Hernia Skrotalis

Hernia Skrotalis
Ilustrasi Hernia Skrotalis.

Bagikan :


Definisi

Hernia skrotalis adalah penonjolan jaringan yang ada di perut—misalnya bagian dari usus—pada skrotum (kantung buah zakar) melalui kanal inguinal (saluran pada lipat paha) yang mengalami kelemahan.

 

Penyebab

Hernia skrotalis terjadi ketika terdapat titik kelemahan terjadi pada kanal inguinal, tempat dimana korda spermatika (struktur seperti tali yang berisi pembuluh darah, saraf, dan saluran yang membawa sperma keluar dari testis) memasuki kantung buah zakar.

Kondisi ini dapat terjadi akibat:

  • Peningkatan tekanan dalam perut
  • Adanya titik kelemahan pada dinding perut
  • Sering mengejan saat buang air besar atau buang air kecil
  • Aktivitas berat
  • Kehamilan
  • Batuk-batuk atau bersin kronis (dalam jangka waktu lama)

 

Faktor Risiko

Faktor yang berperan dalam timbulnya hernia skrotalis meliputi:

  • Otot dinding perut yang melemah seiring pertambahan usia
  • Orang kulit putih lebih rentan untuk mengalami hernia
  • Riwayat keluarga. Jika pasien memiliki riwayat keluarga inti, seperti orang tua atau saudara kandung, yang memiliki hernia, maka risiko untuk mengalami hernia meningkat
  • Batuk lama, misalnya karena tuberkulosis, merokok dsb.
  • Sembelit dalam waktu yang lama. Sembelit menyebabkan seseorang harus mengejan saat buang air besar. Hal ini meningkatkan tekanan dalam perut, yang meningkatkan risiko mengalami hernia.
  • Lahir prematur atau berat badan saat lahir rendah. Hernia skrotalis lebih sering ditemukan pada orang yang terlahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah
  • Riwayat hernia atau operasi perbaikan hernia sebelumnya. Bahkan jika pasien pernah mengalami hernia saat masa kanak-kanak, ia tetap memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hernia lagi di kemudian hari

 

Jika Anda ingin mengetahui jenis Hernia Diafragmatika yang sering ditemukan pada masa kanak-kanak, baca juga di sini: Hernia Diafragmatika - Pengertian, Penyebab, Gejala dan Pengobatan.

 

Gejala

Tanda dan gejala hernia skrotalis meliputi:

  • Adanya benjolan pada salah satu kantung buah zakar, yang akan terlihat lebih jelas ketika pasien berdiri, duduk, terutama jika ia batuk atau mengejan
  • Sensasi terbakar atau nyeri pada benjolan
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman pada kantung buah zakar yang dapat mencapai lipat paha, terutama ketika membungkuk, batuk, atau mengangkat beban berat. Namun, banyak juga hernia yang tidak menyebabkan nyeri.
  • Sensasi berat atau ditarik pada daerah buah zakar
  • Terkadang, dapat terjadi nyeri dan pembengkakan di sekitar buah zakar

Hernia skrotalis juga dapat terjadi pada bayi baru lahir dan anak-anak akibat kelemahan pada dinding perut yang sudah ada sejak lahir. Terkadang, hernia hanya akan terlihat ketika bayi sedang menangis, batuk, atau mengejan saat proses buang air besar. Bayi akan terlihat lebih rewel dan berkurang nafsu makannya tidak seperti biasanya.

Pada anak yang lebih besar, hernia akan lebih jelas ketika anak batuk, mengejan saatu buang air besar, atau berdiri dalam waktu lama.

 

Diagnosa

Pemeriksaan fisik biasanya sudah cukup untuk mendiagnosa hernia skrotalis. Dokter akan memeriksa benjolan pada kantung buah zakar pasien. Oleh karena berdiri dan batuk dapat menyebabkan hernia lebih menonjol, pasien mungkin akan diminta untuk berdiri dan batuk atau mengejan.

Jika diagnosa belum juga jelas, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan radiologi seperti ultrasonografi (USG), CT scan, atau MRI.

 

Tata Laksana

Berikut adalah pengobatan dan terapi hernia skrotalis. Jika hernia kecil dan tidak mengganggu, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk memantaunya saja. Terkadang, pemakaian alat penyangga dapat membantu meringankan gejala, namun berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter karena penting untuk alat tersebut agar digunakan dengan tepat.

Pada anak-anak, dokter mungkin akan mencoba melakukan tekanan manual untuk memasukan benjolan sebelum mempertimbangkan operasi. Hernia yang membesar atau nyeri biasanya membutuhkan operasi untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi serius.

Terdapat dua tipe umum operasi hernia, yaitu perbaikan hernia terbuka dan perbaikan hernia minimal invasif.

  • Perbaikan hernia terbuka. Pada operasi ini, akan dilakukan pembiusan lokal dan sedasi atau pembiusan umum. Dokter akan membuat sayatan pada lipat paha dan mendorong jaringan yang menonjol Kembali ke perut. Dokter kemudian akan menjahit area yang lemah, seringnya dengan penambahan mesh sintetis (hernioplasty). Sayatan kemudian ditutup dengan jahitan, staples, atau lem bedah. Setelah operasi, pasien akan disarankan untuk bergerak sedini mungkin, namun dapat membutuhkan beberapa minggu sampai ia mampu kembali ke aktivitas normal
  • Perbaikan hernia minimal invasif. Operasi ini membutuhkan pembiusan umum. Dokter akan melakukan operasi melalui beberapa sayatan kecil di perut. Dokter akan menggunakan alat laparoskopi atau alat robotik lainnya untuk memperbaiki hernia. Gas akan digunakan untuk menggembungkan perut sehingga organ dalam lebih mudah terlihat. Sebuah selang kecil dengan kamera kecil (laparoskop) akan dimasukan ke dalam satu sayatan. Dengan dipandu kamera, dokter akan memasukan alat kecil melalui sayatan kecil lainnya untuk memperbaiki hernia menggunakan mesh.  Orang yang menjalani prosedur ini biasanya akan merasakan nyeri dan bekas luka yang lebih ringan setelah operasi dan dapat Kembali beraktivitas normal lebih cepat.

 

Komplikasi

Hernia tidak sepenuhnya berbahaya, namun dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa.

Komplikasi hernia skrotalis meliputi:

  • Tekanan pada struktur sekitar. Hernia yang berukuran besar dan berada dalam kantung buah zakar dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada daerah sekitarnya
  • Hernia inkarserata. Jika sebuah hernia tidak dapat didorong kembali ke tempatnya, isi hernia dapat terjebak di titik kelemahan di kanal lipat paha. Hal ini menyebabkan nyeri, mual, dan muntah yang hebat, serta ketidakmampuan untuk buang air besar atau buang angin
  • Hernia strangulata. Hernia inkarserata dapat menjadi hernia strangulata, ketika aliran darah yang menuju ke jaringan yang terjebak itu berhenti sehingga jaringan tidak mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi. Strangulasi dapat menyebabkan kematian jaringan usus yang terjebak. Hal ini adalah kondisi yang dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dan membutuhkan operasi emergensi.

Tanda dan gejala hernia strangulata meliputi:

  • Mual, muntah, atau keduanya
  • Demam
  • Nyeri mendadak yang meningkat intensitasnya dengan cepat
  • Tonjolan hernia yang berubah menjadi kemerahan, keunguan, atau gelap
  • Ketidakmampuan untuk buang air besar atau buang angin

 

Anda juga dapat membaca tentang sakit perut mendadak yang tidak tertahankan, yaitu: Akut Abdomen - Pengertian, Penyebab, Gejala dan Pengobatan.

 

Pencegahan

Adanya kelemahan bawaan pada otot dinding perut yang membuat pasien lebih rentan mengalami hernia skrotalis, tidak dapat dicegah. Namun, pasien dapat menurunkan tekanan pada otot dinding perutnya, misalnya dengan:

  • Menjaga berat badan ideal. Berkonsultasilah ke dokter mengenai rencana olahraga dan diet yang paling baik untuk pasien
  • Tingkatkan makanan tinggi serat. Buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh (whole grain) mengandung serat yang dapat membantu mencegah konstipasi dan mengejan
  • Berhati-hati jika mengangkat beban berat atau hindari mengangkat beban berat. Jika pasien harus mengangkat beban yang berat, selalu bertumpu pada lutut, bukan pada pinggang
  • Berhenti merokok. Selain pengaruhnya pada berbagai penyakit serius, merokok sering menyebabkan batuk lama yang dapat menyebabkan atau mencetuskan hernia.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda atau anak Anda harus mendapatkan pertolongan medis segera jika sebuah tonjolan hernia menjadi kemerahan, keunguan, atau gelap, atau jika Anda menyadari adanya tanda atau gejala dari hernia strangulata.

Anda juga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika Anda atau anak Anda memiliki tonjolan yang nyeri atau terlihat pada salah satu kantung buah zakarnya. Benjolan ini akan lebih tampak ketika pasien berdiri, dan biasanya Anda dapat merabanya ketika tangan Anda diletakkan di atas benjolan tersebut.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 11:55