukan pada Bayi, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Kapan Perlu ke Dokter saat Cegukan?

Cegukan mungkin tidak bisa dihentikan dengan beberapa cara alami di atas. Cegukan terus-menerus yang dirasakan berhari-hari hingga berbulan-bulan bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis yang lebih serius, di antaranya:

• Kerusakan saraf atau iritasi saraf
• Gangguan sistem saraf pusat yang disebabkan kondisi tertentu seperti stroke, cedera otak serius, tumor, multipel sklerosis, peradangan otak, peradangan sumsum tulang belakang
• Gangguan metabolisme seperti diabetes, ketidakseimbangan elektrolit dan penyakit ginjal
• Penggunaan obat-obatan dan konsumsi alkohol
• Masalah kecemasan dan stres
• Efek samping pembedahan

Baca Juga: Penyebab dan Faktor Risiko Stroke Ringan (TIA)

Saat cegukan terus-menerus terjadi dan tidak bisa dihentikan Anda perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mencari penyebab dan pengobatan serta perawatan yang mungkin dibutuhkan. Anda juga perlu mengunjungi dokter ketika cegukan disertai gejala lain seperti sakit kepala, kesulitan mengendalikan keseimbangan tubuh, atau mati rasa di bagian tubuh tertentu.

Umumnya cegukan bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan, namun bila cegukan tidak kunjung mereda Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!