Whiplash injury merupakan cedera leher yang terjadi akibat gerakankepala secara tiba-tiba dari depan ke belakang, atau sebaliknya. Pada kasus parah, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan saraf serius. Seperti apa whiplash injury dan bagaimana cara penanganannya? Simak dalam uraian berikut.
Apa Itu Whiplash Injury?
Whiplash injury adalah cedera akibat gerakan kepala yang tiba-tiba ke belakang dan atau ke depan. Gerakan tiba-tiba ini dapat mencederai sendi invertebralis (yang terdapat di antara tulang belakang), cakram, ligamen, dan akar saraf. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan kaku.
Biasanya whiplash injury disebabkan oleh gerakan menyentak kepala secara tiba-tiba seperti saat kecelakaan mobil, terutama saat kendaraan ditabarak dari belakang.
Whiplash juga dapat terjadi dalam situasi lain, seperti ketika menggoyangkan seseorang dengan sangat keras hingga kepalanya bergerak maju mundur seperti pada sindrom bayi terguncang (baby shaken syndrome) atau cedera lainnya seperti jatuh, mengendarai rollercoaster, kontak fisik saat olahraga, atau kekerasan fisik lainnya.
Cedera whiplash bisa dialami siapa saja, namun perempuan lebih berisiko mengalami cedera ini karena beberapa faktor, seperti tinggi badan dan konstruksi kendaraan, perbedaan struktur tulang belakang, dan perbedaan jaringan otot. Wanita umumnya memiliki lebih sedikit jaringan otot yang dapat berfungsi sebagai peredam kejut untuk mengurangi efek gaya benturan tiba-tiba.
Baca Juga: Menangani Robek Otot Bahu Akibat Olahraga Pound Fit
Tanda-Tanda Whiplash Injury
Tanda-tanda whiplash injury bergantung pada seberapa parah leher Anda tertekan. Semakin besar tekanan pada leher, semakin parah cedera yang dialami.
Gejala whiplash injury dapat muncul segera setelah kecelakaan, namun dalam beberapa kasus, gejala tersebut baru terasa 12 jam kemudian. Terkadang, gejala baru akan muncul setelah seharian penuh atau bahkan beberapa hari.
Pada whiplash injury dikenal klasifikasi penilaian gangguan terkait cedera whiplash untuk mengukur tingkat keparahan cedera seperti berikut:
- Tingkat 0: Tidak ada cedera.
- Tingkat 1: Terasa nyeri, kaku saat bergerak, nyeri saat disentuh di sekitar cedera.
- Tingkat 2: Nyeri ditambah tanda-tanda cedera seperti:
- Nyeri yang menjalar ke area sekitar seperti kepala, wajah, bahu, dan punggung.
- Kejang otot yang membuat sulit untuk menggerakkan atau memutar kepala dan leher.
- Tanda fisik cedera, termasuk memar, bengkak, dan kepekaan saat disentuh di sekitar cedera.
- Tingkat 3: Nyeri ditambah tanda-tanda cedera dan efek neurologis meliputi kelemahan otot, dan mati rasa.
- Tingkat 4: Nyeri parah dan tanda-tanda efek neurologis yang serius atau berbahaya. Gejala yang muncul pada tahapan ini mencakup semua gejala di atas, namun lebih parah.
Baca Juga: Manfaat Berendam di Air Es untuk Pemulihan Nyeri Otot Setelah Olahraga
Penanganan Whiplash Injury
Penanganan whiplash injury bertujuan untuk meredakan rasa sakit, memulihkan rentang gerak leher, dan membuat Anda kembali beraktivitas seperti biasa. Pada beberapa kasus, pasien mungkin memerlukan perawatan untuk masalah kronis yang terjadi akibat whiplash.
Penganganan whiplash juga perlu disesuaikan dengan tingkat keparahan cedera. Beberapa penanganan yang dapat diberikan untuk mengatasi whiplash antara lain:
- Manajemen nyeri: Manajemen nyeri dilakukan dengan beristirahat, kompres panas atau dingin, serta minum obat-obatan pereda nyeri, memberikan relaksan otot, dan suntikan anestesi bila diperlukan.
- Latihan peregangan: Lakukan latihan peregangan secara rutin, seperti memutar leher ke setiap sisi, memiringkan kepala ke samping, dan menggerakkan bahu.
- Terapi fisik: Terapi fisik membantu memperkuat otot, memperbaiki postur tubuh, dan memulihkan gerakan. Pasien juga dapat direkomendasikan terapi TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation), terapi dengan mengirimkan arus listrik ringan ke kulit untuk meredakan rasa nyeri.
Whiplash injury dapat menyebabkan kerusakan saraf yang bersifat permanen atau bahkan berisiko menyebabkan kematian. Untuk mencegahnya, sebaiknya berkendaralah dengan hati-hati, selalu kenakan sabuk pengaman, dan lakukan olahraga dengan cara yang aman.
Jika memiliki pertanyaan seputar cedera, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Mayo Clinic. Whiplash. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/whiplash/symptoms-causes/syc-20378921
Cleveland Clinic. Whiplash (Neck Strain). Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11982-whiplash
John Hopkins Medicine. Whiplash Injury. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/whiplash-injury
WebMD Editorial Contributor., Durning, M. (2024). Whiplash (Neck Strain). Available from: https://www.webmd.com/pain-management/pain-management-whiplash
NHS. Whiplash. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/whiplash/
Health Direct. Whiplash. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/whiplash