Mengompol biasa dialami oleh anak-anak usia balita. Namun kebiasaan ini terkadang masih banyak ditemukan pada anak-anak yang berusia lebih besar. Tak perlu khawatir, ada sejumlah cara yang bisa Anda terapkan untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Penyebab Anak Usia Besar Masih Mengompol
Dilansir dari Cleveland Clinic, anak-anak masih belajar untuk mengontrol kandung kemih sebagai tempat penampungan urine. Oleh karena itu, kondisi ini masih umum ditemukan pada anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun. Mengompol di malam hari juga lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Pada usia 5-7 tahun beberapa anak diketahui masih mengompol meskipun dalam jumlah sedikit.
Pada usia 5 tahun, anak-anak umumnya sudah dapat menggunakan toilet secara mandiri sehingga normalnya kebiasaan mengompol sudah jarang terjadi. Beberapa penyebab anak masih mengompol di atas usia 5 tahun antara lain stres, masalah emosional, atau sulit terbangun dari tidur.
Dilansir dari Mayo Clinic, pada kondisi yang sangat jarang terjadi, mengompol bisa dikaitkan dengan kondisi medis tertentu seperti:
- Kantung kemih belum berkembang sempurna seusai usianya
- Produksi hormon ADH (berperan untuk memperlambat produksi urine di malam hari) tidak cukup saat kecil
- Infeksi saluran kemih, biasanya mengompol akan disertai dengan keluhan lain
- Diabetes
- Konstipasi atau sembelit kronis
- ADHD (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif)
Apabila si kecil masih mengompol hingga usia di atas 7 tahun sebaiknya periksakan ke dokter.
Baca Juga: Intergenerational Trauma, Ketika Trauma Orang Tua Diturunkan pada Anak
Tips Mengatasi Anak Usia Besar Masih Mengompol
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghentikan kebiasaan mengompol pada anak usia 5-7 tahun atau lebih besar antara lain:
1. Atur asupan cairan pada anak
Salah satu penyebab anak mengompol di malam hari adalah minum dalam jumlah banyak sebelum tidur. Untuk mengurangi kebiasaan mengompol, Anda bisa membatasi asupan cairan pada malam hari menjelang tidur. Perbanyak minum pada pagi hingga sore hari dan batasi minum di malam hari setidaknya 1-2 jam sebelum tidur, agar produksi urine di malam hari tidak terlalu banyak dan memicu ngompol.
2. Biasakan anak untuk buang air kecil sebelum tidur
Sebelum tidur, sebaiknya biasakan anak untuk buang air kecil. Anda bisa memulai kebiasaan ini sejak anak menjalani toilet training. Dalam sehari, Anda bisa membiasakan anak untuk buang air kecil ke toilet setiap 2-3 jam dan tepat sebelum tidur malam.
Walaupun anak mengatakan mereka tidak merasa keinginan untuk buang air kecil, cobalah biarkan mereka duduk di toilet selama beberapa menit sebelum tidur untuk mengosongkan kandung kemih mereka.
Baca Juga: Cara Mencegah Obesitas pada Anak-Anak
3. Kurangi asupan minuman yang bersifat diuretik
Minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi dan minuman bersoda bila dikonsumsi dalam jumlah besar bisa meningkatkan pengeluaran cairan di tubuh. Mengonsumsi minuman tersebut dapat membuat anak buang air kecil lebih sering. Untuk itu sebaiknya hindari memberi minuman yang mengandung kafein terutama menjelang waktu tidur.
4. Pastikan anak berani ke kamar mandi sendiri
Beberapa anak mulai tidur sendiri ketika mereka berusia 5 tahun. Terkadang, jarak antara kamar mandi dan kamar tidur yang terlalu jauh membuat anak takut atau malas ke kamar mandi sendiri. Akibatnya, anak tidak bisa tepat waktu mencapai kamar mandi ketika ingin buang air kecil.
Untuk mengatasinya, Anda bisa melatih anak untuk berani ke kamar mandi sendiri secara mandiri. Selalu nyalakan lampu kamar mandi agar anak tidak takut dengan gelap. Jika kamar mandi dirasa terlalu jauh, sebaiknya pindahkan anak ke kamar tidur lain yang lebih dekat dengan kamar mandi.
5. Pastikan anak memiliki waktu tidur yang cukup
Terkadang, anak tidur terlalu lelap dan tidak bisa terbangun ketika kandung kemihnya penuh karena mereka memang tidak mendapat tidur yang cukup. Anda bisa membuat anak tidur lebih cepat. Selain itu, pastikan anak sudah tidak melihat layar perangkat elektronik atau bermain ponsel beberapa saat sebelum waktu tidurnya.
Umumnya, anak akan berhenti ngompol dengan sendirinya ketika menginjak usia 5-7 tahun. Beberapa anak masih mengalami kebiasaan mengompol hingga usia 10-12 tahun. Apabila pada usia tersebut si kecil masih sering mengompol meskipun Anda telah menerapkan cara di atas, sebaiknya periksakan ke dokter.
Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan, segera konsultasikan ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi yang tersedia pada aplikasi Ai Care.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma