Syok Hipovolemik

Ilustrasi pasien syok hipovolemik sedang di tata laksana

Bagikan :


Definisi

Syok hipovolemik didefinisikan sebagai suatu kondisi penurunan volume darah parah secara drastis yang dapat menyebabkan komplikasi buruk pada kesehatan seseorang. Hal ini terjadi ketika tubuh Anda mengalami kehilangan darah lebih dari 15 persen dari total seluruh cairan dalam tubuh Anda. Pada kondisi ini, jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik karena kurangnya jumlah darah di dalam tubuh.

Syok hipovolemik merupakan suatu kegawatdaruratan medis yang dapat mengancam jiwa dan harus ditangani dengan segera. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, kondisi ini akan menyebabkan terjadinya kegagalan multi-organ, tanpa terkecuali organ penting tubuh. Beberapa penelitian menunjukan lebih dari 82% persen orang yang mengalami syok hipovolemik mengalami kematian dalam 24 jam jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.

 

Penyebab

Terdapat beberapa penyebab terjadinya syok hipovolemik, yaitu:

  • Hilangnya darah dalam jumlah banyak dan cepat karena cedera atau robeknya pembuluh nadi besar. Robekan pada pembuluh nadi besar tubuh dapat terjadi karena kecelakaan, luka sayat, patahnya tulang di sekitar tulang panggul, dan perdarahan internal yang terjadi pada saluran pencernaan Anda.
  • Luka bakar. Kulit manusia berfungsi sebagai barrier (pelindung) sehingga air dari dalam tubuh tidak keluar secara berlebihan. Ketika seseorang mengalami kerusakan pada lapisan kulit dikarenakan luka bakar yang luas, hal ini akan menyebabkan rusaknya barrier sehingga banyak cairan yang keluar melalui proses penguapan dan dapat menyebabkan hilangnya banyak cairan dari dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya syok hipovolemik.
  • Diare masif dalam frekuensi sering dan muntah dalam jumlah banyak. Keluarnya cairan melalui diare atau muntah dalam jumlah banyak dapat menyebabkan berkurangnya jumlah cairan tubuh. Jika cairan yang hilang tidak segera diganti, hal ini dapat memicu terjadinya syok hipovolemik.

 

Faktor Risiko

Terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami syok hipovolemik, seperti:

  • Diare masif dalam frekuensi sering atau mengalami muntah dalam jumlah banyak tanpa mendapatkan asupan cairan dalam jumlah cukup. Padahal, pada kondisi tersebut harus segera diberikan asupan cairan yang adekuat sebagai pengganti cairan yang hilang.
  • Trauma atau cedera yang melibatkan pembuluh nadi juga dapat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya syok hipovolemik. Kemungkinan terjadinya syok hipovolemik semakin besar jika pembuluh nadi yang cedera berukuran cukup besar. Cedera jenis ini cenderung terjadi karena kecelakaan mobil.
  • Orang yang mengalami dehidrasi juga memiliki risiko mengalami syok hipovolemik. Hal ini berkaitan dengan hilangnya jumlah garam di dalam tubuh. Semakin banyak garam yang hilang, hal ini dapat menyebabkan semakin banyak jumlah air yang keluar dari tubuh melalui urine dan pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya syok hipovolemik.

 

Gejala

Gejala syok hipovolemik dapat bervariasi. Gejala yang paling sering muncul berupa:

  • Haus
  • Kram otot
  • Penurunan tekanan darah drastis

Pada beberapa kasus, syok hipovolemik juga menyebabkan munculnya gejala berupa nyeri pada perut atau dada, kebingungan, rasa kantuk dan agitasi.  Agitasi adalah suatu keadaan tidak menyenangkan yang menyebabkan penderitanya merasa bergejolak, bingung, tegang, mudah tersinggung, tegang dan gelisah. Kondisi syok hipovolemik dapat menyebabkan penurunan suplai darah ke seluruh tubuh, terutama ke otak.

Secara lebih spesifik, gejala yang muncul pada syok hipovolemik dapat dikelompokan berdasarkan banyaknya volume darah yang hilang, yaitu:

  • Ringan

    Pada derajat kehilangan darah yang ringan, orang yang mengalami syok hipovolemik mengalami kehilangan darah kurang dari 20 persen dari jumlah total volume cairan tubuh. Kondisi ini cenderung sulit untuk didiagnosa karena tekanan darah dan pola pernapasan yang masih dalam batas normal. Gejala yang paling terlihat pada derajat keparahan ringan berupa perubahan warna kulit menjadi lebih pucat. Pada beberapa kasus, penderitanya juga akan mengalami perasaan cemas secara tiba-tiba.
  • Sedang

    Pada derajat kehilangan darah yang sedang, terjadi kehilangan darah sebesar 20-40% dari total volume cairan dalam tubuh. Pada kondisi ini, orang yang mengalami syok hipovolemik akan mengalami gejala berupa peningkatan denyut jantung dan laju pernapasan. Gejala ini dapat disertai dengan munculnya perasaan cemas, gelisah, dan berkeringat. Tekanan darah biasanya masih dalam batas normal. Namun, tekanan diastolik atau angka bagian bawah pada pengukuran tensi cenderung meningkat.

  • Berat

    Seseorang dinyatakan mengalami syok hipovolemik derajat berat ketika mengalami kehilangan lebih dari 40% darah dari total volume cairan dalam tubuh. Pada kondisi ini, orang yang mengalami syok hipovolemik akan mengalami peningkatan denyut jantung hingga lebih dari 120 kali per menit, napas yang cepat hingga lebih dari 30 kali per menit. Penderitanya akan mengalami peningkatan gangguan mental, berupa perasaan cemas dan agitasi . Selain itu, akan terjadi penurunan tekanan sistolik atau angka pada bagian atas pada pengukuran tensi.

Pada kondisi yang lebih buruk, tekanan sistolik atau angka atas pada pengukuran tensi akan mengalami penurunan drastis dan menimbulkan gejala berupa hilangnya kesadaran, berkeringat dalam jumlah banyak, kulit terlihat sangat pucat dan teraba dingin. 

Perlu diingat bahwa seluruh tingkatan derajat keparahan tersebut membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat agar tidak menimbulkan komplikasi.

 

Diagnosis

Dokter Anda akan melakukan observasi dan pemeriksaan untuk menegakan diagnosis. Pada umumnya, orang yang sedang dalam kondisi syok akan mengalami kesulitan untuk menjawab pertanyaan. Namun, jika Anda dalam kondisi sadar penuh, dokter Anda mungkin akan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi medis yang pernah Anda alami atau keadaan kesehatan Anda secara menyeluruh.

Selanjutnya, dokter Anda akan mengobservasi kondisi Anda dengan cara melakukan pemeriksaan fisik, berupa pengecekan suhu, denyut nadi, pernapasan, tekanan darah. Dokter Anda juga akan melakukan penilaian pada warna kulit dan suhu.

Dalam menegakan diagnosis, dokter Anda juga dapat melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, berupa pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan pencitraan.

Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengetahui tingkat keparahan dan penyebab. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah untuk kemudian diperiksa pada laboratorium. Pada beberapa kasus seperti cedera atau trauma dan hamil, akan dilakukan pengambilan sampel urine untuk kemudian dianalisis (urinalisis).

Pemeriksaan pencitraan dilakukan pada pasien dalam keadaan stabil. Pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa USG atau ultrasounds, X-ray, atau CT scan.  Pemeriksaan CT Scan dilakukan pada pasien yang stabil. Pada kasus patah tulang panjang, harus dilakukan pemeriksaan radiografi.

Pada beberapa kasus seperti adanya kemungkinan syok hipovolemik disebabkan karena trauma atau cedera pada perut, dokter Anda akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan USG atau ultrasound FAST. Pemeriksaan ini dilakukan sesegera mungkin pada pasien yang stabil maupun tidak stabil. Hal ini dikarenakan pada perut terdapat pembuluh nadi besar yang jika mengalami robekan dapat menyebabkan komplikasi fatal pada penderitanya.

 

Tata Laksana

Syok hipovolemik dapat terjadi pada orang yang mengalami cedera karena kecelakaan. Ketika Anda menemukan orang yang mengalami kecelakaan, Anda dapat melakukan tindakan pre-hospital. Tindakan ini dilakukan dengan cara tidak memindahkan atau mengangkat korban secara sembarangan. Hal ini dilakukan guna mencegah perburukan jika terdapat cedera leher. Segera hubungi rumah sakit terdekat agar penderita mendapatkan penanganan medis segera. Terlambatnya pengiriman pasien ke rumah sakit dapat berpotensi buruk terhadap kondisi pasien. 

Di rumah sakit, tim medis akan melakukan beberapa tindakan yang dilakukan agar seluruh organ tubuh mendapatkan asupan oksigen yang cukup, mengontrol dan menghentikan perdarahan yang terjadi, serta mengganti cairan atau darah yang hilang. Pasien akan diberikan penggantian cairan atau transfusi darah melalui infus atau pembuluh darah guna menggantikan darah yang hilang dan memperbaiki sirkulasi. Selain itu, akan dilakukan penatalaksanaan guna stabilisasi kondisi dan mencegah terjadinya komplikasi.

Pada beberapa kasus, penatalaksanaan memerlukan tindakan intervensi atau tindakan operatif. Lebih lanjut, dokter Anda akan memberikan obat-obatan guna meningkatkan kinerja jantung dan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri serta komplikasi yang tidak diinginkan.

 

Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus syok hipovolemik berupa infeksi bakteri, kerusakan pada ginjal dan organ lain, hingga kematian. Komplikasi berupa infeksi lebih cenderung terjadi pada pasien yang mengalami syok hipovolemik karena cedera.

 

Pencegahan

Berkendara dengan berhati-hati dan gunakan sabuk pengaman atau helm. Jika Anda mengalami muntah atau diare, segera konsumsi cairan dalam jumlah cukup untuk mencegah terjadinya syok hipovolemik.

 

Kapan Harus Ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala di atas, segera kunjungi dokter Anda agar mendapatkan pengobatan yang tepat. Kondisi ini dapat mengancam jiwa sehingga perlu mendapatkan penanganan dengan segera.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Sherly Deftia Agustina
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 05:45

(WebMD, 2020) Hypovolemic Shock. diakses pada tanggal 22 April 2022 di https://www.webmd.com/a-to-z-guides/hypovolemic-shock#091e9c5e8184b1b5-2-6

(Heatlhline, 2021) Hypovolemic Shock. diakses pada tanggal 22 April 2022 di https://www.healthline.com/health/hypovolemic-shock#outlook

(Medscape, 2017) Hypovolemic Shock Treatment and management. diakses tanggal 22 April 2022 melalui https://emedicine.medscape.com/article/760145-treatment

(Medical News Today, 2021) What to know about hypovolemic shock. diakses tanggal 22 April 2022 melalui https://www.medicalnewstoday.com/articles/312348#diagnosis

(Medlineplus, 2020) Agitation. diakses tanggal 22 April 2022 melalui https://medlineplus.gov/ency/article/003212.htm#:~:text=Agitation%20is%20an%20unpleasant%20state,tense%2C%20confused%2C%20or%20irritable.

Taghavi S, Askari R. Hypovolemic Shock. [Updated 2021 Jul 20]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. diakses melalui https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513297/#!po=95.4545