Xanthelasma

Bagikan :


Definisi

Xanthelasma adalah plak kekuningan yang diakibatkan gumpalan lemak yang muncul di kelopak mata. Gangguan pada kelopak mata ini sering terjadi pada wanita, usia 30-50 tahun, terutama pada orang yang memiliki kolesterol tinggi. Gumpalan lemak ini umumnya tidak berbahaya dan tidak menyebabkan nyeri atau gatal pada mata. Namun, permasalahan utama orang yang mengalami xanthelasma adalah estetika dan rasa ketidaknyamanan di sekitar mata. 

 

Penyebab

Xanthelasma disebabkan oleh kadar kolesterol yang tinggi atau biasa disebut dengan hiperlipidemia, di mana terjadi penumpukan lemak akibat gangguan metabolisme lemak. Faktor genetik atau keturunan menjadi pemicu utama yang dapat menyebabkan gangguan ini. Penelitian menyebutkan bahwa endapan lemak pada mata mulai terbentuk ketika seseorang berusia 15 tahun dan dapat muncul hingga usia 73 tahun.

 

Faktor Risiko

Terdapat beberapa kondisi yang membuat seseorang lebih berisiko mengalami xanthelasma. Di antaranya:

  • Wanita
  • Rentang usia 30-50 tahun
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Memiliki kebiasaan minum alkohol berlebihan
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Ada riwayat tekanan darah tinggi, diabetes atau penyakit kencing manis, atau kadar lemak tinggi

 

Gejala

Xanthelasma ditandai dengan adanya benjolan atau plak berwarna kuning pada kelopak mata di area sudut mata bagian dalam. Xanthelasma dapat terjadi baik di kelopak mata atas maupun bawah, serta pada mata kanan dan kiri. Seiring berjalannya waktu, gumpalan dapat terjadi pada salah satu mata, kemudian menyatu dan menjadi permanen dengan bentuk seperti setengah sayap kupu-kupu.

Benjolan atau plak kuning pada xanthelasma tidak nyeri atau gatal. Benjolan ini juga lembut, serta dapat memiliki ukuran yang bervariasi. Pada kasus yang jarang, hal ini dapat menjadi indikator untuk adanya kemungkinan penyakit jantung. 

 

Diagnosis

Penegakan diagnosis xanthelasma dilakukan dengan pemeriksaan riwayat gejala dan pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa kulit yang ada di sekitar mata pasien untuk mengecek gumpalan atau benjolan pada kelopak mata. Selain itu, dokter akan memastikan dan menyingkirkan kemungkinan gangguan lain pada mata.

Dokter juga akan memeriksa kadar kolesterol untuk melihat apakah gejala yang dialami berhubungan dengan tingginya kadar kolesterol. Pemeriksaan kadar kolesterol dilakukan melalui pemeriksaan darah.

 

Tata Laksana

Umumnya, xanthelasma tidak berbahaya dan tidak menyebabkan gangguan penglihatan. Kondisi ini sebenarnya tidak perlu diobati apabila tidak mengganggu. Namun, apabila kondisi ini telah mengganggu, terdapat beberapa pilihan pengobatan berikut, di antaranya:

  • Krioterapi, yaitu terapi dengan nitrogen cair, sehingga xanthelasma dapat membeku dan mudah diangkat
  • Prosedur operasi dengan pisau bedah untuk mengangkat xanthelasma
  • Prosedur operasi dengan menggunakan laser
  • Radiofrequency Advanced Electrolysis (RAF), yaitu prosedur menghilangkan xanthelasma dengan pancaran radiasi. Studi pada tahun 2015 menemukan bahwa terapi ini efektif dengan tingkat rekurensi rendah
  • Chemical peeling, yaitu prosedur menghilangkan xanthelasma dengan menggunakan larutan kimia
  • Obat-obatan, terutama untuk mengatasi kolesterol tinggi sekaligus mencegah pertumbuhan xanthelasma. Obat-obatan yang diberikan memerlukan pemeriksaan dan resep dokter terlebih dahulu

 

Komplikasi

Xanthelasma merupakan penyakit yang tidak berbahaya, tetapi kondisi ini menunjukkan kadar kolesterol yang tinggi. Oleh karena itu, komplikasi dari penyakit ini berhubungan dengan komplikasi akibat tingginya kadar kolesterol. Misalnya, terbentuknya plak di pembuluh darah, sehingga memicu terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Ketidaknyamanan dari segi estetika juga dapat menjadi masalah yang ditemui seseorang yang mengalami xanthelasma. Selain itu, plak dapat menjadi nyeri, merah, atau membentuk jaringan parut jika adanya luka juga menjadi komplikasi kondisi ini.

 

Pencegahan

Xanthelasma dapat dicegah dengan mengontrol kadar kolesterol. Hal ini dikarenakan pemicu utama xanthelasma adalah kolesterol tinggi. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kolesterol tinggi dan xanthelasma adalah sebagai berikut:

  • Mengurangi minuman beralkohol
  • Berhenti merokok.
  • Olahraga teratur, minimal 30 menit sehari
  • Perbanyak mengonsumsi serat, seperti buah, sayur, gandum, dan kacang-kacangan
  • Mengonsumsi makanan sumber lemak baik, misalnya ikan, kacang, dan biji-bijian
  • Menghindari makanan atau minuman sumber lemak jenuh, seperti daging merah, produk susu full cream, dan produk makanan kemasan
  • Menjaga berat badan pada kisaran ideal

Apabila Anda memang mengalami kolesterol tinggi, sebaiknya Anda menjaga agar kadar kolesterol tetap normal dan konsumsi obat-obatan secara rutin. Menjaga kadar kolesterol dapat membantu menurunkan risiko terserang penyakit lain, seperti penyakit jantung atau stroke.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Xanthelasma merupakan kondisi yang tidak berbahaya, oleh sebab itu biasanya tidak memerlukan penanganan khusus atau diangkat. Namun, Anda perlu mewaspadai adanya penyakit yang berhubungan dengan kadar kolesterol tinggi.

Apabila Anda mengalami gejala yang mengarah ke xanthelasma dapat memeriksakan kadar kolesterol ke dokter. Hal ini agar dokter dapat menentukan apakah kondisi Anda memerlukan terapi atau tidak.

 

Mau tahu lebih lanjut seputar penyakit-penyakit lainnya? Cek di sini, ya! 

 

 

Writer : Editor AI Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 21:22

Watson, S. What Is Xanthelasma? (2019). Available from: https://www.webmd.com/eye-health/xanthelasma.

Chun, C. What Is Xanthelasma? (2017). Available from: https://www.healthline.com/health/xanthelasma.

American Academy of Ophthalmology. What is xanthelasma? (2021). Available from: https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-xanthelasma.

Laftah, Z, Al-Niaimi, F. Xanthelasma: An update on treatment modalities. Journal of Cutaneous and Aesthetic Surgery:11(1);2018.

Bowling, B. Kanski’s clinical ophthalmology. Edisi ke-8. Philadelphia:Elsevier;2016.

Al Aboud, AM., Al Aboud, DM. Xanthelasma Palpebrarum (2021). Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531501/.

Wulandari, N., Nilasari, H., Cipto, H. Xantelasma, Gambaran Klinis dan Penatalaksanaan. MDVI:40(1);2013.46-55.

Nair, PA., Singhal, R. Xanthelasma palpebrarum - a brief review. Clin Cosmet Investig Dermatol. 2017 Dec 18;11:1-5.