Vitamin D

Vitamin D

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Vitamin D memiliki berbagai bentuk, yaitu:

  • Vitamin D2: Akta-Vol, Supradex, Calcimet, Vitacalc, Minivita, Pehavral, Recovit, Vitalipid-N Adult, Vitalipid-N Infant
  • Vitamin D3: Bionemi, Cernevit, Hemobion, Kalysmon, Dasabion, Natabion, Folamil, Forvit, Siobion, Fosamax Plus
  • Alfakalsidol: Bon One
  • Kalsitriol 
  • Dihidrotakisterol 

Cara Kerja

Vitamin D adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk memelihara dan menjaga kesehatan tulang. Hal ini karena tubuh vitamin D membantu dalam penyerapan kalsium, komponen utama tulang. Istilah vitamin D digunakan untuk berbagai zat yang memiliki sifat mencegah atau menyembuhkan riketsia. Vitamin D juga mengatur banyak fungsi seluler lainnya dalam tubuh. Vitamin D juga memiliki peran dalam menjaga fungsi sel saraf, otot, dan sistem kekebalan tubuh.

Indikasi

  • Kelainan tulang langka yang diturunkan secara genetik (hipofosfatemia familial) yang ditandai dengan rendahnya kadar fosfat dalam darah. Mengonsumsi bentuk vitamin D seperti kalsitriol atau dihidrotakisterol bersama dengan suplemen fosfat efektif untuk mengobati gangguan tulang pada orang dengan kadar fosfat rendah dalam darah.
  • Mengonsumsi bentuk vitamin D seperti dihidrotakisterol, kalsitriol, atau ergokalsiferol efektif untuk meningkatkan kadar kalsium darah pada orang dengan kadar hormon paratiroid rendah.
  • Kelainan tulang yang terjadi pada penderita penyakit ginjal (osteodistrofi ginjal). Mengonsumsi bentuk vitamin D seperti kalsitriol membantu mengelola kadar kalsium yang rendah dan mencegah pengeroposan tulang pada orang dengan gagal ginjal.
  • Rakitis (kelainan pertumbuhan tulang pada anak akibat kekurangan vitamin D. Mengonsumsi vitamin D efektif untuk mencegah dan mengobati rakitis .

Kontraindikasi

  • Pengerasan pembuluh darah arteri (aterosklerosis): Mengonsumsi vitamin D dapat memperburuk kondisi ini, terutama pada orang dengan penyakit ginjal.
  • Suatu jenis infeksi jamur yang disebut histoplasmosis: Vitamin D dapat meningkatkan kadar kalsium pada orang dengan histoplasmosis. Hal ini dapat menyebabkan batu ginjal dan masalah lainnya.
  • Tuberkulosis (TBC). Vitamin D dapat meningkatkan kadar kalsium pada orang dengan tuberkulosis. Hal ini dapat menyebabkan batu ginjal dan masalah lainnya.

Efek Samping

Vitamin D aman bila dikonsumsi dalam jumlah dosis yang disarankan. Kebanyakan orang tidak mengalami efek samping saat mengonsumsi vitamin D, kecuali jika dikonsumsi terlalu banyak. Beberapa efek samping dari terlalu banyak mengonsumsi vitamin D antara lain lemas, mulut kering, mual, muntah, dan lain-lain. Mengonsumsi vitamin D untuk jangka waktu yang lama dalam dosis yang lebih tinggi dari 4000 IU (100 mcg) setiap hari mungkin tidak aman dan dapat menyebabkan kadar kalsium yang sangat tinggi dalam darah.

Sediaan

Tablet, kapsul

Dosis

Vitamin D adalah suatu nutrisi  yang penting. Ikan, telur, dan susu terfortifikasi adalah sumber vitamin D yang baik. Jumlah yang harus dikonsumsi setiap hari disebut rekomendasi diet yang dianjurkan / recommended dietary allowance (RDA). RDA adalah 600 IU (15 mcg) setiap hari untuk orang berusia 1-70 tahun dan 800 IU (20 mcg) per hari untuk mereka yang berusia 71 tahun ke atas. Saat hamil dan menyusui, RDA adalah 600 IU (15 mcg) per hari. Pada anak-anak, RDA tergantung pada usia. Pada anak-anak, RDA tergantung pada usia. Kebanyakan orang tidak boleh mengonsumsi vitamin D lebih dari 4000 IU setiap hari kecuali berada di bawah pengawasan dokter.

Keamanan

  • Kehamilan dan menyusui: Vitamin D kemungkinan aman selama kehamilan dan menyusui bila digunakan dalam jumlah harian di bawah 4000 IU (100 mcg). Jangan gunakan dosis yang lebih tinggi kecuali diinstruksikan oleh dokter Anda.
  • Anak-anak: Vitamin D kemungkinan aman pada anak-anak bila diminum dalam jumlah yang disarankan. Tetapi mungkin tidak aman untuk mengonsumsi vitamin D dalam dosis yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Bayi dari 0-6 bulan tidak boleh mengonsumsi lebih dari 1000 IU (25 mcg) setiap hari. Bayi berusia 6-12 bulan tidak boleh mengonsumsi lebih dari 1500 IU (37,5 mcg) setiap hari. Anak-anak berusia 1-3 tahun tidak boleh mengonsumsi lebih dari 2500 IU (62,5 mcg) setiap hari. Anak-anak berusia 4-8 tahun tidak boleh mengonsumsi lebih dari 3000 IU (75 mcg) setiap hari. Anak-anak berusia 9 tahun ke atas tidak boleh mengonsumsi lebih dari 4000 IU (100 mcg) setiap hari.

 Interaksi Obat

  • Mengonsumsi vitamin D bersamaan dengan pengikat fosfat yang mengandung aluminium, yang digunakan untuk mengobati kadar fosfat serum yang tinggi pada orang dengan penyakit ginjal kronis, dapat menyebabkan kadar aluminium berlebih yang berbahaya pada orang dengan gagal ginjal dalam jangka panjang.
  • Mengonsumsi steroid seperti prednison dapat mengurangi penyerapan kalsium dan mengganggu pemrosesan vitamin D tubuh Anda.
  • Antikonvulsan (anti kejang). Antikonvulsan fenobarbital dan fenitoin meningkatkan pemecahan vitamin D dan mengurangi penyerapan kalsium.
  • Atorvastatin (Lipitor). Mengonsumsi vitamin D dapat memengaruhi cara tubuh memproses obat kolesterol ini.
  • Kalsipotrien (Dovonex, Sorilux). Jangan mengonsumsi vitamin D bersama dengan obat psoriasis ini. Kombinasi tersebut dapat meningkatkan risiko terlalu banyak kalsium dalam darah (hiperkalsemia).
  • Digoksin (Lanoksin). Hindari mengonsumsi vitamin D dosis tinggi dengan obat jantung ini. Vitamin D dosis tinggi dapat menyebabkan hiperkalsemia, yang meningkatkan risiko masalah jantung fatal.
  • Diltiazem (Cardizem, Tiazac, dan lainnya). Hindari mengonsumsi vitamin D dosis tinggi dengan obat tekanan darah ini. Dosis tinggi vitamin D dapat menyebabkan hiperkalsemia, yang dapat mengurangi efektivitas obat.
  • Orlistat (Xenical, Alli). Mengonsumsi obat penurun berat badan ini dapat mengurangi penyerapan vitamin D Anda.
  • Diuretik tiazid. Mengambil obat tekanan darah ini dengan vitamin D meningkatkan risiko hiperkalsemia.
  • Verapamil (Verelan, Calan SR). Mengonsumsi vitamin D dosis tinggi dengan obat tekanan darah ini dapat menyebabkan hiperkalsemia, dan mungkin juga mengurangi efektivitas verapamil.
Writer : dr David Wiliam
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 07:10