Ask Our Doctors

Home / Ask Our Doctors
Your Question

Rabu, 2 Oktober 2024 | 10:56
Neuro

Sakit kepala

AR
User Info : AR

• 8 Agustus : 2 tablet Paramex • 9 Agustus : 2 tablet Paramex • 19 Agustus : 2 tablet Paramex • 20 Agustus : gak minum Paramex • 21 Agustus: 1 tablet Paramex jam setengah 5 sore hilang pusingnya dari jam 9 pagi, tapi jam 6 sore pusingnya muncul lagi • 25 Agustus : 2 tablet Paramex • 26 Agustus : 2 tablet Paramex • 27 Agustus : 2 tablet Paramex • 28 Agustus : 2 tablet Paramex • 10 September: 3 tablet Paramex • 18 September: 1 tablet Paramex • 19 September : 4 tablet Paramex (minum langsung 2 tablet di kampus, minum langsung 2 tablet di rumah, gak ilang jir pusing e) • 20 September : pusing tapi gak minum Paramex • 21 September : pusing tapi gak minum Paramex • 22 September : pusing tapi gak minum Paramex • 23 September : pusing tapi gak minum Paramex • 25 September : 1 tablet ibuprofen dan 2 tablet Paramex • 28 September : 2 tablet Paramex • 1 Oktober : 2 tablet Paramex Ini frekuensi sakit kepala saya apakah normal yaa?? Kalo gak minum obat gtu dan dibiarin malah tambah pusing gak bisa tidur nyenyak jadinya mual mual muntah gak mood makan kalo malem ditidurin kadang berlanjut keesokan harinya. Kadang gak ada aktivitas berat pun tiba2 pusing gitu

Share

Answered by
Answered by : dr. Reynaldi Syarifu Rachman

Hai,

Terima kasih telah bertanya di Tanya Dokter website Ai Care.

Sakit kepala yang berlangsung sudah lebih dari 2 kali seminggu dan sering kambuh-kambuhan dalam kurun waktu menjelang 2 bulan, disertai gejala mual dan muntah, perlu penanganan dan pemeriksaan khusus dari dokter spesialis saraf untuk menentukan penyebabnya. Frekuensi sakit kepala yang anda alami saat ini, dapat dikatakan mendekati kategori kronis.

Sakit kepala yang dialami bisa terjadi spontan tanpa adanya pencetus atau bisa disebabkan karena adanya penyakit yang mendasari, seperti:

  • Riwayat cedera kepala;
  • Gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, glaukoma serta astigmatisme;
  • Hipertensi;
  • Meningitis;
  • Penjalaran infeksi dari gigi, telinga, hidung maupun tenggorokan;
  • Tumor otak.

Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan frekuensi terjadinya sakit kepala, yakni:

  • Riwayat lama dan sering menggunakan perangkat elektronik dengan jarak yang dekat ke mata;
  • Keadaan banyak pikiran yang menimbulkan stres;
  • Ukuran kacamata yang tidak lagi sesuai;
  • Kurang tidur atau istirahat.

Untuk saat ini, konsumsi obat nyeri kepala yang dijual bebas bisa membantu meredakan gejala yang timbul. Namun, obat yang anda konsumsi terdapat kandungan lain untuk meredakan gejala flu. Oleh karena itu, sebaiknya bisa konsumsi obat yang memiliki komposisi tunggal paracetamol atau ibuprofen dengan dosis dan cara pakai sesuai label kemasan obat.

Disarankan juga untuk mencukupi waktu tidur dengan rentang 7-8 jam per hari, mengelola stres dengan baik, mengistirahatkan mata dengan cara memandang sejauh 6 meter selama 20 detik setiap 20 menit apabila sering melihat perangkat elektronik, dan jaga pola makan dengan gizi seimbang.

Jika gejala sakit kepala tidak kunjung mereda dan timbul semakin sering setelah melakukan saran yang dilakukan, terlebih munculnya demam, ada kelemahan sesisi tubuh serta kesulitan berbicara, maka hendak menuju ke fasilitas kesehatan terdekat yang memiliki IGD untuk penanganan segera.

Semoga jawaban ini membantu Anda. Bila mengalami keluhan kesehatan atau ingin bertanya seputar informasi kesehatan, dapat berkonsultasi langsung dengan dokter di Aplikasi Ai Care. Unduh Aplikasi Ai Care di Appstore dan Playstore Anda!

Share
Please click "Ask Our Doctors" to ask your questions

New Discussion