• Beranda
  • Gaya Hidup
  • Ketahui Bedanya Cairan Antiseptik dan Disinfektan Agar Tepat Guna

Ketahui Bedanya Cairan Antiseptik dan Disinfektan Agar Tepat Guna

Ketahui Bedanya Cairan Antiseptik dan Disinfektan Agar Tepat Guna
Credits: Freepik

Bagikan :


Cairan antiseptik dan disinfektan sama-sama berfungsi untuk mengendalikan infeksi. Keduanya dapat membunuh mikroorganisme dan kuman seperti bakteri, virus dan jamur. Namun, masing-masing digunakan pada situasi yang berbeda.

Ketahui penggunaan antiseptik dan disinfektan yang benar agar tidak salah.

 

Apa itu Antiseptik?

Antiseptik adalah bahan kimia yang dioleskan atau disemprotkan ke kulit untuk mengurangi jumlah kuman yang hidup di kulit, luka, dan selaput lendir. Antiseptik juga bisa menghambat pertumbuhan kuman di kulit. Antiseptik memiliki jenis variasi yang berbeda dalam harga, efektivitas produk, cara penggunaan dan potensi efek sampingnya.

Antiseptik yang dijual bebas dapat digunakan untuk membersihkan tangan dan merawat luka ringan. Sementara itu, cairan antiseptik yang digunakan pada fasilitas kesehatan lebih bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi saat melakukan prosedur medis, seperti pengambilan darah dan pembedahan.

Dalam penggunaan sehari-hari, antiseptik kebanyakan digunakan untuk mencegah infeksi pada kulit, membersihkan luka ringan pada kulit, dan mencuci tangan saat tidak ada sabun dan air bersih. Ada juga cairan antiseptik yang dapat dikumur untuk mengatasi masalah tenggorokan.

Baca Juga: Mengapa Luka pada Orang dengan Diabetes Lama Sembuhnya?

 

Keamanan Menggunakan Antiseptik

CDC menganjurkan untuk menggunakan produk antiseptik di rumah sesuai dengan instruksi pemakaian. Menggunakan antiseptik dengan konsentrasi yang terlalu tinggi berisiko menyebabkan iritasi pada kulit. Selain itu, antiseptik yang dijual bebas juga sebaiknya tidak digunakan berlebihan dan terlalu lama.

Cairan antiseptik tidak boleh digunakan pada kondisi berikut:

  • Luka terbuka yang besar.
  • Luka bakar parah.
  • Area di mana ada benda asing tertancap di kulit.
  • Gigitan serangga atau bekas garukan.
  • Infeksi mata.

 

Apa itu Disinfektan?

Jika antiseptik digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada permukaan kulit, maka disinfektan digunakan untuk membunuh kuman pada permukaan benda mati. Disinfektan juga bisa mengandung antiseptik dalam konsentrasi tinggi, namun tidak boleh digunakan pada kulit.

Disinfektan biasanya digunakan untuk membersihkan permukaan benda dan mencegah penyebaran infeksi. Anda harus rutin membersihkan dan mendisinfeksi permukaan benda yang sering disentuh, misalnya:

  • Permukaan meja
  • Gagang pintu
  • Gagang keran
  • Tombol flush toilet
  • Sakelar lampu
  • Remote
  • Mainan

Baca Juga: Luka Bakar Melepuh? Ini yang Boleh dan Tak Boleh Dilakukan

 

Cara Menggunakan Disinfektan dengan Benar

Sebelum menggunakan disinfektan, sangat penting untuk membaca terlebih dahulu kandungan kimiawi, cara penggunaan dan cara menyimpannya. Berikut adalah panduan penggunaan disinfektan yang benar:

  • Hindari memindahkan cairan disinfektan pada wadah lain yang kurang aman. Gunakan saja wadah asli, atau wadah yang disarankan.
  • Ikuti petunjuk dan perhatikan peringatan label.
  • Jangan mencampur pembersih dengan disinfektan, kecuali jika label produk menyatakan hal tersebut aman untuk dilakukan.
  • Menggabungkan produk tertentu seperti pemutih klorin dan pembersih amonia dapat menyebabkan cedera serius atau kematian. Hati-hati dalam menggabungkan disinfektan dengan cairan lainnya.
  • Periksa label kemasan apakah Anda perlu menggunakan sarung tangan atau pelindung mata saat menggunakan produk.
  • Ikuti petunjuk pada label jika tidak sengaja menelan, menghirup atau terkena kulit.
  • Dapatkan bantuan medis segera apabila mengalami tanda-tanda keracunan atau sesak napas setelah menggunakan cairan disinfektan.
  • Jauhkan produk disinfektan dari jangkauan anak-anak.

 

Antiseptik dan disinfektan adalah cairan kimia yang bisa berbahaya. Selalu ikuti petunjuk penggunaan dan penyimpanan, dan jangan mencampurnya sembarangan. Segera dapatkan pertolongan darurat bila setelah menggunakan cairan tersebut Anda mengalami batuk, sesak napas, mengi, mual, mata berair, mata terasa terbakar, iritasi pada tenggorokan dan hidung serta hidung berair.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 18:50