Perubahan warna gigi dan noda pada gigi dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satunya kebiasaan merokok. Kabar baiknya, sebagian besar perubahan warna gigi dan noda pada gigi dapat dicegah dan diatasi.

Perubahan warna dapat mempengaruhi seluruh permukaan gigi atau muncul sebagai noda bintik tertentu pada email gigi. Email gigi adalah lapisan terluar gigi yang keras, di mana ketika noda muncul di lapisan ini sifatnya bisa sementara atau permanen.

Untuk dapat mengetahui apakah gigi Anda masih bisa dikembalikan menjadi putih cemerlang, ketahui terlebih dahulu apa yang menyebabkan gigi Anda berubah warna.

Makanan atau minuman

Mengonsumsi kopi, teh, minuman kola, minuman anggur, buah-buahan tertentu dan makanan bertepung seperti pasta atau kentang dapat menyebabkan perubahan warna gigi menjadi kuning.

Menurut Healthline, kebiasaan merokok atau mengunyah tembakau (menginang) juga menyebabkan perubahan warna gigi menjadi kuning.

Kondisi kesehatan rongga mulut yang buruk

Seringkali melewatkan kegiatan menyikat gigi dan membersihkan sela-sela gigi dapat menyebabkan timbunan plak dan makanan pada permukan gigi.

Penyakit tertentu

Beberapa penyakit, seperti dilansir Cleveland Clinic dapat mencegah perkembangan normal email gigi dan dentin sehingga menyebabkan perubahan warna gigi. Misalnya infeksi pada ibu hamil, yang kemudian mempengaruhi perkembangan email pada bayi dan membuat gigi bayi menghitam.

Pengobatan dan perawatan medis

Beberapa jenis obat dapat membuat gigi anak yang sedang berkembang berubah warna menjadi hitam. Antibiotik tetrasiklin dan doksisiklin, misalnya, dapat mempengaruhi pembentukan email pada anak di bawah usia 8 tahun.

Obat kumur yang mengandung chlorhexidine dan cetylpyridinium chloride juga dapat menimbulkan noda pada gigi.

Selain itu, antihistamin, obat antipsikotik dan obat antihipertensi juga dapat menyebabkan perubahan warna gigi. Perawatan medis tertentu, seperti radiasi kepala, leher, dan kemoterapi juga dapat mempengaruhi perubahan warna gigi.

Bahan perawatan gigi

Beberapa bahan yang digunakan dalam perawatan gigi oleh dokter gigi, seperti restorasi amalgam, terutama bahan yang mengandung perak sulfida dapat menimbulkan warna abu-abu kehitaman pada gigi.

Trauma

Ketika berolahraga, anak-anak seringkali tidak sengaja mengalami cedera benturan pada gigi. Trauma tersebut, terutama bila dialami anak di bawah usia 8 tahun, dapat menyebabkan perubahan formasi enamel gigi. Trauma juga dapat mempengaruhi perubahan warna gigi menjadi hitam ketika dewasa akibat adanya benturan yang menyebabkan aliran darah ke gigi berkurang atau matinya syaraf.

Penggunaan fluoride berlebihan

Fluoride berlebihan baik dari sumber lingkungan yang terkandung di dalam air, maupun dari aplikasi obat kumur, pasta gigi atau suplemen fluoride dapat menyebabkan perubahan warna gigi. Kelebihan fluoride ini kerap ditandai dengan munculnya bintik putih pada gigi yang berubah menjadi gelap.

Faktor genetik dan usia

Selain faktor di atas, usia serta genetik sangat mempengaruhi perubahan warna gigi. Seiring bertambahnya usia, lapisan luar email pada gigi akan menipis dan memperlihatkan warna alami dentin. Secara genetik, beberapa orang memiliki enamel yang lebih cerah atau lebih tebal secara alami dibandingkan orang lain.

Untuk mencegah perubahan warna gigi, maka sebaiknya hentikan kebiasaan merokok atau menginang. Anda juga bisa minum minuman berkafein atau jus buah menggunakan sedotan agar cairan tidak menyentuh permukaan gigi. Selain itu, sangatlah penting untuk membersihkan gigi baik menggunakan sikat maupun benang gigi untuk mencegah penumpukan plak pada gigi. Kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk membersihkan gigi dan pemeriksaan kesehatan gigi lainnya.

Yuk, mulai berhenti merokok bersama Ai-Care dengan mengisi kuesioner yang ada pada link ini https://tinyurl.com/aicareHTTS