Selama ini, konsep bahwa kalori harus dibakar lebih banyak daripada kalori yang dikonsumsi telah menjadi dasar dari upaya penurunan berat badan. Konsep tersebut dikenal dengan istilah defisit kalori. Defisit kalori terjadi apabila Anda membakar kalori melalui aktivitas fisik dan fungsi tubuh melebihi kalori yang dikonsumsi melalui makanan dan minuman.
Sebelum defisit kalori memengaruhi keputusan sehari-hari terkait makanan, nutrisi, dan manajemen berat badan, Anda perlu memahami mitos dan fakta seputar kalori. Dengan memahami hal ini memungkinkan Anda memilih makanan lebih sehat, mengelola berat badan dengan lebih baik, dan memenuhi kebutuhan nutrisi dengan lebih efektif.
Fakta Penting Tentang Kalori
Setiap kalori tidak sama
Sangat penting untuk memahami bahwa sumber kalori yang berbeda memberikan manfaat yang berbeda pula bagi tubuh. Misalnya, sayuran yang rendah kalori namun kaya serat, vitamin, dan mineral penting bagi kesehatan.
Protein merupakan sumber kalori yang sangat baik karena memperbaiki jaringan, membangun otot, dan membantu tubuh merasa kenyang lebih lama. Walaupun kalori yang terkandung dalam protein cenderung tinggi, mengonsumsi protein yang cukup dapat membantu mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.
Lemak sehat, seperti omega-3 dan asam lemak tak jenuh tunggal memiliki kalori yang tinggi. Namun, mereka juga memberikan energi yang stabil, mendukung fungsi otak, dan mengurangi peradangan dalam tubuh.
Label nutrisi tidak selalu akurat
Selama ini, dalam menilai kalori kita sering mengandalkan label nutrisi. Faktanya, label nutrisi pada kemasan makanan sering kali memberikan perkiraan nilai yang bervariasi.
Proses pengukuran nilai gizi tidak selalu konsisten, demikian pula proses pembuatan makanan yang memengaruhi nilai nutrisi. Perbedaan dalam bahan makanan serta penyimpanan dan pengolahan setelah pengukuran, semuanya memengaruhi nilai nutrisi yang tercantum di label.
Baca Juga: Berapa Kalori yang Harus Dibakar Setiap Hari Agar Berat Badan Turun?
Mengurangi kalori tidak selalu menghasilkan penurunan berat badan
Penurunan berat badan tidak selalu sejalan dengan penurunan asupan kalori. Saat Anda mengurangi kalori, tubuh dapat menyesuaikannya dengan memperlambat metabolisme. Hal ini dapat menghambat penurunan berat badan dan berat badan menjadi stagnan.
Ketika Anda mencoba menurunkan berat badan, komposisi tubuh Anda juga berubah. Pengurangan otot atau retensi air dapat membuat penurunan berat badan menjadi kurang signifikan walaupun kalori yang masuk telah dikurangi.
Kandungan pemanis buatan
Beberapa produk yang diklaim rendah kalori sering kali mengandung pemanis buatan. Penggunaan pemanis buatan dalam jangka panjang masih menjadi perdebatan hingga saat ini.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya efek negatif dari konsumsi pemanis buatan, namun belum ada kesimpulan yang pasti dari penelitian-penelitian tersebut. Namun demikian, pemanis buatan sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan dan lebih mengutamakan makanan yang alami dan minim proses.
Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Mencoba Defisit Kalori
Kebutuhan kalori setiap orang berbeda
Kebutuhan kalori setiap orang berbeda tergantung pada usia, jenis kelamin, komposisi tubuh, tingkat aktivitas fisik, dan metabolisme tubuh. Sehingga, untuk melakukan defisit kalori, Anda tidak dapat menyamakan jumlah kalori yang Anda kurangi dengan jumlah kalori orang lain. Dalam hal ini, Anda perlu berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter untuk membantu menentukan kebutuhan kalori yang sesuai dengan kondisi Anda.
Memangkas kalori secara drastis bisa membahayakan kesehatan
Pembatasan kalori yang berlebihan dapat berdampak negatif bagi kesehatan Anda. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup kalori untuk mendukung fungsi dasar, metabolisme akan melambat sebagai upaya menghemat energi. Hal ini membuat penurunan berat badan menjadi lebih sulit dan penumpukan lemak menjadi lebih mudah.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terkait asupan kalori harian Anda, terutama jika Anda mencoba menurunkan atau menambah berat badan.
Jika Anda memerlukan saran atau konsultasi medis, Anda dapat mengunjungi dokter atau memanfaatkan fitur konsultasi yang tersedia di aplikasi Ai Care dengan mengunduh aplikasi Ai Care dari App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- Sean Edbert Lim, MBBS