Pernah merasa nyeri di perut kanan bawah? Jika nyeri terasa semakin parah dan sakit tidak tertahankan, diiringi mual, muntah, dan demam, maka bisa jadi hal itu adalah salah satu gejala radang usus buntu. Apabila tidak ditangani dengan cepat, maka bisa menyebabkan usus buntu pecah.
Mengenali gejala usus buntu
Sakit perut tak tertahankan bisa menjadi gejala beberapa penyakit serius. Namun ketika sakit perut sangat parah dan diiringi keluhan di atas, sebaiknya Anda segera memeriksakan kemungkinan rasang usus buntu. Beberapa gejala radang usus buntu kadang tidak disadari karena gejalanya sangat umum. Namun jika nyeri terasa di perut kanan bawah, maka Anda perlu curiga kemungkinan gejala peradangan usus buntu.
Beberapa gejala usus buntu yang perlu diwaspadai di antaranya:
1. Sakit perut bagian kanan bawah
Salah satu gejala khas dari usus buntu adalah nyeri atau kram pada perut yang terjadi mendadak. Namun, gejala kram perut termasuk yang jarang terjadi pada pasien usus buntu. Nyeri ini terjadi akibat iritasi dinding perut, sehingga Anda mengalami nyeri di bagian perut.
Rasa nyeri umumnya terjadi di tempat usus buntu, yaitu di bagian kanan bawah, tetapi bisa juga nyeri ini terjadi di bagian lain. Pada beberapa kasus, nyeri perut bisa dirasakan di perut tengah atas dekat pusar, juga kram di punggung bagian bawah atau panggul.
2. Mual dan muntah
Selain nyeri di bagian perut, gejala lain yang perlu diwaspadai adalah hilangnya nafsu makan, mual dan muntah. Apabila Anda merasakan nyeri perut disertai mual dan muntah, maka Anda perlu mencurigai bahwa itu adalah gejala usus buntu. Para ahli menduga gejala ini disebabkan oleh peradangan saluran pencernaan yang memicu mual dan muntah. Gejala inilah yang sering diabaikan oleh penderita radang usus buntu dan dianggap sebagai mual dan muntah biasa.
3. Gangguan pencernaan
Selain mual dan muntah, penyakit usus buntu juga bisa disertai gangguan pencernaan lainnya seperti diare atau sembelit. Saat orang mengalami sembelit, bisa jadi hal ini disebabkan oleh kekurangan cairan, sehingga menyebabkan penumpukan feses di saluran pencernaan. Penumpukan feses inilah yang menyebabkan peradangan usus buntu. Selain diare dan sembelit, penderita usus buntu juga akan mengalami lebih sering kentut dibanding biasanya.
4. Demam
Demam merupakan salah satu gejala umum ketika terjadi infeksi atau peradangan. Pada gejala usus buntu, demam yang terjadi tidak terlalu tinggi, umumnya berkisar antara 37.5-38 derajat Celcius. Apabila nyeri di perut semakin parah, biasanya demam juga akan semakin tinggi.
Jika Anda mengalami gejala-gejal di atas namun tidak yakin penyakit apa yang sedang Anda derita, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Penanganan yang tepat dan cepat membantu mengurangi risiko infeksi usus buntu berkembang menjadi usus buntu yang pecah.
Writer: Ratih
Edited By: dr. Ayu Munawaroh
Last Updated: 3-Ags-2021
Sumber:
- Mayoclinic. Appendicitis. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/appendicitis/symptoms-causes/syc-20369543.
- Khatri M. Appendicitis (2019). Available from: https://www.webmd.com/digestive-disorders/digestive-diseases-appendicitis.
- Healthline. Everything You Need to Know About Appendicitis (2019). Available from: https://www.healthline.com/health/appendicitis.
- Healthline. Emergency Signs and Symptoms of Appendicitis (2019). Available from: https://www.healthline.com/health/digestive-health/appendicitis-emergency-symptoms#1.