• Beranda
  • Nutrisi
  • Ini yang Terjadi Jika Anda Berhenti Mengonsumsi Gula Tambahan

Ini yang Terjadi Jika Anda Berhenti Mengonsumsi Gula Tambahan

Ilustrasi gula tambahan. Credit: Freepik

Bagikan :


Siapa yang tidak suka makanan dan minuman manis? Mengonsumsi makanan manis memberi rasa bahagia sehingga terkadang membuat ketagihan. Namun terlalu banyak mengonsumsi gula tambahan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti diabetes dan kerusakan gigi. Lantas, apa yang terjadi pada tubuh jika Anda berhenti mengonsumsi gula? Simak ulasannya berikut ini.

 

Apa Saja yang Termasuk Gula?

Gula dapat dibedakan menjadi 2, yaitu gula alami dan gula tambahan atau buatan. Gula alami bisa didapatkan dari buah-buahan, sayuran, susu segar, dan biji-bijiian. Sementara gula tambahan atau buatan adalah gula yang ditambahkan ke makanan dan minuman saat mengolah dan menyajikan makanan.

Menurut panduan Dietary Guidelines for Americans (DGA), konsumsi gula tambahan dianjurkan tidak lebih dari total kalori harian. Namun tidak ada batasan terkait konsumsi gula alami harian. Gula tambahan termasuk gula tambahan pada permen, kecap, minuman soda, dan bentuk gula lainnya seperti galaktosa, glukosa, fruktosa, laktosa, maltosa, dan sukrosa.

Baca Juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal Berdasarkan Usia?

 

Ini yang Terjadi Jika Anda Berhenti Mengonsumsi Gula Tambahan

Mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, obesitas, diabetes, Alzheimer, depresi, kesehatan gigi yang buruk, hingga beberapa jenis kanker. Mengurangi asupan gula tambahan dapat meminimalisir risiko penyakit kronis dan menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan. 

Berhenti mengonsumsi gula tambahan dapat menyebabkan gejala fisik dan mental. Sebelum Anda memutuskan untuk berhenti mengonsumsi gula sama sekali, perlu diketahui bahwa reaksi tubuh saat berhenti mengonsumsi gula dapat berbeda-beda pada setiap orang. Gejala dan tingkat keparahan yang dialami bergantung pada berapa banyak gula tambahan yang biasa dikonsumsi setiap harinya. 

Gejala kejiwaan

Berhenti mengonsumsi gula dapat menyebabkan beberapa gejala emosional dan mental seperti berikut:

  • Merasa sedih atau tertekan: Bagi yang terbiasa mengonsumsi gula tambahan dari minuman manis, mungkin akan merasa sedih atau tertekan ketika berhenti minum gula tambahan. Hal ini disebabkan oleh menurunnya pelepasan dopamin yang memengaruhi suasana hati.
  • Cemas dan gelisah: Berhenti mengonsumsi gula bisa memicu kecemasan dengan rasa gugup, gelisah, mudah tersinggung, dan mudah marah. 
  • Perubahan pola tidur: Beberapa orang yang berhenti mengonsumsi gula dapat mengalami susah tidur atau justru tidur berlebihan.
  • Masalah kognitif: Sulit konsentrasi atau fokus.
  • Ngidam: Berhenti mengonsumsi gula tambahan memicu sugar craving atau ngidam makanan manis. Selain gula, Anda mungkin menginginkan makanan lain yang mengandung karbohidrat seperti roti, pasta, atau keripik kentang.

Gejala fisik

Saat berhenti mengonsumsi gula, tubuh mungkin mengalami gangguan fisik seperti:

  • Sakit kepala ringan
  • Pusing
  • Badan mudah lelah
  • Mual
  • Kembung

Gejala ini dapat Anda alami di awal-awal berhenti mengonsumsi gula atau ketika Anda berhenti mengonsumsi gula tambahan secara drastis. Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga tubuh sudah beradaptasi.

Baca Juga: Manfaat Kesehatan Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

 

Tips Berhenti Mengonsumsi Gula Tambahan

Berhenti mengosumsi gula tambahan memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, yaitu:

  • Menurunkan angka kolesterol jahat
  • Menurunkan berat badan
  • Menurunkan risiko diabetes
  • Membuat kulit lebih tampak lebih sehat dan awet muda
  • Mnegurangi risiko kerusakan gigi

Namun jika dilakukan secara drastis, tubuh dapat mengalami gejala mirip sakau seperti gemetar, sakit kepala, nyeri otot, mual dan kembung. Untuk amannya, Anda bisa mengurangi asupan gula tambahan secara bertahap seperti berikut:

  • Mengganti minuman manis dengan air putih atau infused water
  • Perbanyak konsumsi protein, serat dan buah-buahan segar
  • Hindari makanan dan minuman kemasan
  • Fokus pada pola makan yang banyak mengonsumsi makanan utuh

 

Perhatikan kembali pola makan Anda sehari-hari, apakah banyak mengonsumsi gula tambahan tanpa disadari seperti rutin minum teh dan kopi manis, jus kemasan, atau selalu mengonsumsi makanan pencuci mulut yang tinggi gula. Terlalu banyak mengonsumsi gula tambahan bisa memicu berbagai masalah kesehatan.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar nutrisi sebaiknya konsultasikan ke ahli gizi atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di ponsel. 

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 26 Juli 2024 | 15:41

Byrne, C. (2023). What Happens When You Stop Eating Sugar?. Available from: https://www.health.com/nutrition/what-happens-when-you-stop-eating-sugar#.

Frysh, P. (2023). What Happens When You Cut Out Added Sugar?. Available from: https://www.webmd.com/diet/ss/slideshow-effects-cut-added-sugar

Santos-Longhurst, A. (2024). Sugar Detox Symptoms. Available from: https://www.healthline.com/health/sugar-detox-symptoms

Williams, C. (2023). What Happens to Your Body When You Cut Out Sugar. Available from: https://www.eatingwell.com/article/7869775/what-happens-to-your-body-when-you-cut-out-sugar/