4 Tips Mudah Agar Sleep Training Berhasil

Bagikan :


Sleep training atau latihan tidur agar bayi dapat tidur sendiri merupakan salah satu latihan yang perlu diberikan pada bayi sejak dini. Umumnya, orang tua dapat memulai sleep training ketika bayi memasuki usia 3-4 bulan. Dengan sleep training, bayi dapat tidur tanpa bantuan orang tua sehingga si kecil dan orang tua memiliki waktu istirahat yang cukup. 

Menidurkan bayi ternyata tidak semudah kelihatannya. Tidak semua bayi dapat segera tertidur setelah Anda mematikan lampu atau menimangnya. Karenanya, diperlukan sleep training agar bayi dapat segera tidur sendiri secara mandiri.

Ada beragam cara sleep training yang dapat diberikan pada bayi, di antaranya metode Cry It Out, metode Ferber, the chair method, whisperer method, dan lain-lain. Terkadang, tidak semua metode sleep training dapat berhasil bagi si kecil dan ini adalah hal yang wajar. Orang tua dapat mencoba metode apa pun yang dirasa berhasil bagi orang tua dan si kecil.

Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua ketika akan melakukan sleep training:

1. Terapkan jam tidur yang sama

Sebelum memulai sleep training, orang tua dapat membuat rutinitas dengan mengatur kapan bayi akan tidur. Bayi belum dapat mengenal konsep waktu, namun dengan adanya rutinitas, mereka akan memahami bahwa malam adalah waktu untuk bermain dan pagi adalah waktu untuk bermain.

Memasuki jam tidur malam, orang tua dapat mengondisikan kamar menjadi lebih gelap, berhenti beraktivitas dan mulai beristirahat di dalam kamar. Lakukan rutinitas ini secara teratur dengan jam yang sama di setiap malam. Dengan menerapkan rutinitas, anak akan mengenali perbedaan siang dan malam sehingga ia pun akan bergegas tidur saat malam tiba. 

2. Mulai di saat yang tepat

Beberapa metode sleep training menganjurkan untuk mulai mengajak bayi tidur ketika mereka sudah nampak lelah namun belum mengantuk. Jika bayi sudah lama terjaga dan menunjukkan tanda-tanda seperti menguap atau mengucek matanya, maka orang tua dapat memulai latihan sleep training dengan menidurkan si kecil.

Sebagian besar orang tua gagal menerapkan sleep training karena baru akan menidurkan bayi ketika mereka sudah tampak kelelahan dan mengantuk. Pasalnya, bayi yang terlalu lelah seringkali lebih sulit ditidurkan dan susah tidur nyenyak.

3. Jangan mudah merespon tangisan bayi

Bayi seringkali merengek dan terbangun di tengah malam entah karena lapar atau hal lainnya. Para ahli menyarankan agar orang tua tidak perlu tergesa-gesa merespon tangisan si kecil. Umumnya, jika bayi tidak benar-benar membutuhkan sesuatu maka ia akan kembali tidur dengan tenang. Bila orang tua selalu merespon rengekan bayi sekecil apa pun maka bayi akan sulit untuk belajar tidur mandiri. 

4. Kerja sama dengan anggota keluarga dan pengasuh bayi

Bagi orang tua yang mengasuh anak dengan bantuan anggota keluarga lain dan pengasuh bayi, maka perlu kerja sama dari semua pihak untuk menerapkan sleep training pada si kecil. Pastikan keluarga dan pengasuh bayi juga memahami metode apa yang digunakan ketika sleep training sehingga bayi juga menerima stimulasi yang seragam saat akan tidur. Sebelum memulai sleep training, pastikan bayi berada dalam kondisi perut kenyang dan badan dalam kondisi bersih.

 

Melatih bayi agar dapat tidur secara mandiri tanpa bantuan orang lain tentunya membutuhkan konsistensi dan kesabaran tinggi. Pengalaman menidurkan bayi pun akan berbeda-beda bagi satu anak dengan anak yang lain. Ketika satu metode tidak berhasil, orang tua dapat terus mencoba metode lain hingga menemukan cara yang cocok bagi orang tua dan si kecil.

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 06:33

When and How to Sleep Train Your Baby. Available from: https://health.clevelandclinic.org/when-and-how-to-sleep-train-your-baby/

How to Sleep Train Your Baby. Available From: https://www.whattoexpect.com/first-year/sleep/sleep-training-baby/