Sesak

Kenali penyebab dan bagaimana menangani sesak.

Bagikan :


Definisi

Sesak adalah sensasi yang mengacu pada ketidaknyamanan atau suatu kesadaran bahwa ada hal yang tidak normal dalam proses bernapas. Anda bisa merasa bahwa Anda tidak mampu menghirup udara yang cukup ke dalam organ paru. Dapat terlihat adanya peningkatan usaha dalam bernapas, sulit mengambil napas dalam, atau dada terasa tidak nyaman. Dalam istilah medis, sesak dapat disebut dengan “dispnea”.

Bernapas adalah suatu proses yang penting dan mendasar dalam kelangsungan hidup manusia. Ketika terjadi sesak, berarti terdapat sesuatu yang tidak normal dalam distribusi oksigen ke seluruh tubuh. Bernapas adalah cara termudah untuk mendapatkan oksigen ke dalam tubuh.

Derajat sesak bisa bervariasi, mulai dari sesak napas ringan, sedang, atau berat dengan penyebab yang juga beragam. Sesak napas sering menjadi gejala dari berbagai kondisi medis, yang banyak dikaitkan dengan gangguan jantung atau paru. Selain itu, sesak juga dapat berhubungan dengan masalah lain seperti kecemasan, reaksi alergi berat atau anemia. Sesak napas menjadi salah satu penyebab tersering dari kunjungan pasien ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Beberapa jenis sesak akan dijelaskan secara singkat di bawah ini:

  • Sesak napas akut

Seseorang dapat dikatakan menderita sesak napas akut ketika sesak muncul tiba-tiba, terjadi secara cepat dan hanya berlangsung dari hitungan jam hingga beberapa hari. Gangguan kecemasan, penyakit seperti flu dan common cold hingga kondisi lain yang lebih serius seperti serangan jantung, adanya gumpalan udara dalam pembuluh darah (emboli) dan reaksi alergi berat dapat menyebabkan sesak napas akut.

  • Sesak napas kronis

Sesak napas kronis adalah kondisi sesak yang berlangsung dalam hitungan minggu atau lebih, atau sesak yang terjadi kembali terus-menerus. Kondisi kesehatan kronis seperti gagal jantung, asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dapat menyebabkan sesak napas kronis. Kurang olahraga dan aktivitas fisik juga dapat menyebabkan Anda merasa terengah-engah sepanjang waktu.

  • Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND)

PND adalah  suatu kondisi ketika seseorang merasakan sesak napas 1-2 jam setelah tertidur yang dapat membangunkannya dari tidur. PND biasanya mereda saat orang tersebut duduk tegak, dan umumnya menjadi salah satu penanda khas dari penyakit gagal jantung.

Anda bisa membaca artikel mengenai gagal jantung di sini.

 

Penyebab

Umumnya, Anda bisa merasa kehabisan napas pada kondisi normal seperti setelah berolahraga berat, atau ketika mendaki di pegunungan atau dataran tinggi. Yang paling sering menyebabkan sesak napas adalah gangguan terkait paru dan jantung, walaupun ada kondisi medis lain yang bisa menyebabkan sesak.

Paru dan jantung adalah dua organ yang akan bekerja sama untuk membawa oksigen dalam darah ke seluruh tubuh, sehingga bila ada gangguan dalam distribusi oksigen ke seluruh tubuh, hal ini dapat menyebabkan sesak.

Di bawah ini adalah beragam kondisi yang bisa menyebabkan sesak napas, yaitu:

  • Gagal jantung akut.
  • Tekanan darah rendah.
  • Infeksi pernapasan seperti Covid-19, pneumonia, atau tuberkulosis.
  • Adanya cairan di paru.
  • Pneumotoraks, kondisi ketika paru kolaps atau kempis.
  • Tumor pada paru atau saluran napas.
  • Keracunan karbon monoksida.
  • Stresa tau kecemasan.
  • Reaksi alergi berat.
  • Perburukan pada penyakit asma atau PPOK.
  • Tersedak makanan atau benda yang menyumbat saluran napas.
  • Cedera pada paru atau tulang dada.

 

Kami memiliki artikel mengenai Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) yang bisa Anda baca di sini.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko dari sesak napas antara lain adalah:

  • Usia lanjut.
  • Memiliki penyakit jantung atau paru.
  • Berat badan berlebih atau obesitas.
  • Kebiasaan merokok.
  • Memiliki riwayat alergi.
  • Memiliki riwayat gangguan kecemasan dan penyakit jiwa.
  • Riwayat cedera pada bagian dada.
  • Bekerja pada lingkungan yang berdebu atau terpapar oleh bahan kimia.
  • Gaya hidup sedenter atau kurang bergerak dan beraktivitas fisik.

 

Gejala

Sensasi sesak atau kesulitan bernapas dapat dirasakan sedikit berbeda oleh setiap orang. Keluhan sesak juga bisa disertai dengan gejala-gejala lain seperti batuk atau bahkan kehilangan kesadaran. Namun secara umum, sesak napas dapat digambarkan sebagai berikut:

  • Rasa kencang dan tidak nyaman di bagian dada.
  • Sensasi seperti harus menarik napas sangat dalam atau membuangnya dengan tenaga.
  • Napas terasa cepat dan dangkal.
  • Terdengar bunyi abnormal saat menghirup udara atau membuang napas, contohnya mengi.
  • Adanya keinginan yang disadari dan tidak tertahankan untuk bernapas

 

Diagnosis

Karena sesak merupakan suatu gejala dari penyakit tertentu, maka dokter akan menilai seorang pasien memang sesak beserta penyebabnya melalui pemeriksaan pasien yang menyeluruh. Hampir sama dengan penyakit lainnya, dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang agar sesak beserta penyebabnya dapat ditangani dengan baik. Namun, bila pasien dalam keadaan sesak dan dalam kondisi gawat, maka dokter akan langsung mendahulukan pemeriksaan fisik dan memberikan penanganan terlebih dahulu untuk menghilangkan sesaknya.

Wawancara medis adalah proses dokter menggali informasi pasien. Informasi yang biasa ditanyakan dokter adalah:

  • Keluhan utama pasien.
  • Sudah sejak kapan keluhan tersebut muncul.
  • Apakah keluhan tersebut muncul hanya pada waktu tertentu atau terus-menerus.
  • Riwayat penyakit sebelumnya.
  • Riwayat minum obat-obatan tertentu.
  • Riwayat penyakit pada keluarga.
  • Pola hidup dan aktivitas sehari-hari.

Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan pada keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien. Kemudian dengan bantuan stetoskop dokter akan memeriksa bagian dada yakni jantung dan paru untuk memastikan apakah ada kelainan pada suara paru dan jantungnya, bila memang ada kelainan pada suara paru atau jantung maka dapat dicurigai sumber sesak berasal dari kedua organ tersebut.

Selanjutnya dokter akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Pemeriksaan laboratorium darah.
  • Pemeriksaan radiologi seperti x-ray atau CT scan dada.
  • Tes fungsi paru.
  • Tes olahraga untuk melihat fungsi jantung dan paru.

 

Tata Laksana

Tata laksana dari sesak akan bergantung dari kondisi yang menyebabkan sesak tersebut. Namun secara umum, berikut adalah tata laksana dari sesak:

  • Perubahan Gaya Hidup

Pada kasus sesak yang disebabkan oleh gaya hidup sedenter dan kurang beraktivitas fisik, berolahraga dan melakukan aktivitas fisik dapat melatih aktivitas jantung dan paru sehingga meningkatkan ketahanan daya tubuh dan mengurangi sesak. 

  • Teknik Relaksasi

Teknik relaksasi seperti latihan napas dapat berguna terutama untuk sesak napas yang disebabkan oleh gangguan kecemasan.

  • Pengobatan

Pasien dengan sesak akibat kondisi paru dapat diberikan beberapa obat sesuai penyakit yang menyebabkan munculnya sesak. Misalnya, pada kondisi di mana terdapat penyempitan saluran napas, dapat diberikan obat golongan bronkodilator yang bertugas untuk melegakan saluran napas, sehingga pasien tidak akan merasa sesak. Obat jantung juga bisa diberikan pada kondisi sesak yang diakibatkan oleh penyakit jantung.

  • Terapi Oksigen

Terapi oksigen adalah salah satu bentuk terapi yang dapat diberikan untuk pasien dengan sesak, bertujuan untuk meningkatkan kadar oksigen di dalam darah sehingga sesak akan berkurang.

  • Terapi Rehabilitasi

Terapi rehabilitasi bertujuan untuk melatih otot dada sehingga pasien dapat bernapas dengan kondisi yang lebih baik dan mengurangi sensasi sesak.

 

Komplikasi

Komplikasi dari sesak napas bila tidak ditangani dengan baik adalah:

  • Kapasitas paru yang menurun akibat tidak terbiasa menghirup oksigen dalam jumlah besar
  • Memerlukan alat bantu napas baik secara sementara atau permanen
  • Paru-paru yang kolaps
  • Kegagalan sistem organ
  • Kematian

 

Pencegahan

Anda dapat mencegah sesak napas dengan melakukan tips berikut:

  • Menghindari paparan bahan kimia yang dapat mengiritasi paru-paru.
  • Menghindari paparan alergen (atau hal yang memicu alergi) terutama bila anda memiliki riwayat alergi terhadap zat tertentu.
  • Hindari merokok.
  • Melakukan latihan pernapasan.
  • Melakukan aktivitas fisik rutin, minimal 3 kali seminggu dengan durasi minimal 30 menit.
  • Memastikan indeks massa tubuh berada dalam kondisi normal.
  • Bila memiliki riwayat penyakit tertentu, pastikan Anda berdiskusi dengan dokter yang merawat mengenai kondisi sesak yang dialami.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segala bentuk sesak napas sebaiknya langsung ditangani dan dibawa ke dokter, terutama bila sesak tidak kunjung membaik, disertai nyeri dada, kebiruan pada kuku, kulit, dan bibir, atau mulai membuat pasien hilang kesadaran. Kunjungi instalasi gawat darurat terdekat untuk segera mendapat pengobatan.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 08:43

Cleveland Clinic - Dyspnea (Shortness of Breath) (2022). Retrieved 28 November 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/16942-dyspnea.

Health Line - Dyspnea (Shortness of Breath) (2021). Retrieved 28 November 2022, from https://www.healthline.com/health/dyspnea#symptoms.

JR. JB. Bass, - Dyspnea. (1990). Retrieved 28 November 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK357/.

Mayo Clinic - Shortness of Breath (2020). Retrieved 28 November 2022, from https://www.mayoclinic.org/symptoms/shortness-of-breath/basics/definition/sym-20050890.