Henoch Scholein Purpura

Henoch Schonlein Purpura atau juga dikenal sebagai IgA Vasculitis merupakan salah satu inflamasi pada pembuluh darah kecil di kulit, saluran cerna dan ginjal.

Bagikan :


Definisi

Henoch Schonlein Purpura atau juga dikenal sebagai Vaskulitis IgA merupakan salah satu inflamasi pada pembuluh darah kecil di kulit, saluran cerna dan ginjal. Henoch Schonlein Purpura merupakan gangguan yang disebabkan oleh antibodi. Immunoglobulin A akan terkumpul pada pembuluh darah kecil lalu akan meradang sehingga akan terjadi kebocoran darah. Hal tersebut dapat mengakibatkan tanda bercak kemerahan atau keunguan pada kebanyakan orang dengan Henoch Schonlein Purpua.

Henoch Schonlein Purpura merupakan salah salah satu bagian dari kelompok penyakit vaskulitis. Vaskulitis merupakan istilah umum yang mengarah pada peradangan dan pembengkakan pada pembuluh darah. Tiap bentuk dari vaskulitis cenderung melibatkan karakteristik pembuluh darah tertentu. Henoch Schonlein Purpura mempengaruhi pada pembuluh darah kecil di kulit, saluran cerna dan umumnya sering pada ginjal.

Henoch Schonlein Purpura umumnya sering ditemui pada anak-anak (sekitar 10 kasus per 100.000 anak-anak per tahun). Henoch Schonlein Purpura tidak ditularkan antar manusia. Pada beberapa pasien dengan Henoch Schonlein Purpura juga memiliki permasalahan pada saluran cerna, persendian dan ginjal. Hal ini disebabkan oleh adanya pembuluh darah yang terinflamasi pada saluran cerna, persendian dan ginjal. Pada beberapa kasus langka, sistem lain seperti pernapasan, saraf dan organ lainnya juga dapat terpengaruhi. 

 

Penyebab

Hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti penyebab dari Henoch Schonlein Purpura. Beberapa penelitian memperkirakan peradangan pembuluh darah pada Henoch Schonlein Purpura terkait dengan respon sistem kekebalan yang tidak normal terhadap infeksi.

IgA Vasculitis biasanya muncul sebagai reaksi tidak biasa dari sistem imun sebagai respon terhadap infeksi tersebut (baik pada bakteri atau virus). Sistem imun yang tidak normal tersebut akan menyebabkan peradangan atau inflamasi pada pembuluh darah. Hal tersebut dapat menyebabkan pendarahan dan muncul ruam merah atau keunguan (Purpura) pada kulit.

Infeksi yang juga dapat terjadi karena Henoch Schonlein Purpura dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti Coxsackievirus, hepatitis A, hepatitis B, parvovirus B19, Varicella zoster, dan adenovirus serta infeksi bakteri seperti Mycoplasma dan Streptococcus. Henoch Schonlein Purpura juga dapat terjadi karena vaksinasi, gigitan serangga, penggunaan obat tertentu dan paparan suhu dingin.

 

Faktor Resiko

Henoch Schonlein Purpura dapat terjadi pada siapa saja, namun umumnya kondisi tersebut sering terjadi pada anak - anak dengan usia 2 sampai 11 tahun. Selain itu, henoch schonlein Purpura lebih sering dialami oleh anak laki -laki dibandingkan perempuan. Pada orang dewasa, gejala yang timbul akan lebih parah.

 

Gejala

4 gejala karakteristik utama dari Henoch Scholein Purpura diantaranya :

  • Kemerahan (Purpura)

Bintik kemerahan keungunan yang terlihat seperti lebam pada bagian pantat, kaki, dan paha. Bintik kemerahan tersebut juga muncul pada lengan, wajah, dan pinggang serta dapat memburuk pada area dengan tekanan seperti pada bagian kaki dan pinggang.

  • Pembengkakan dan nyeri pada persendian (Artritis)

Pasien dengan Henoch Schonlein Purpura umumnya memiliki rasa nyeri dan pembengkakan disekitar persendian, terutama pada bagian lutut dan pergelangan. Nyeri sendi terkadang diikuti dengan kemerahan sekitar satu atau dua minggu. Gejala ini dapat berkurang ketika penyakit membaik dan tidak meninggalkan kerusakan yang berlangsung lama.

  • Gejala pada saluran cerna

Pada anak-anak dengan gangguan Henoch Scholein Purpura memiliki gangguan nyeri pada perut, mual, muntah dan buang air besar yang berdarah. Gejala ini terkadang dapat muncul sebelum muncul bercak kemerahan. Selain itu, menurun nafsu makan, sakit kepala, dan mudah lelah menjadi gejala lain yang mungkin muncul dari Henoch Scholein Purpura. 

  • Keterlibatan ginjal

Henoch Scholein Purpura juga dapat mempengaruhi ginjal. Pada beberapa kasus, dapat muncul darah atau protein pada urin bila dilakukan pemeriksaan urin. Biasanya hal ini dapat hilang ketika panyakit sudah sembuh, tetapi pada beberapa pasien dapat mengalami gangguan ginjal menetap.

 

Diagnosa

Diagnosa dari Henoch Scholein Purpura didasarkan dari beberapa kombinasi pemeriksaan seperti pemeriksaan fisik untuk menemukan adanya luka pada kulit dan kelunakan pada sendi. Pemeriksaan urinalisis untuk menunjukkan adanya darah mikroskopis pada urin, pemeriksaan pada feses untuk memeriksa adanya darah mikroskopis, pemeriksaan laboratorium lain untuk mengeluarkan kemungkinan diagnosa penyakit lainnya, dan biopsi pada kulit atau ginjal untuk menujukkan adanya penumpukan dari IgA.

 

Tata Laksana

Pengobatan pada Henoch Scholein Purpura yang sedang dapat hilang dengan sendirinya, tetapi dapat menyebabkan permasalahan serius pada ginjal dan saluran cerna. Secara umum, gejala dari Henoch Scholein biasanya akan reda dan hilang sendirinya setelah 6 - 8 minggu sehingga dokter biasanya hanya akan menyarankan pasien untuk beristirahat, minum air putih yang cukup dan obat pereda nyeri.

Pengobatan pada Henoch Scholein Purpura ditujukan pada area yang secara signifikan mempengaruhi pergerakan. Nyeri pada persendian dapat diatasi atau dikurangi dengan obat anti nyeri atau obat anti inflamasi lainnya. Obat yang diberikan tergantung dari tingkat keparahan penyakit yang dialami, organ yang terlibat dan dan apakah pasien juga memerlukan pengobatan imunosupressan.

Selain itu, dokter juga akan menyarankan melakukan pemeriksaan rutin untuk menilai fungsi ginjal dan memantau kondisi pasien. Pemeriksaan tersebut dilakukan sekitar 6-12 bulan dan dapat dihentikan bila dirasa tidak ada masalah.

 

Komplikasi

Pada beberapa kasus, komplikasi dari Henoch Scholein Purpura jarang terjadi tetapi dapat menyebabkan komplikasi seperti adanya gangguan pada ginjal (bila cukup parah, pasien mungkin perlu dirawat inap di rumah sakit), pendarahan pada saluran cerna, peradangan pada testis dan usus yang terlipat. Komplikasi lain yang mungkin dapat terjadi tetapi jarang seperti kejang, pendarahan pada paru-paru dan serangan jantung.

 

Pencegahan

Henoch Schonlein Purpura sulit untuk dicegah mengingat penyebab yang masih belum diketahui. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan menurunkan faktor risiko terjadinya Henoch Schonlein, yaitu dengan mencegah terjadinya infeksi baik oleh virus maupun bakteri. Selain itu, penerapan pola hidup yang bersih dan sehat juga mendukung pencegahan dari Henoch Schonlein.

 

Kapan Harus ke Dokter

Hubungi dokter Anda bila Anda mengalami gejala Henoch Schonlein Purpura atau bila muncul gangguan serius pada saluran cerna Anda. Bila anak Anda mengalami kemerahan terkait dengan kondisi ini, segera hubungi dokter terkait pengobatan yang dapat dilakukan. Bila Anda mengalami kekambuhan dari Henoch Schonlein Purpura, Anda dapat berkonsultasi ke dokter untuk melakukan kontrol rutin walau sudah sembuh. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan kembali jika dirasa gejala Anda muncul kembali.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr. Lukita Tarigan
Last Updated : Kamis, 4 April 2024 | 15:38

Mayo Foundation for Medical Education and Research. (n.d.). Henoch-Schonlein Purpura. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/henoch-schonlein-purpura/symptoms-causes/syc-20354040
National Center for Biotechnology Information. (n.d.). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537252/
professional, C. C. medical. (n.d.). Iga vasculitis (Henoch-Schönlein purpura). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14893-iga-vasculitis-henoch-schonlein-purpura
Rajendra Bhimma, Mbc. (n.d.). Henoch-Schonlein purpura (IGA vasculitis). Practice Essentials, Background, Pathophysiology. https://emedicine.medscape.com/article/984105-overview
U.S. Department of Health and Human Services. (n.d.). Iga vasculitis - niddk. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/iga-vasculitis
Villa-Forte, A. (n.d.). Immunoglobulin A–associated vasculitis (IgAV) - musculoskeletal and connective tissue disorders. MSD Manual Professional Edition. https://www.msdmanuals.com/professional/musculoskeletal-and-connective-tissue-disorders/vasculitis/immunoglobulin-a%E2%80%93associated-vasculitis-igav