Kulit bayi yang baru lahir umumnya lebih sensitif dan rentan mengalami iritasi. Dalam merawat bayi baru lahir, Anda juga perlu memerhatikan cara perawatan kulit bayi yang baik. Bagaimana cara aman untuk merawat kulit bayi? Simak ulasannya berikut ini.
Tips Merawat Kulit Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir bisa mengalami masalah kulit seperti kulit kering dan mengelupas. Dengan perawatan yang tepat, Anda bisa menjaga kesehatan kulit bayi dengan efektif. Beberapa tips perawatan kulit bayi baru lahir antara lain:
Batasi paparan sinar matahari
Bayi baru lahir biasanya disarankan untuk berjemur. Berjemur bagi bayi memiliki berbagai manfaat di antaranya untuk membantu sintesis vitamin D di kulit dan memperkuat tulang bayi. Namun bukan berarti menjemur bayi harus dilakukan asal-asalan saja.
Menurut Food and Drug Administration (FDA) bayi berusia di bawah 6 bulan tidak direkomendasikan menggunakan tabir surya. Untuk itu, sebaiknya menjemur bayi dilakukan singkat selama 5-30 menit saja. Menjemur bayi juga sebaiknya dilakukan di tempat yang teduh dan berikan bayi pakaian yang menutup lengan dan kaki serta topi. Sebaiknya aktivitas luar ruangan bayi selama jam 10 pagi hingga 4 sore dibatasi, karena paparan sinar UV sedang tinggi-tingginya.
Baca Juga: Membeli Barang Preloved untuk Bayi, Ini yang Perlu Diperhatikan
Jangan terlalu sering memandikan bayi
Kulit bayi baru lahir lembut dan sensitif. Dilansir dari Stanford Medicine Children’s Health, bayi sebenarnya tidak perlu dimandikan terlalu sering. Anda bisa memandikan bayi 2-3 kali seminggu. Bayi juga masih boleh dimandikan sekali sehari, Anda bisa menggunakan air hangat dan spons selama 5-10 menit. Jangan lupa untuk memberi pelembap setelah mandi lalu tepuk dan keringkan seluruh badan bayi dengan lembut.
Baca Juga: ASI Bercampur Darah, Bolehkah Diberikan pada Bayi?
Kulit kering tidak selalu berbahaya
Bayi baru lahir bisa memiliki kulit kering dan masih tergolong normal pada kulit bayi. Selain kulit kering, terkadang pada kulit bayi juga bisa muncul bercak-bercak kulit kering dalam beberapa minggu pertama kehidupannya. Hal ini wajar terjadi dan umumnya akan hilang dengan sendirinya.
Jika kulit bayi tampak sangat kering atau pecah-pecah, Anda bisa mengoleskan pelembap khusus kulit bayi yang mengandung petroleum jelly. Anda juga bisa mengoleskan pelembap yang bebas pewangi dan alkohol untuk menghindari kulit anak menjadi semakin kering.
Hindari kontak dengan pemicu alergi
Kulit bayi yang sensitif rentan mengalami kemerahan dan iritasi. Untuk menghindarinya, Anda perlu waspada pada hal-hal yang memicu alergi seperti penggunaan produk sabun atau deterjen bayi, losion bayi, bahan lateks pada perlengkapan bayi, maupun aksesoris bayi yang terbuat dari metal atau plastik.
Apabila bayi menunjukkan reaksi alergi seperti ruam pada kulit, hindari hal-hal yang diduga menyebabkan alergi pada bayi. Anda bisa memilih pakaian bayi yang longgar dengan bahan kain yang halus dan tidak kasar, untuk menghindari iritasi. Pelembap yang tidak mengandung parfum dan diformulasikan untuk kulit sensitif bayi juga bisa diberikan. Bila tanda alergi pada bayi tidak segera menghilang dan membuat bayi rewel segera periksakan ke dokter.
Kulit bayi baru lahir terbilang sangat sensitif. Dengan perawatan dan penanganan masalah kulit yang tepat dapat membuat bayi memiliki kulit yang sehat. Anda bisa berkonsultasi mengenai masalah kulit bayi ke dokter atau menggunakan aplikasi Ai Care yang berbasis artificial intelligence.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma