Anemia Makrositik

Makrositik merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi sel darah seseorang terlalu besar.

Bagikan :


Definisi

Hemoglobin merupakan protein di dalam sel darah merah yang mengandung zat besi dan bertugas untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Defisiensi vitamin B12 atau folat sering menyebabkan anemia makrositik sehingga sering disebut dengan anemia defisiensi vitamin B12. Makrositik merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi sel darah seseorang terlalu besar. Hal tersebut sering terjadi dengan anemia, kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan atau sel darah merah yang ada kurang efisien dalam membawa oksigen.

Ketika sel darah terlalu besar, jumlah sel darah akan menjadi lebih sedikit dan memiliki kandungan hemoglobin yang lebih sedikit. Kondisi ini berarti darah tidak memiliki kandungan oksigen yang mencukupi seperti semestinya. Kandungan oksigen yang rendah dapat menyebabkan gejala dan permasalahan kesehatan. Pada umumnya, sel darah merah berukuran 80-100 femtoliter, jika ukuran lebih besar 100 fl dipertimbangkan sebagai makrositik.

Terdapat 2 tipe dari anemia makrositik yaitu anemia makrositik megaloblastik dan anemia makrositik non megaloblastik. Anemia makrositik megaloblastik merupakan bentuk anemia makrositik yang terbentuk ketika kadar vitamin B12 dan atau vitamin B9 tidak mencukupi. Tanpa nutrisi tersebut, sumsum tulang belakang tidak dapat membentuk sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Selain itu, sel darah yang tidak sehat juga akan mati lebih cepat dari sel normal. Anemia makrositik non megaloblasik merupakan bentuk anemia makrositik yang terbentuk akibat kondisi medis yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi.

 

Penyebab

Anemia makrositik disebabkan karena kekurangan vitamin B12 atau folat (vitamin B9) untuk membentuk sel darah merah yang sehat atau kondisi medis lain yang mencegah tubuh untuk menyerap nutrisi seperti inflamasi bagian perut, ulser atau kondisi operasi saluran cerna. Gangguan kondisi medis seperti anemia pernicious, gangguan fungsi hati, hipotiroidisme, leukimia, dan kanker.

 

Faktor  Risiko

Faktor risiko dari anemia makrositik terutama pada pasien dengan gaya hidup vegan atau vegetarian. Hal ini disebabkan oleh produk hewan kaya akan vitamin B12. Selain itu, kondisi ibu hamil dan menyusui atau kondisi yang memerlukan banyak folat, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami defisiensi  folat. Gaya hidup seperti minuman beralkohol juga memengaruhi. Kondisi minum alkohol berlebih dapat mengganggu penyerapan vitamin B12 dalam tubuh.

 

Gejala

Seseorang mungkin tidak menyadari gejala dari anemia makrositik hingga mengalami nya selama rentang waktu tertentu. Beberapa gejala yang dirasakan seperti

  • kehilangan nafsu makan atau berat badan
  • kuku yang rapuh
  • detak jantung berdebar-debar
  • diare
  • kelelahan
  • kulit pucat termasuk ada bibir dan kelopak mata
  • napas pendek
  • sulit konsentrasi, kebingungan atau kehilangan ingatan

 

Diagnosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan seperti menanyakan mengenai riwayat kesehatan dan gaya hidup. Selain itu, dokter juga akan menanyakan mengenai pola makan untuk mengetahui tipe anemia. Beberapa pemeriksaan yang disarankan dokter untuk pemeriksaan anda seperti pemeriksaan darah, indikasi sel darah merah dan usap darah.

Pada pemeriksaan darah lengkap yang mengindikasikan anemia, dokter akan memberikan pemeriksaan lebih lanjut yaitu pemeriksaan usap darah. Pemeriksaan usap membantu dalam mengetahui adanya makrositik atau perubahan mikrositik pada sel darah merah. Dokter akan melakukan pengamatan sel darah melalui mikroskop. Pemeriksaan darah seperti hemoglobin membantu dalam mengetahui adanya gejala dari anemia.

Dokter akan menggunakan pemeriksaan ini untuk mengevaluasi jumlah dan fungsi sel darah merah. Pemeriksaan indikasi sel darah merah merupakan pemeriksaan spesifik untuk sel darah merah. Selain itu, pemeriksaan hitung retinokulosit dilakukan untuk mengukur jumlah sel darah merah yang belum matang pada sumsum tulang belakang.

 

Tata Laksana

Dokter akan melakukan evaluasi penyebab dari anemia makrositik untuk terapi pengobatan sehingga sumsum tulang belakang dapat menciptakan sel darah merah yang sehat. Dokter juga akan menanyakan beberapa hal seperti pola makan, gaya hidup dan gejala lainnya. Pengobatan pada anemia makrositik berfokus pada pengobatan dari penyebab kondisi tersebut.

Lini pertama dari pengobatan ini adalah dengan perbaikan kekurangan nutrisi. Hal ini dapat diatasi dengan suplemen atau makanan seperti bayam dan daging merah. Beberapa makanan yang tinggi vitamin B12 seperti ayam, biji dan sereal yang telah diperkaya dengan vitamin B12, telur, daging merah, kerang, dan ikan serta makanan tinggi folat pada sayur berwarna gelap seperti kale dan bayam, biji-bijian, serta jeruk. Pada kebanyakan kasus, asam folat oral diberikan dosis 1 sampai 5 miligram per hari untuk mengatasi gejala tersebut.

Alternatif lain, dokter akan memberikan rekomendasi injeksi vitamin. Injeksi vitamin memastikan tubuh untuk menyerap ketika dalam kondisi tertentu seperti penyakit Celiac yang mencegah penyerapan vitamin. Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12 lebih banyak mungkin membantu memperbaiki gejala bila seseorang mengalami kekurangan vitamin karena pola makan. Beberapa opsi lain pengobatan yang diberikan :

  • Merubah pengobatan yang dapat mengganggu absorpsi vitamin
  • Mengonsumsi obat untuk penyakit autoimun atau gangguan hati
  • Mengonsumsi obat untuk gangguan tiroid
  • Perubahan gaya hidup seperti menghindari konsumsi alkohol
  • Melakukan transfusi darah atau transplantasi sumsum tulang belakang untuk kelainan sumsum tulang belakang

 

Komplikasi

Anemia makrositik dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang bila dibiarkan dan tidak diobati. Komplikasi ini dapat meliputi kerusakan permanen pada sistem saraf. Kekurangan vitamin B12 yang ekstrem dapat menyebabkan komplikasi neurologis jangka panjang meliputi neuropati perifer dan demensia.

Ketika darah tidak memiliki hemoglobin yang mencukupi sehingga tidak dapat membawa oksigen yang cukup. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan detak jantung atau tekanan darah sebagai kompensasi dari kondisi tersebut. Bila dibiarkan tidak diobati dapat menyebabkan gagal jantung, pembesaran organ jantung dan permasalahan sirkulasi.

 

Pencegahan

Anemia makrositik dapat terjadi karena beberapa alasan termasuk penyakit penyebab yang tidak dapat dicegah. Anda tidak dapat selalu dapat mencegah anemia makrositik terutama yang disebabkan oleh kondisi medis. Bila Anda tidak memiliki kondisi medis tertentu, Anda dapat melakukan beberapa langkah untuk mengurangi risiko dan kemugkinan terjadinya anemia makrositik seperti memperhatikan kesehatan dan mengatur pola makan untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan folat.

 

Kapan Harus ke Dokter

Bila anda mengalami gejala dari anemia makrositik segera hubungi dokter, terutama bila mengalami peningkatan detak jantung, kebingungan dan masalah daya ingat.

Lakukan pemeriksaan rutin dengan dokter bila Anda menyadari gejala anemia Anda kambuh kembali atau pengobatan yang diberikan dirasa kurang efektif.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Rabu, 6 September 2023 | 12:14

Mycrocytic Anemia. (2022). Retrieved 27 March 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23017-macrocytic-anemia

Macrocytic Anemia. (2022). Retrieved 27 March 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459295/

Macricyctic Anemia : Causes, Symptoms, Treatment and Types. (2022). Retrieved 27 March 2023, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/321620

Macrocytic Anemia. (2018). Retrieved 27 March 2023, from https://www.healthline.com/health/macrocytic-anemia

What is Macrocytic Anemia. (2022). Retrieved 27 March 2023, from https://www.verywellhealth.com/macrocytic-anemia-5214406