Definisi
Vertigo adalah kondisi klinis dimana seseorang mengalami halusinasi, atau persepsi yang salah, dari gerakan atau lingkungan sekitarnya, saat dalam posisi diam. Sensasi yang dirasakan bisa berupa rasa berputar atau rasa goyang, mengambang, atau melayang. Vertigo terbagi menjadi vertigo perifer dan vertigo sentral.
Sistem vestibular adalah sistem di telinga dan otak yang mengolah informasi terkait keseimbangan tubuh dan pergerakan bola mata. Vertigo perifer disebabkan oleh gangguan sistem vestibular perifer di dalam telinga, sementara vertigo sentral disebabkan karena gangguan yang timbul di nukleus vestibularis di sistem saraf pusat.
Biasanya sensasi yang muncul pada vertigo adalah pusing dengan sensasi berputar. Namun, tidak jarang juga ada yang mengeluhkan sakit kepala sebelah dan bukannya pusing berputar, hal ini terjadi pada 12% orang dewasa.
Karena penyebab vertigo sentral adalah adanya gangguan di sistem saraf pusat, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyakit penyebab yang mendasari gangguan.
Penyebab
Adanya disfungsi atau gangguan pada sistem vestibular dalam sistem saraf pusat adalah penyebab utama munculnya vertigo sentral. Stroke iskemia sering disebutkan sebagai salah satu penyebab vertigo. Di bawah ini adalah beberapa penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya vertigo sentral:
- Penyakit serebrovaskular : adanya sumbatan atau insufisiensi pembuluh darah arteri yang mendarahi bagian otak yang mengatur keseimbangan, dapat menyebabkan episode vertigo spontan yang berulang
- Tumor di sistem vestibular jaringan otak mengganggu fungsi sistem vestibular : meningioma, neuroma akustik, glioma batang otak, medulloblastoma, neurofibromatosis
- Migrain vestibular
- Kehancuran saraf sistem vestibular akibat Multiple sclerosis
- Gangguan metabolik
- Penyakit degeneratif
- Toksisitas obat antikonvulsan
- Cedera kepala
Faktor Risiko
Pada sebuah penelitian yang dilakukan di bagian gawat darurat sebuah rumah sakit, menemukan bahwa terdapat peningkatan risiko terjadinya stroke di kemudian hari pada pasien yang didiagnosa dengan “vertigo perifer”. Risiko terjadinya stroke meningkat dalam 30 hari pertama setelah pasien keluar dari IGD. Hal ini menandakan bahwa stroke atau serangan iskemia akut salah didiagnosa sebagai “vertigo perifer”, padahal penyebab vertigo itu sendiri berasal dari kelainan di sistem saraf pusat. Penyakit stroke itu sendiri adalah gangguan pembuluh darah yang memiliki banyak faktor risiko seperti kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, serta adanya riwayat penyakit lain seperti diabetes dan kolesterol tinggi.
Selain penyakit serebrovaskular, faktor risiko seperti multiple sclerosis atau tumor juga perlu dipertimbangkan.
Gejala
Pusing berputar adalah gejala utama dari vertigo, biasanya gejala terjadi spontan dan kontinyu. Pusing berputar bisa disertai dengan gejala mual-muntah. Karena penyebab vertigo sentral adalah adanya gangguan di nukleus vestibular sistem saraf pusat, terkadang pasien juga bisa menunjukkan gejala defisit neurologis seperti rasa baal atau kelemahan anggota gerak tubuh, penglihatan ganda (diplopia), bicara pelo, atau gangguan keseimbangan yang bisa dilihat dari cara berjalan pasien.
Biasanya dokter akan menanyakan onset serta durasi dari vertigo, bila gejala pusing berputar disertai dengan gangguan pendengaran, lalu bila pasien juga memiliki riwayat penyakit serebrovaskular sebelumnya.
Gejala yang cukup jelas terlihat pada vertigo sentral adalah nistagmus. Nistagmus adalah gerakan bola mata yang cepat ke arah tertentu. Nistagmus pada vertigo sentral biasanya memperlihatkan bola mata yang bergerak cepat secara vertikal, torsional, atau berubah-ubah arah, dan tidak menghilang saat pasien memfokuskan pandangannya.
Diagnosis
Ada pemeriksaan fisik yang dokter lakukan untuk membedakan vertigo perifer dengan vertigo sentral. Salah satu dari pemeriksaan tersebut adalah tes impuls kepala untuk melihat arah nistagmus atau gerakan bola mata pasien. Seperti yang dipaparkan di atas, nistagmus pada pasien vertigo sentral biasanya satu arah secara vertikal atau torsional. Tidak hanya pemeriksaan fisik THT saja, namun pemeriksaan neurologis juga biasanya akan dilakukan, khususnya bila gejala vertigo pasien disertai dengan defisit neurologis. Dokter juga akan memeriksa cara berjalan pasien, kadang bisa terlihat dari saat pasien masuk ke fasilitas kesehatan.
Ketika dari hasil pemeriksaan fisik, dokter menyimpulkan pasien menderita vertigo sentral dan perlu pemeriksaan lebih lanjut, biasanya pasien akan dirawat inap untuk dievaluasi lebih dalam. Dilakukan pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan radiologi seperti CT scan atau MRI, biasanya dilakukan untuk memeriksa bila ada gangguan seperti stroke, tumor, atau multiple sclerosis. Bisa dilakukan juga pemeriksaan CT angiogram dan MR angiogram untuk melihat bila ada sumbatan di area pembuluh darah sistem vestibular otak. Pasien biasanya dikonsulkan dengan dokter spesialis saraf.
Tatalaksana
Terapi yang akan diberikan biasanya diberikan untuk menangani penyakit penyebab dari vertigo sentral. Pasien akan diberikan obat antiemetik juga untuk meredakan sensasi berputar yang dialaminya. Penyakit penyebab ini bisa dari perdarahan di jaringan otak, edema otak, kompresi batang otak, kehancuran saraf sistem vestibular, atau iskemia jaringan otak. Misalnya, penyakit penyebab dari vertigo sentral yang ditemukan pada pasien adalah stroke iskemia, biasanya pasien akan menerima terapi trombolitik atau trombektomi, tergantung keputusan dokter mengenai keadaan pasien serta riwayat medisnya. Pada pasien multiple sclerosis, pasien bisa diberikan obat kortikosteroid secara intravena.
Bila pasien memiliki faktor risiko seperti hipertensi, pasien harus mengubah gaya hidupnya dengan membatasi makanan yang tinggi garam untuk mengendalikan tekanan darahnya. Pasien juga bisa diajarkan latihan gerakan bola mata serta stabilisasi keseimbangan untuk bisa beraktivitas normal secepatnya.
Komplikasi
Bagaimana outcome pasien vertigo sentral ke depannya biasanya tergantung dari penyakit penyebab yang mendasari gejala. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah sindrom medular lateral akut, disebabkan oleh adanya sumbatan pada pembuluh darah arteri vertebral atau pada arteri serebellar inferior posterior. Pemberian terapi yang adekuat akan memberikan outcome yang cukup baik untuk pasien. Sementara itu, pada penyakit multiple sclerosis yang disertai dengan relaps batang otak, biasanya akan memberikan outcome yang lebih buruk dibandingkan multiple sclerosis tanpa kerusakan batang otak.
Pencegahan
Tidak ada cara pencegahan yang pasti terkait vertigo sentral, karena penyebab dasar dari penyakit ini adalah adanya gangguan lain dalam sistem vestibular di area otak. Namun, anda bisa mencegah munculnya penyakit-penyakit lain tersebut dengan menghindari faktor risiko yang bisa dikendalikan, seperti menjaga tekanan darah agar tidak tinggi, menghentikan kebiasaan merokok, diet makanan yang sehat agar gula darah stabil. Anda juga harus rutin olahraga minimal 30 menit sehari, selama 3-4 kali dalam seminggu untuk menjaga kebugaran tubuh.
Kapan harus ke dokter?
Kenali tanda-tanda bahaya dari penyakit ini. Gejala pusing berputar pada vertigo sentral biasanya muncul spontan dan bersifat kontinyu, tidak ada pemicu yang pasti. Selain itu, bila sensasi berputar juga disertai gejala gangguan neurologis, biasanya sensasi berputar itu bukan vertigo biasa, dan ditakutkan ada gangguan lain di area otak. Anda harus segera mencari penanganan medis untuk mencegah agar penyakit ini tidak menyebabkan komplikasi yang lebih buruk.
- dr Hanifa Rahma