Gigantomastia

Gigantomastia
Kenali tanda dan gejala dari penyakit gigantomastia

Bagikan :


Definisi

Gigantomastia atau dikenal juga engan makromastia dan hipertrofi payudara adalah kondisi langka pada wanita yang menyebabkan payudara menjadi terlalu besar. Kasus gigantomastia yang dilaporkan di Amerika Serikat hanya berkisar 300 kasus, serta belum terdapat laporan kasus gigantomastia di Indonesia.

Berbeda halnya dengan ginekomastia, gigantomastia terajdi pada perempuan dan menyebabkan ukuran payudara menjadi tidak normal. Anda dapat membaca lebih lanjut mengenai ginekomastia di artikel Ai Care berikut Penyakit Ginekomastia - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana.

Kondisi ini berdampak secara fisik dan psikis karena dapat mengganggu persepsi orang terhadap tubuhnya. Pada beberapa kasus, gigantomastia terjadi pada wanita yang baru melahirkan akibat perubahan hormon dan proses menyusui. Proses pembesaran payudara pada kasus gigantomastia biasanya berlangsung sangat cepat dan membesar secara tidak proporsional. Kecepatan dari pertumbuhan payudara dapat bervariasi, dimulai dari jangka waktu beberapa minggu bahkan ke beberapa tahun. Jaringan payudara yang membesar dan tumbuh biasanya jinak dan bukan merupakan indikasi dari jaringan kanker.

Gigantomastia dapat terjadi pada masa pubertas, kehamilan, atau akibat pengobatan tertentu. Pada beberapa kasus, hal ini dapat terjadi secara spontan serta tidak diketahui penyebabnya.

 

Penyebab

Penyebab pasti dari gigantomastia masih belum diketahui. Namun, para ilmuwan menyebutkan bahwa gigantomastia memiliki hubungan dengan kondisi sebagai berikut:

  • Perubahan hormon (contohnya pada saat pubertas dan kehamilan)
  • Pengobatan tertentu (misal dengan penicillamine atau bucillamine)
  • Kondisi autoimun seperti lupus atau arthritis
  • Obesitas ekstrem
  • Faktor genetik

 

Faktor Risiko

Faktor risiko dari gigantomastia antara lain:

  • Perempuan keturunan kaukasia
  • Kehamilan multipara (riwayat hamil lebih dari sekali)
  • Mengalami penyakit autoimun
  • Kehamilan trimester 1 dan 2
  • Tingginya kadar serum prolaktin dalam tubuh
  • Riwayat kanker atau penyakit keganasan
  • Riwayat kerusakan hati
  • Kondisi reseptor (bagian dari sel tubuh) yang hipersensitif atau terlalu peka terhadap hormon tertentu

 

Gejala

Seseorang yang mengalami gigantomastia dapat menimbulkan rasa tidak nyaman baik fisik maupun psikis. Beberapa gejala lainnya yang sering muncul adalah sebagai berikut:

  • Infeksi atau luka pada kulit payudara, terutama pada bagian di bawah payudara
  • Nyeri leher dan tulang belakang yang disebabkan karena payudara yang tertarik ke bawah
  • Postur tubuh yang kurang baik
  • Nyeri pada payudara atau mastalgia
  • Nyeri dan gatal pada bagian yang dilewati oleh tali bra

Gigantomastia memiliki karakter sebagai berikut:

  • Payudara yang memiliki kelebihan jaringan setidaknya sebesar 2 – 2.5 kilogram
  • Kelebihan jaringan payudara lebih dari 3% total berat badan

 

Diagnosis

Dokter akan melakukan anamnesis (tanya jawab pasien) dan melakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis gigantomastia.

Gigantomastia dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:

  • Juvenile gigantomastia: Pembesaran payudara secara tiba-tiba yang terjadi pada saat masa pubertas.
  • Gestational gigantomastia: Pembesaran payudara secara tiba-tiba yang terjadi pada saat masa kehamilan.
  • Drug – induced gigantomastia: Pembesaran payudara secara tiba-tiba yang terjadi setelah menggunakan obat tertentu.
  • Idiopathic gigantomastia: Pembesaran payudara secara tiba-tiba yang terjadi tanpa diketahui penyebabnya, dan dapat terjadi kapan pun selain pada masa pubertas atau kehamilan.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik umum serta pemeriksaan fisik lokal payudara. Pemeriksaan lokal pada bagian payudara untuk melihat ukuran payudara, adanya perubahan warna pada kulit payudara, perubahan tekstur, dan cairan yang keluar dari puting. 

Bila dokter mencurigai adanya penyakit lain pada pasien yang menjadi penyebab utama gigantomastia, maka dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium darah untuk memeriksa kadar hormon prolaktin, atau beberapa indikator penyakit autoimun.

 

Tata Laksana

Tata laksana dari gigantomastia akan bergantung dengan penyebab dan kondisi pasien. Risiko dan manfaat dari jenis pengobatan akan didiskusikan terlebih dahulu. Bila ukuran payudara terlalu besar dan sudah mengganggu baik secara fisik atau psikis, dokter dapat mempertimbangkan tindakan pembedahan untuk mengurangi ukuran payudara atau penggunaan obat untuk gigantomastia.

Beberapa pengobatan dapat menghentikan jaringan payudara bertumbuh, namun obat – obatan tersebut hanya bisa didapat dengan resep dokter, sehingga dibutuhkan konsultasi terlebih dahulu.

Tindakan pembedahan untuk mengurangi besar payudara juga dapat dilakukan. Dokter bedah dapat membuat sayatan pada payudara dan menghilangkan lemak berlebih, jaringan payudara, dan kulit payudara. Ketika ukuran payudara sudah berkurang, dokter akan menutup dengan membuat jahiran. Puting dan bagian pareola akan disesuaikan dengan ukuran payudara anda. Tindakan ini dapat berlangsung dalam beberapa jam.

Pada kasus gigantomastia yang hilang timbul, dokter dapat merekomendasikan tindakan masektomi atau operasi pengangkatan jaringan payudara secara permanen.

Anda dapat merasakan nyeri, bengkak, dan memar pada beberapa hari pertama setelah operasi untuk mengurangi besar payudara. Dokter juga dapat meresepkan antibiotik dan obat anti nyeri setelah operasi untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman. Setelah melakukan kontrol jahitan, Anda dapat pulih dan melakukan aktivitas ringan dalam waktu seminggu.

 

Komplikasi

Komplikasi dari gigantomastia yang dapat terjadi antara lain nyeri pada leher dan punggung, kesulitan untuk berjalan, berlari, atau berolahraga, infeksi pada kulit disekitar daerah payudara dan bra, nyeri pada payudara, permasalahan saat menyusui, dan kulit yang gatal dan meradang.

Selain gejala fisik yang sudah disebutkan, gigantomastia juga dapat menyebabkan masalah emosi dan sosial seperti depresi gangguan kecemasan, dan rendahnya persepsi akan tubuh sendiri.

Penyakit gigantomastia juga dapat menyebabkan masalah menurunnya pertumbuhan janin, mastitis, dan cadangan ASI yang rendah pada wanita yang sedang hamil. Infeksi, sumbatan susu, dan nyeri juga dapat terjadi pada wanita yang sedang menyusui.

 

Pencegahan

Belum ada cara khusus yang dapat mencegah gigantomastia.

Namun, pastikan Anda tetap menjaga pola hidup sehat. Misalnya, konsumsi makanan dengan gizi seimbang, mencukupi kebutuhan cairan sehari – hari dengan minum air putih 1.5 hingga 2 liter per hari, melakukan olahraga rutin seminggu 3 hingga 5 kali dengan durasi minimal 30 menit. 

Penting juga untuk menghindari junk food atau makanan cepat saji, menghindari paparan asap rokok dan konsumsi alkohol berlebih, serta menghindari minum obat atau suplemen tertentu tanpa anjuran dan pengawasan dokter.

 

Kapan harus ke dokter?

Anda dapat ke dokter bila merasakan gejala payudara membesar dalam waktu yang cukup singkat. Anda tidak perlu malu dan sebaiknya terbuka dengan kondisi yang sesungguhnya kepada dokter yang merawat. Anda dapat ke dokter umum terlebih dahulu dan dokter dapat memberikan rekomendasi pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 22:01

Cleveland Clinic - Gigantomastia. (2022). Retrieved 13 October 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23191-gigantomastia

Dancey A., Khan M., Dawson J., Peart F., (2007). Gigantomastia -- a classification and review of the literature. Retrieved 13 October 2022, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18054304/

Mangla M., Singla D., (2017). Gestational Gigantomastia: A Systematic Review of Case Reports. Retrieved 13 October 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5367223/