Definisi
Tumor payudara adalah benjolan atau pertumbuhan jaringan pada payudara. Tumor payudara dapat dialami baik perempuan atau pun laki-laki, serta dapat dialami oleh orang dari berbagai usia. Tumor payudara bisa bersifat jinak atau pun ganas. Tumor yang ganas disebut kanker.
Penyebab
Payudara mengandung jaringan dengan tekstur yang berbeda-beda, termasuk lemak, kelenjar, dan jaringan ikat. Komposisi jaringan payudara juga dapat berubah bergantung dengan fungsinya. Sebagai contoh, selama menyusui, payudara akan membesar sehingga akan terasa dan terlihat berbeda.
Payudara juga dapat mengalami perubahan sepanjang siklus haid. Setiap bagian dari payudara dapat bereaksi secara berbeda terhadap perubahan hormonal. Perubahan ini berpengaruh pada rasa nyeri dan tekstur payudara, sehingga mempengaruhi timbulnya benjolan pada payudara.
Penyebab benjolan payudara:
- Kista
- Abses, yang dapat mengindikasikan adanya infeksi, seperti mastitis
- Fibroadenoma mammae
- Papiloma intraduktal
- Nekrosis lemak
- Lipoma
- Kanker payudara
- Ginekomastia, pada pria, di mana terdapat pembengkakan pada jaringan payudara
Faktor Risiko
Tumor payudara adalah hal yang umum ditemui. Kondisi ini dapat terjadi pada siapapun, baik pada wanita maupun pria, namun lebih sering pada wanita muda.
Faktor risiko tumor payudara lainnya adalah:
- Adanya keluarga dengan tumor payudara
- Penggunaan terapi pengganti hormon
- Ketidakseimbangan hormonal
Gejala
Gejala tumor payudara dapat bervariasi bergantung pada penyebabnya. Beberapa tumor payudara memiliki batas yang jelas, sementara yang lainnya dapat terasa hanya sebagai bagian yang menebal. Berikut penyebab tumor payudara serta gejalanya:
Kista
Kista adalah benjolan yang dilapisi kantung. Umumnya teraba lembut dan kenyal di bawah kulit, serta bebatas tegas. Kadang disertai nyeri dan keluar cairan dari puting. Isi kista dapat berupa cairan atau pun benda padat. Kista payudara umumnya jinak, namun bila berisi benda padat dapat juga bersifat ganas.
Abses
Abses adalah rongga berisi nanah di bawah kulit. Abses disebabkan oleh infeksi. Gejalanya berupa:
- Demam
- Terasa nyeri pada benjolan saat ditekan
- Bengkak
- Kemerahan pada kulit sekitar benjolan
- Teraba hangat pada area sekitar abses
- Keluar cairan dari puting
- Mual dan muntah
- Pembesaran kelenjar getah bening di sekitarnya
Fibroadenoma Mammae (FAM)
Fibroadenoma mammae (FAM) adalah salah satu tumor jinak pada payudara. Umumnya disebabkan oleh hormonal, seperti siklus haid. Benjolan FAM tidak nyeri, bulat, kenyal dan padat, serta berbatas tegas.
Papilloma Intraduktal
Papiloma intraduktal adalah benjolan seperti kutil di dalam saluran ASI. Umumnya papiloma intraduktal teraba di bawah puting, dan berbentuk bulat. Gejala lainnya yang mungkin muncuk adalah keluarnya cairan bening atau darah dari puting.
Nekrosis Lemak
Nekrosis lemak adalah rusaknya jaringan lemak pada payudara. Hal ini dapat disebabkan oleh cedera, namun dapat juga muncul pasca-operasi di payudara atau pasca terapi radiasi karena kanker di sekitar payudara. Benjolan akibat nekrosis lemak teraba bisa berupa padat atau berisi cairan. Biasanya juga disertai perubahan bentuk payudara dan rasa nyeri pada beberapa kasus.
Lipoma
Lipoma adalah tumor yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan lemak berlebihan. Benjolan lipoma teraba lunak, dapat digerakkan dan tidak nyeri. Umumnya lipoma bersifat jinak.
Kanker Payudara
Tumor payudara dapat bersifat ganas, hal ini lah yang disebut kanker payudara. Umumnya tumor payudara yang ganas berupa benjolan padat. Gejala kanker payudara, di antaranya:
- Benjolan, penebalan, pembengkakan payudara
- Iritasi kulit atau kulit berlesung
- Kulit mengelupas
- Nyeri puting
- Puting tertarik ke dalam
- Keluar cairan atau darah dari puting ataupun benjolan
- Perubahan pada ukuran atau bentuk payudara
- Nyeri, walau terkadang tidak dirasakan nyeri
- Kulit di payudara seperti jeruk, berpori-pori besar
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kanker payudara, Anda dapat membacanya di sini: Karsinoma Payudara - Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.
Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis tumor payudara, dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan jika diperlukan pemeriksaan penunjang. Jika Anda memiliki keluhan benjolan pada payudara, evaluasi biasanya akan dimulai dengan pemeriksaan klinis payudara. Pada pemeriksaan ini, dokter akan:
- Menanyakan mengenai gejala dan faktor risiko tumor payudara
- Memeriksa payudara dan kelenjar getah bening ketiak untuk mencari adanya benjolan atau adanya perubahan lainnya
- Memeriksa kulit payudara
- Memeriksa adanya kelainan puting, seperti puting yang tertarik ke dalam atau cairan yang keluar dari puting
Jika dokter menemukan adanya benjolan pada payudara atau hal lain yang mengkhawatirkan, Anda akan disarankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan Penunjang
Beberapa prosedur untuk mengevaluasi tumor payudara:
- Pemeriksaan radiologi. Untuk mengevaluasi tumor payudara lebih lanjut, dokter dapat merekomendasikan:
- Mammografi, yaitu rontgen payudara terspesialisasi untuk melihat adanya perubahan pada payudara. Gambar rontgen payudara akan diambil dari beberapa sudut.
- Ultrasonografi (USG) payudara. USG menggunakan gelombang suara untuk melihat gambaran bagian dalam payudara. Pemeriksaan USG berguna untuk menentukan apakah suatu tumor payudara bersifat padat atau terisi cairan.
- MRI payudara. MRI menggunakan gelombang magnetik dan gelombang radio untuk membentuk gambaran bagian dalam payudara. MRI payudara biasanya dilakukan ketika diagnosis dengan kedua pemeriksaan di atas tidak bisa ditegakkan. Sebelum dilakukan MRI payudara, zat kontras atau pewarna dapat disuntikan melalui pembuluh darah di lengan untuk meningkatkan gambaran jaringan atau pembuluh darah pada MRI. Jika belum bisa dipastikan penyebab benjolan tersebut, dokter akan merujuk Anda untuk melakukan pemeriksaan lainnya.
- Biopsi payudara. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dan memeriksanya di bawah mikroskop. Setelah biopsi, sampel jaringan akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisa. Dokter akan menjelaskan hasilnya. Pilihan biopsi payudara meliputi:
- Biopsi aspirasi jarum halus (FNAB). Menggunakan jarum halus, sel dan cairan akan diambil dari area benjolan
- Biopsi jarum inti. Jarum yang lebih besar dengan ujung yang khusus digunakan untuk mengambil sampel jaringan payudara
- Biopsi stereotaktik. Mammografi menghasilkan gambaran area yang mencurigakan dari beberapa sudut (gambaran stereo). Dokter kemudian akan mengambil sampel jaringan payudara dengan jarum.
- Biopsi eksisi. Sayatan kecil akan dibuat pada kulit dan jaringan payudara untuk mengambil sebagian atau semua benjolan.
Tata Laksana
Pengobatan dan terapi tumor payudara bergantung pada penyebabnya. Kebanyakan tumor bersifat jinak, tidak berbahaya, dan dapat hilang sendiri tanpa terapi khusus.
Untuk kista atau fibroadenoma mammae (FAM), dokter dapat menyarankan untuk melakukan pemantauan pada benjolan tanpa terapi khusus. Namun jika dirasa cukup besar dan dapat mengganggu proses menyusui, dokter dapat menyarankan pengangkatan.
Jika merupakan abses, dokter akan mengeluarkan isi abses dan meresepkan antibiotik.
Jika ditemukan adanya kanker, terapi biasanya meliputi kombinasi dari:
- Operasi
- Kemoterapi
- Terapi radiasi
- Terapi obat-obatan hormonal
Komplikasi
Tumor payudara yang bersifat jinak jarang menimbulkan komplikasi serius. Namun, beberapa jenis seperti fibroadenoma sering mengalami kekambuhan setelah operasi. Adanya tumor payudara meningkatkan risiko untuk mengalami kanker payudara.
Pencegahan
Tidak banyak yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko tumor payudara. Beberapa hal di bawah ini dapat menurunkan risiko kanker dan membantu mendeteksi penyakit lebih awal:
- Lakukan pemeriksaan mammografi rutin
- Lakukan pemeriksaan payudara mandiri (SADARI)
- Jaga berat badan sehat
- Olahraga teratur
- Diet sehat bergizi seimbang
- Kurangi konsumsi alkohol
- Berhenti merokok
- Pertimbangkan lagi penggunaan terapi pengganti hormon
- Ganti kontrasepsi menjadi jenis yang non-hormonal
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda merasakan adanya benjolan pada payudara Anda, periksakan ke dokter. Kebanyakan benjolan payudara tidak berbahaya, namun beberapa dapat serius.
Hubungi dokter jika Anda:
- Menemukan benjolan payudara baru atau penebalan yang terasa berbeda dari jaringan di sekitarnya atau payudara sebelah
- Menyadari adanya perubahan pada ukuran, bentuk, atau tampilan salah satu payudara
- Mengalami nyeri payudara yang tidak menghilang setelah haid selanjutnya
- Menyadari adanya perubahan pada kulit payudara, seperti gatal, kemerahan, bersisik, berlesung, atau berkerut
- Menyadari puting Anda tertarik ke dalam
- Menyadari adanya cairan yang keluar dari puting, terutama bila cairan bercampur darah
Perubahan pada payudara dapat merupakan tanda kanker payudara. Kondisi ini lebih mudah untuk diterapi jika ditemukan lebih awal. Jangan mencoba untuk mendiagnosis penyebab tumor payudara Anda sendiri, pastikan dengan dokter.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono