Benda Asing Hidung

Bagikan :


Definisi

Benda asing hidung merupakan salah satu kejadian gawat darurat yang sering ditemukan. Benda asing pada hidung biasanya tidak parah dan tidak memerlukan tata laksana segera, namun, ada beberapa benda yang dapat menyebabkan kerusakan cukup parah dan perlu diambil sesegera mungkin. Benda asing di hidung dapat terlihat secara jelas atau tidak disadari dalam beberapa minggu, bulan, atau bahkan tahun.

Penyebab

Benda asing yang terjebak pada hidung dikelompokkan menjadi benda mati dan benda hidup serta benda organik dan anorganik. Biasanya, benda organik lebih cepat menyebabkan iritasi atau luka pada bagian dalam hidung karena sifatnya yang menarik air dari jaringan sekitar dan membengkak, sehingga menyebabkan gejala lebih dulu muncul dibandingkan benda-benda lainnya. Sebaliknya, benda-benda anorganik biasanya tidak menyebabkan gejala dan pada umumnya ditemukan secara tidak disengaja.

Benda-benda yang sering ditemukan sebagai benda asing pada hidung adalah kerikil, manik-manik, kacang, kapur, dan benda kecil lainnya. Benda asing hidup yang biasa ditemukan berupa belatung yang cukup agresif. Benda asing organik yang biasa ditemukan berupa makanan, karet, kayu, spons, serta kacang-kacangan. Benda asing mati yang dapat berpotensi bahaya dan harus dikeluarkan sesegera mungkin adalah baterai dan magnet. Baterai dapat melubangi pembatas hidung kanan dan kiri akibat reaksi peradangan yang disertai dengan kematian sel dengan mencair.

Biasanya, benda asing terjebak di rongga hidung terutama pada bagian depan dan bawah rongga hidung. Sebagian besar orang dominan tangan kanan, sehingga benda asing pada hidung lebih sering ditemukan pada lubang hidung kanan. Benda asing ini dapat mengeras karena penumpukan mineral dan menjadi rinolit (batu hidung).

Faktor Risiko

Benda asing pada hidung seringkali ditemukan pada anak-anak, terutama pada usia 2-5 tahun. Jumlah anak laki-laki yang mengalami kondisi ini sedikit lebih banyak dibandingkan dengan anak perempuan. Faktor risiko lainnya adalah anak dengan spektrum autisme, yang kadang memiliki kecenderungan untuk memasukkan berbagai benda ke dalam berbagai lubang pada tubuhnya. Benda asing pada hidung dapat pula ditemukan pada orang dewasa, terutama orang dewasa dengan gangguan jiwa.

Gejala

Benda asing pada hidung biasanya ditandai dengan keluarnya lendir mirip nanah berbau busuk yang keluar dari salah satu sisi hidung. Tanda dan gejala lainnya berupa mimisan, nyeri, iritasi, sinusitis kronik (peradangan pada rongga-rongga udara di antara tulang-tulang wajah yang berkepanjangan), sumbatan hidung pada satu sisi, mengorok yang tiba-tiba muncul, bersin, napas bersuara, dan pembengkakan wajah pada satu sisi.

Diagnosis

Diagnosis benda asing pada hidung ditegakkan dari pemeriksaan pada hidung. Jika Anda adalah penderita, kerja sama Anda sangat dibutuhkan dalam diagnosis benda asing pada hidung. Jika anak Anda adalah penderita, Anda dapat membantu menenangkan anak Anda terutama pada saat pemeriksaan dilakukan. Dokter dapat menggunakan lampu kepala untuk menyinari bagian dalam hidung, serta alat bernama spekulum hidung untuk meregangkan lubang hidung. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan pada telinga, sinus, serta dada untuk mencari komplikasi serta kemungkinan adanya benda asing yang terjebak di leher dan dada.

Jika anak gelisah selama pemeriksaan, dokter dapat mempertimbangkan untuk menggunakan obat bius agar pemeriksaan dan pengambilan benda asing dapat dilakukan dengan mudah.

Pemeriksaan selain secara langsung biasanya hanya perlu dilakukan apabila ada kecurigaan terhadap adanya benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Biasanya, pada kondisi ini, pemeriksaan yang dilakukan adalah foto rontgen pada tengkorak, leher, dan dada untuk melihat jenis dan posisi benda yang terjebak di dalam hidung. Pencitraan lainnya seperti computed tomography scan (CT scan) dan magnetic resonance imaging (MRI) dapat dilakukan apabila ada kecurigaan gejala-gejala terjadi akibat tumor. Pemeriksaan laboratorium biasanya tidak diperlukan pada kondisi ini, namun dapat menunjukkan peningkatan sel darah putih apabila objek merupakan benda hidup.

Tata Laksana

Usaha untuk mengeluarkan benda asing dapat dilakukan dengan atau tanpa alat. Apabila benda asing akan dikeluarkan tanpa alat, cara yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

  • Pengeluaran napas paksa. Teknik ini dilakukan dengan cara menutup lubang hidung yang tidak sakit dan meminta anak untuk mengeluarkan napas sekencang-kencangnya dari lubang hidung yang terkena, mirip dengan mengeluarkan ingus.
  • Teknik mother’s kiss (ciuman ibu). Teknik ini dilakukan dengan memposisikan anak berbaring telentang, kemudian orang tua menutup lubang hidung yang sehat dengan jari. Setelah itu, orang tua meniupkan udara ke dalam mulut anak untuk mengeluarkan benda asing yang terjebak di dalam hidung.

Jika teknik-teknik di atas tidak berhasil mengeluarkan benda asing di dalam hidung, setidaknya benda asing tersebut akan bergerak ke arah depan dan dapat lebih mudah dikeluarkan dengan alat.

Pengambilan benda asing pada hidung dengan alat membutuhkan sumber cahaya yang cukup terang, misalnya lampu kepala. Jika anak Anda mengalami kondisi ini, sebaiknya Anda sebagai orang tua atau pengasuh menahan anak agar tidak bergerak terlalu banyak. Dokter akan mencari benda asing di hidung agar posisinya tampak, kemudian mengambilnya dengan bantuan alat. Alat ini dapat berupa peralatan khusus untuk mengambil benda di dalam hidung, selang yang akan dikembangkan di dalam hidung, penyedot, dan magnet. Alat yang digunakan tergantung oleh kedalaman, besar, dan jenis benda yang terjebak di dalam hidung. Selain itu, penggunaan obat bius juga akan dilakukan untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan, sehingga mempermudah dokter untuk mengeluarkan benda asing tersebut.

Jika ada pendarahan, pemberian obat-obatan untuk mengecilkan pembuluh darah juga dapat membantu menghentikan pendarahan. Pemberian obat-obatan ini juga dapat dilakukan untuk mengecilkan pembengkakan pada jaringan sekitar benda asing.

Komplikasi

Benda asing di dalam hidung dapat meninggalkan komplikasi pada sekitar 9% pasien, berupa perlubangan batas antara hidung kiri dan kanan, peradangan pada selaput otak akibat infeksi, infeksi sinus (rongga udara pada tulang-tulang wajah), peradangan pada katup tenggorokan, henti napas, peradangan pada telinga bagian tengah, infeksi pada kulit wajah, serta tetanus. Komplikasi lainnya dapat berupa pendarahan pada hidung dan sumbatan pada hidung dalam jangka waktu yang lama. Benda-benda yang tidak dapat terdeteksi lewat foto rontgen dapat bertahan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun tanpa diketahui. Apabila benda yang terjebak jatuh ke bagian belakang saluran napas, benda tersebut dapat jatuh ke tenggorokan dan menyebabkan masalah pernapasan lebih lanjut.

Pencegahan

Pencegahan masuknya benda asing ke dalam hidung dapat dilakukan dengan selalu mengawasi anak ketika beraktivitas. Hal ini diperlukan karena benda asing dalam hidung seringkali ditemukan pada anak-anak. Selain anak-anak, benda asing di dalam hidung sering ditemukan pada orang dengan gangguan jiwa, misalnya skizofrenia, yang memerlukan pengawasan dalam aktivitas sehari-hari. Selain itu, pencegahan dapat dilakukan dengan menjauhkan benda-benda kecil dari jangkauan anak-anak. Anda dapat memastikan mainan yang dinyalakan dengan baterai tertutup dengan rapat sehingga anak-anak tidak dapat mengeluarkan dan memainkan baterai mainan tersebut.

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda melihat atau mencurigai anak atau keluarga Anda memiliki hidung tersumbat akibat adanya benda asing, Anda dapat melakukan beberapa teknik yang telah dijelaskan di bagian Tata Laksana sebelum membawa penderita ke fasilitas kesehatan. Apabila cara-cara di atas tidak berhasil mengeluarkan benda asing di dalam hidung, Anda dapat membawa penderita ke IGD terdekat. Benda asing di dalam hidung merupakan sebuah kegawatdaruratan yang berpotensi mengancam nyawa apabila salah ditangani, sehingga membawa penderita ke IGD terdekat sangat penting untuk mencegah terjadinya kecacatan atau kematian apabila benda asing tidak dapat dikeluarkan sendiri.

Writer : dr Teresia Putri
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 12:54

Baranowski, K., Aaraj, M., & Sinha, V. (2021). Nasal Foreign Body. Retrieved 28 February 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459279/

Nasal Foreign Bodies - Ear, Nose, and Throat Disorders - MSD Manual Professional Edition. (2021). Retrieved 28 February 2022, from https://www.msdmanuals.com/professional/ear,-nose,-and-throat-disorders/nose-and-paranasal-sinus-disorders/nasal-foreign-bodies

Song, K. (2021). Nasal Foreign Bodies: Overview, Patient History, Physical Examination. Retrieved 28 February 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/763767-overview