Ablasio Retina

Bagikan :


Definisi

Bola mata memiliki tiga lapisan utama, yaitu retina, koroid, dan sklera. Retina merupakan lapisan terdalam bola mata yang tersusun atas sel penerima cahaya. Cahaya tersebut akan diproses dan dikirimkan ke otak sehingga seseorang dapat melihat gambar dengan jelas. Lapisan retina mendapatkan oksigen dan nutrisi dari lapisan di bawahnya, yaitu koroid.

Ablasio retina atau retinal detachment adalah terlepasnya retina dari lapisan koroid yang memberikan suplai nutrisi dan oksigen. Hal ini merupakan kondisi gawat darurat mata karena dapat menyebabkan kebutaan. Terpisahnya retina dari pembuluh darah dapat menyebabkan sel-sel pada retina tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan. Semakin lama retina terlepas dari pembuluh darah, semakin tinggi risiko seseorang mengalami kebutaan permanen pada mata.

Penyebab

Terdapat dua jenis ablasio retina:

  • Rematogen (rhegmatogenous), merupakan jenis ablasio retina yang paling sering terjadi. Ablasio retina rematogen disebabkan oleh robekan pada retina, yang menyebabkan cairan di dalam mata dapat menyusup masuk melalui robekan tersebut dan mengisi ruangan antara retina dan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan retina terpisah dari lapisan pembuluh darahnya. Penurunan suplai darah pada bagian retina tersebut menyebabkan retina tidak dapat menerima cahaya sehingga penglihatan menurun. Penyebab utama dari tipe ablasio retina rematogen adalah penuaan. Seiring dengan bertambahnya usia, konsistensi dari vitreus humor (cairan berupa gel yang mengisi bola mata) akan berubah menjadi lebih cair. Karena perubahan konsistensi ini, vitreus akan terlepas dari lapisan retina, namun umumnya tidak menyebabkan komplikasi apapun. Kondisi ini disebut posterior vitreous detachment (PVD). Namun proses lepasnya vitreus atau PVD ini juga dapat menyebabkan robekan pada lapisan retina akibat adanya tarikan pada lapisan tersebut. Jika tidak ditangani, cairan vitreus dapat melewati robekan tersebut dan mengisi bagian belakang dari retina sehingga terjadi ablasio retina.
  • Traksional, merupakan tipe ablasio retina yang dapat terjadi jika jaringan parut tumbuh pada bagian retina. Jaringan parut atau fibrosis merupakan jaringan yang tumbuh setelah adanya perlukaan pada jaringan sehat. Sifat dari jaringan parut ini adalah menarik jaringan yang masih sehat. Sehingga, adanya jaringan parut pada retina menyebabkan tarikan pada lapisan retina yang dapat menyebabkan retina robek. Ablasio retina traksional umumnya diderita oleh pasien dengan diabetes tidak terkontrol atau hipertensi.
  • Eksudatif, merupakan tibe ablasio retina di mana terjadi penumpukan cairan di belakang retina tanpa adanya robekan pada permukaan retina. Ablasio retina eksudatif dapat disebabkan oleh penyakit lain, seperti degenerasi makula, tumor, cedera pada mata, dan penyakit peradangan lainnya.

Faktor Risiko

Beberapa kondisi berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya ablasio retina, antara lain:

  • Usia, ablasio retina lebih sering terjadi pada usia lanjut (lebih dari 50 tahun)
  • Pernah mengalami ablasio retina pada salah satu mata sebelumnya
  • Riwayat keluarga dengan ablasio retina
  • Memiliki miopia (rabun jauh) derajat tinggi (lebih dari -6.00 D)
  • Memiliki riwayat cedera mata sebelumnya
  • Memiliki riwayat operasi mata (contohnya operasi katarak)
  • Memiliki riwayat penyakit mata lain, seperti uveitis

Gejala

  • Melihat kilatan cahaya secara tiba-tiba (fotopsia) pada salah satu atau kedua mata
  • Melihat titik-titik melayang yang tersebar di seluruh lapang pandang secara tiba-tiba
  • Mata buram
  • Penurunan tajam penglihatan pada sisi tepi (peripheral vision)
  • Pandangan seperti tertutup tirai

Diagnosis

Dokter Anda dapat mendiagnosis ablasio retina berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Beberapa pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mendiagnosis ablasio retina, antara lain:

  • Slit lamp atau funduskopi. Alat ini berfungsi untuk melihat bagian mata belakang Anda. Dokter Anda akan mencari adanya robekan pada lapisan retina dan menetapkan adanya ablasio retina atau tidak.
  • Ultrasound. Pemeriksaan ini menggunakan gelombang ultrasonik frekuensi tinggi untuk dapat melihat posisi retina Anda jika terjadi perdarahan yang menyulitkan dokter Anda melihat lapisan bola mata Anda dengan slit lamp.

Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan pada kedua mata, walaupun Anda hanya mengeluhkan salah satu mata saja. Jika dokter Anda tidak dapat menemukan robekan pada kunjungan pertama, dokter Anda akan meminta Anda untuk datang kembali dalam beberapa minggu untuk mencari robekan pada retina Anda. Jika Anda mengalami gejala tambahan lain, segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat.

Tata laksana

Operasi merupakan pilihan pertama dalam tata laksana masalah retina, baik itu robekan retina hingga ablasio retina. Untuk pengobatan robekan retina, terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan, antara lain:

  • Laser photocoagulationmerupakan teknik operasi di mana dokter mata Anda akan menggunakan laser untuk 'membakar' sisi robekan retina. Teknik ini dapat membantu bagian retina yang robek menempel kembali pada lapisan koroid sehingga cairan vitreus tidak akan masuk dan memisahkan retina dan koroid.
  • Cryopexy. Setelah memberikan bius lokal di sekitar mata Anda, dokter Anda akan memasukkan alat untuk meraih bagian retina Anda secara langsung. Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan pembekuan pada bagian retina yang mengalami robekan sehingga luka dapat menempel kembali pada dinding bola mata.

Untuk tata laksana ablasio retina, terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan, yaitu:

  • Menggunakan udara. Prosedur ini disebut pneumatic retinopexy. Dokter mata Anda akan menyuntikkan gelembung udara atau gas pada mata Anda. Gelembung udara tersebut akan mendorong retina yang mengalami robekan atau berlubang untuk kembali menempel pada lapisan koroid (lapisan pembuluh darah). Dokter Anda juga akan menggunakan cryopexy untuk menatalaksana retina yang robek. Cairan yang terkumpul di belakang retina akan diserap oleh tubuh dengan sendirinya, sehingga retina dapat kembali menempel dengan sempurna. Anda perlu memposisikan kepala Anda di posisi tertentu untuk sementara waktu agar posisi dari gelembung udara tidak berubah. Gelembung udara tersebut juga akan diserap oleh tubuh dengan sendirinya.
  • Scleral bucklingPada prosedur ini, dokter mata Anda akan menjahit material silikon pada bagian putih mata Anda (sklera). Tekanan dari jahitan material tersebut dapat membuat bola mata dapat kembali menempel pada vitreus dan retina. Jika Anda memiliki beberapa robekan atau ablasio retina yang luas, dokter Anda akan membuat scleral buckle untuk melingkari mata Anda seperti sabuk. 'Sabuk' tersebut akan diposisikan sedemikian rupa sehingga tidak menghalangi penglihatan Anda. 'Sabuk' ini juga bersifat permanen.
  • Drainase cairan dan mengganti cairan pada mata Anda. Prosedur ini disebut vitrektomi. Pada prosedur ini, dokter mata Anda akan mengganti vitreus Anda dengan udara, gas, atau minyak silikon. Hal ini dapat mendorong retina kembali menempel pada lapisan koroid. Namun, pada akhirnya udara atau gas pada rongga vitreus ini akan diserap oleh tubuh. Sedangkan, penggunaan minyak silikon harus diganti beberapa bulan kemudian. Umumnya vitrektomi dikombinasikan dengan prosedur scleral buckling.

Setelah operasi, penglihatan Anda akan membaik dalam beberapa bulan. Anda mungkin memerlukan operasi kedua untuk mendapatkan tata laksana dengan tuntas. 

Ablasio retina dapat menyebabkan Anda kehilangan penglihatan secara total. Hal ini dapat mengganggu kehidupan Anda dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan jika Anda mengalami gangguan penglihatan:

  • Menggunakan kacamata. Walaupun tidak dapat mengembalikan penglihatan dengan sempurna.
  • Gunakan pencahayaan yang terang untuk membantu Anda membaca dengan lebih jelas.
  • Jadikan rumah Anda tempat yang aman. Jangan menggunakan karpet yang licin dan gunakan penanda yang terang untuk sisi perabotan yang tajam.
  • Beritahu teman dan keluarga terdekat Anda mengenai kondisi Anda sehingga mereka dapat membantu Anda melakukan hal-hal yang sulit Anda lakukan.
  • Gunakan teknologi. Buku dan layar komputer dengan bantuan suara dapat membantu Anda membaca.
  • Bangun support system dengan orang-orang yang memiliki kondisi yang sama dengan Anda.

Komplikasi

Prosedur operasi memiliki risiko komplikasi tertentu, antara lain:

  • Infeksi
  • Perdarahan
  • Tekanan bola mata tinggi (glaukoma)
  • Katarak

Operasi dapat memperbaiki penglihatan Anda, walaupun dalam beberapa kasus memerlukan lebih dari satu kali operasi. 

Pencegahan

Pemeriksaan mata secara rutin dapat membantu diagnosis dini dari kondisi yang dapat menyebabkan ablasio retina. Pengobatan dini terhadap kondisi mata seperti retinopati diabetikum, dapat mencegah perburukan hingga ablasio retina. Lakukan pemeriksaan mata satu tahun sekali, dan lebih sering jika Anda memiliki faktor risiko, seperti diabetes dan miopia ekstrem (high myopia). Jika Anda memiliki kondisi diabetes dan tekanan darah tinggi, pastikan gula darah dan tekanan darah Anda terkontrol untuk menjaga pembuluh darah Anda tetap sehat. Gunakan pelindung mata jika Anda melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan cedera pada mata.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala di atas, segera periksakan diri Anda ke dokter. Ablasio retina merupakan kondisi emergensi yang harus ditangani secara cepat dan tepat. Kondisi ini tidak dapat sembuh dengan sendirinya.

Writer : Tannia Sembiring S Ked
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 13 April 2023 | 23:32

Boyd K. (2021). Detached Retina. AAO. Retrieved from: https://www.aao.org/eye-health/diseases/detached-torn-retina

Pandya HK. (2021). Retinal Detachment. Medscape. Retrieved from: https://emedicine.medscape.com/article/798501-overview#a1

Mayo Clinic Staff. (2020). Retinal Detachment. MayoClinic. Retrieved from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/retinal-detachment/symptoms-causes/syc-20351344

Seltman W. (2020). Retinal Detachment. WebMD. Retrieved from: https://www.webmd.com/eye-health/eye-health-retinal-detachment