ASI Bercampur Darah, Bolehkah Diberikan pada Bayi?

ASI Bercampur Darah, Bolehkah Diberikan pada Bayi?
Credit: Freepik

Bagikan :


Menyusui bukan hanya bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan bayi namun juga meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi. Namun bagaimana jika saat menyusui, ASI justru bercampur darah? Bolehkah ASI yang bercampur darah diberikan pada bayi?

 

Penyebab Keluarnya Darah pada ASI (Air Susu Ibu)

Air susu Ibu (ASI) umumnya berwarna putih atau putih kekuningan. ASI yang berwarna kekuningan biasanya muncul di awal masa menyusui. ASI ini adalah kolostrum yang bernutrisi tinggi dan penting untuk membangun kekebalan bayi.

Setelahnya, ASI dapat dibedakan mejadi dua, yaitu foremilk dan hindmilk. Foremilk adalah ASI yang pertama kali keluar di awal sesi menyusui, biasanya bertekstur encer dan berwarna putih bening atau sedikit kebiruan. Foremilk memiliki banyak nutrisi namun rendah lemak. Seiring waktu ASI akan mengandung lebih banyak lemak dan tinggi kalori sehingga teksturnya menjadi lebih kental. ASI ini disebut dengan hindmilk. Dengan meminum hindmilk, bayi akan lebih lama kenyang.

Baca Juga: Air Susu Ibu (ASI) Berbau Tengik, Bolehkah Diberikan pada Bayi?

Saat menyusui, terkadang ibu mendapati ASI ikut berubah warna karena bercampur dengan darah. Berikut ini beberapa alasan mengapa ASI bisa bercampur dengan darah, yaitu:

Puting lecet

Penyebab utama dari ASI bercampur darah adalah puting lecet. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh perlekatan mulut bayi yang tidak benar pada puting, gigitan bayi saat menyusu atau kebiasaan bayi yang suka menarik puting saat menyusu, atau menggunakan pompa ASI yang tidak sesuai dengan ukuran puting. Puting yang kering juga dapat menyebabkan ASI bercampur darah.

Kondisi ini tidak berbahaya dan hanya bersifat sementara, namun menimbulkan rasa nyeri hebat pada puting payudara ibu. Menyusui menjadi proses yang sangat tidak nyaman. Untuk mengatasinya, ibu dapat mengoleskan ASI, salep atau krim pelembap pada puting untuk meredakan lecet.

Mastitis

Mastitis adalah infeksi pada payudara yang dapat terjadi pada saat menyusui. Gejala mastitis umumnya payudara bengkak dan merah, nyeri, hingga demam dan menggigil. Mastitis juga dapat ditandai dengan keluarnya cairan atau darah dari payudara.

Mastitis dapat diatasi dengan minum obat pereda nyeri, memperbanyak minum air dan istirahat. Jika kondisi tidak membaik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapat pengobatan yang sesuai.

Baca Juga: Meredakan Ruam Popok hingga Jerawat, Ini Manfaat Mandi ASI (Air Susu Ibu) bagi Kulit Bayi

Pecahnya pembuluh darah kapiler

Bercampurnya darah pada ASI juga dapat disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah kapiler. Biasanya hal ini terjadi ketika Anda memeras atau memompa ASI terlalu kencang, atau ketika payudara mengalami cedera. 

 

Bolehkah ASI yang Bercampur Darah Diberikan pada Bayi?

Bercampurnya darah pada ASI tentu membuat para ibu khawatir. Menurut para ahli, ibu tetap diperbolehkan memberikan ASI yang bercampur darah pada bayi terutama jika kandungan darah pada ASI sangat sedikit. Adanya darah pada payudara bisa menjadi tanda suatu gangguan kesehatan pada ibu, namun bukan menjadi hal yang berbahaya pada bayi.

Selama ASI tidak berubah warna dan aromanya secara signifikan dan bayi tidak menunjukkan tanda alergi atau penolakan terhadap ASI, ibu sebaiknya tetap memberikan ASI pada bayi.

Anda juga bisa menunggu hingga tidak ada lagi darah yang keluar dari payudara. Namun, pada kondisi di mana darah tidak berhenti keluar setelah beberapa hari, atau ada tanda infeksi seperti demam maupun kemerahan pada payudara, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan lebih dahulu.

ASI adalah makanan terbaik bagi bayi berusia 0-6 bulan. Jika pada masa periode tersebut ibu mendapati ASI bercampur darah, sebaiknya tidak perlu khawatir. Anda tetap dapat memberikan ASI pada bayi selama bayi tidak muntah atau alergi. Jika memiliki pertanyaan seputar ASI dan menyusui, Anda dapat berkonsultasi melalui aplikasi Ai Care. 

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 21:09

WebMD Editorial Contributors. (2021). Blood in Breast Milk: What to Do. Available from: https://www.webmd.com/baby/what-to-do-about-blood-in-breast-milk#.

Murray, D. (2022). Breastfeeding and Blood In Breast Milk. Available from: https://www.verywellfamily.com/blood-in-breast-milk-431550.

Miles, K. (2022). Coping with cracked, bleeding, or scabbed nipples while breastfeeding. Available from: https://www.babycenter.com/baby/breastfeeding/cracked-or-bleeding-nipples_8493.

Pregnancy Birth & Baby. Sore, Cracked or Bleeding Nipples. Available from: https://www.pregnancybirthbaby.org.au/sore-cracked-or-bleeding-nipples.