Galaktorea

Galaktorea
Kenali tanda dan gejala dari galaktorea.

Bagikan :


Definisi

Galaktorea adalah sebuah kondisi ketika payudara Anda mengeluarkan cairan putih seperti susu saat sedang tidak menyusui. Galaktorea bukanlah sebuah penyakit, namun kondisi ini dapat menandakan terjadinya suatu penyakit tertentu. Biasanya galaktorea terjadi pada wanita usia subur, dalam rentang usia 20-35 tahun. Kondisi ini juga dapat ditemukan pada wanita yang belum pernah hamil, wanita menopause, bahkan pria dan anak-anak.

Umumnya galaktorea disebabkan oleh hiperprolaktinemia, suatu kondisi ketika kadar hormon prolaktin dalam tubuh berlebihan. Prolaktin adalah salah satu hormon yang bertugas untuk memproduksi ASI. Hiperprolaktinemia ini memang lebih sering terjadi pada wanita, dan terjadi pada sekitar 9% hingga 17% populasi wanita dengan gangguan reproduksi di seluruh dunia.

Galaktorea bukanlah suatu kondisi yang mengancam nyawa dan dapat disembuhkan berdasarkan penyebabnya. Walaupun pada beberapa kasus galaktorea tidak diketahui penyebabnya, namun kebanyakan orang dengan galaktorea dapat tetap beraktivitas seperti biasa. Mereka juga dapat menggunakan breast pad atau pengganjal payudara untuk mencegah kebocoran cairan susu pada pakaian.

 

Bila Anda tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai menopause, Anda bisa membacanya di sini: Menopause - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.

 

Penyebab

Galaktorea diduga terjadi karena peningkatan hormon prolaktin yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak. Kelebihan kadar prolaktin dapat memberikan sinyal keliru pada tubuh untuk memproduksi cairan ASI, itulah sebabnya mengapa payudara Anda mengeluarkan cairan pada kondisi galaktorea.

Peningkatan hormon prolaktin yang tidak normal bisa ditemukan pada prolaktinoma, tumor jinak pada kelenjar hipofisis. Selain itu, galaktorea juga bisa disebabkan oleh kondisi lain seperti:

  • Sedang dalam pengobatan tertentu seperti pil KB, obat penurun tekanan darah, obat opioid atau antidepresan.
  • Stimulasi payudara yang berlebihan.
  • Gangguan kelenjar tiroid.
  • Penyakit ginjal kronis.
  • Penggunaaan suplemen herbal atau obat yang belum diuji tanpa pengawasan dan rekomendasi dari dokter.
  • Cedera pada sumsum tulang belakang.
  • Luka bakar atau cedeera pada area dada.
  • Stres yang berlebihan.

Bila penyebab galaktorea tidak diketahui, kondisi ini disebut sebagai galaktorea idiopatik. Hal ini bisa saja terjadi karena jaringan payudara Anda yang terlalu sensitif dengan hormon prolaktin dalam darah. Kemudian pada pria, galaktorea paling sering disebabkan karena kekurangan hormon testosteron. Namun bila terjadi penurunan hormon testosteron, galaktorea bisa disertai keluhan lain seperti disfungsi ereksi atau penurunan gairah seksual.

Sedangkan pada bayi baru lahir, galaktorea dapat terjadi akibat hormon estrogen ibu yang cukup tinggi sampai melewati plasenta dan masuk ke aliran darah bayi. Hal ini dapat menyebabkan pembesaran pada jaringan payudara bayi dan berhubungan dengan adanya cairan yang keluar dari puting bayi. Biasanya hal ini hanya terjadi sementara dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, bila gejala tidak kunjung hilang, maka perlu dilakukan evaluasi oleh dokter.

 

Faktor Risiko

Faktor yang bisa meningkatkan risiko galaktorea antara lain:

  • Jenis kelamin wanita.
  • Usia 20 hingga 35 tahun.
  • Wanita menyusui atau yang sudah pernah hamil.
  • Riwayat tumor kelenjar hipofisis di keluarga.
  • Laki-laki yang menderita kondisi ginekomastia atau payudara yang membesar pada pria.
  • Penggunaan kontrasepsi hormonal.

 

Contoh obat kontrasepsi atau pil KB adalah desogestrel. Anda bisa membacanya di sini: Desogestrel - Cara Kerja, Indikasi dan Sediaan Obat.

 

Gejala

Gejela utama dari galaktorea adalah keluarnya cairan berwarna putih susu dari payudara saat tidak sedang menyusui atau hamil. Biasanya kondisi ini terjadi pada kedua payudara. Cairan dapat keluar dengan sendirinya atau ketika puting dipijat.

Gejala lain yang mungkin terjadi pada galaktorea antara lain adalah:

  • Amenorea (siklus haid yang berhenti)
  • Vagina kering
  • Sakit kepala
  • Menurunnya gairah seksual
  • Pertumbuhan rambut baru pada dagu dan dada
  • Jerawat
  • Disfungsi ereksi

 

Diagnosis

Wawancara Medis

Dokter akan melakukan wawancara medis untuk mengetahui lebih lanjut mengenai keluhan yang dialami oleh pasien. Selain itu, dokter juga akan bertanya mengenai:

  • Sudah berapa lama keluhan dirasakan.
  • Riwayat penyakit sebelumnya serta pengobatan yang sudah dijalani.
  • Riwayat penyakit pada keluarga.
  • Aktivitas dan pola makan sehari-hari.
  • Riwayat kehamilan dan menyusui.
  • Pola siklus menstruasi.

 

Pemeriksaan Fisik

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada payudara dan seluruh tubuh pasien. Kondisi payudara dan puting akan dilihat, dokter akan memeriksa bila pada payudara terdapat:

  • Pembengkakan dan benjolan.
  • Perubahan warna dan tekstur.
  • Perembesan atau keluarnya cairan dari puting payudara.

 

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium darah bisa dilakukan untuk melihat adanya peningkatan pada hormon tertentu seperti hormon prolaktin atau hormon tiroid. Pada wanita, pemeriksaan kehamilan juga dapat dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi galaktorea memang betul tidak terjadi karena peningkatan hormon kehamilan. Selain itu, cairan yang keluar dari puting juga dapat diperiksa di laboratorium untuk dianalisis. 

Selain pemeriksaan tersebut, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan radiologi seperti USG atau Mamografi pada payudara pada kecurigaan adanya benjolan payudara atau cairan puting. Dan yang terakhir, pemeriksaan MRI pada otak juga dapat dilakukan untuk memastikan tidak adanya tumor atau kelainan pada kelenjar hipofisis.

 

Tata Laksana

Tata laksana dari galaktorea akan bergantung dengan penyebab terjadinya keluhan. Bila penyebabnya tidak diketahui (galaktorea idiopatik), umumnya galaktorea dapat hilang dengan sendirinya. Di bawah ini adalah pengobatan galaktorea sesuai dengan penyebabnya:

  • Kadar hormon prolaktin yang berlebihan akan berusaha diturunkan bila galaktorea disebabkan karena hiperprolaktinemia.
  • Menghindari aktivitas yang menstimulasi payudara dan puting secara berlebihan.
  • Bila galaktorea disebabkan oleh pengobatan tertentu, berdasarkan kebijakan dokter, dosis atau jenis pengobatan bisa disesuaikan dengan kondisi pasien. 
  • Terapi pembedahan dan radioterapi bila galaktorea terjadi karena tumor kelenjar hipofisis.

 

Anda bisa membaca mengenai prolaktinemia di sini: Prolaktinemia - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.

 

Komplikasi

Keluhan bisa menimbulkan:

  • Rasa gatal pada payudara akibat daerah puting yang lembab dan basah karena rembesan cairan dari puting.
  • Lecet pada payudara.
  • Menurunnya rasa percaya diri karena kondisi yang dialami cukup tidak familiar.
  • Osteoporosis pada wanita yang menderita galaktorea akibat tumor hipofisis karena terdapat resiko menurunnya kadar estrogen.

Selain itu, pengobatan galaktorea bisa menimbulkan komplikasi seperti:

  • Infertilitas atau ketidaksuburan.
  • Masalah penglihatan.

 

Pencegahan

Tips di bawah ini dapat dilakukan untuk mencegah galaktorea, antara lain:

  • Menggunakan pengganjal payudara atau breast pad untuk mencegah payudara bergesek dengan bahan baju.
  • Melakukan senam SADARI atau periksa payudara sendiri, sehingga bila terdapat adanya cairan atau hal yang tidak normal pada payudara dapat segera ditangani dengan baik.
  • Tidak melakukan stimulasi berlebihan pada payudara.
  • Menghindari konsumsi suplemen herbal atau obat bila tidak dianjurkan atau direkomendasikan oleh dokter.
  • Tidak menggunakan baju atau pakaian dalam yang terlalu ketat.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segeralah ke dokter bila Anda mengalami gejala galaktorea, yakni keluarnya cairan dari puting ketika sedang tidak menyusui atau hamil.  Perhatikan bila cairan yang keluar dari puting disertai darah, berbau, dan tidak kunjung berhenti. Anda dapat ke dokter umum atau dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk mencari tahu lebih lanjut penyebab dari galaktorea, serta penanganan yang bisa dilakukan.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 09:40

Cleveland Clinic - Galactorrhea. (2022). Retrieved 11 October 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17924-galactorrhea.

Mayo Clinic - Galactorrhea. (2021). Retrieved 11 October 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/galactorrhea/symptoms-causes/syc-20350431.

SKY. Gosi., VV. Garla., (2021). Galactorrhea. Retrieved 11 October 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537115/.