Selain jerawat dan kulit kering, salah satu masalah kulit yang sering dikeluhkan adalah kerutan di daerah wajah, sekitar mata mata, garis senyum bibir, dan di kening. Salah satu prosedur terapi yang telah dikenal untuk mengatasi masalah ini adalah botox. Botox adalah obat yang telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mengatasi kerutan di wajah. Botox sebenarnya terbuat dari toksin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum.
Manfaat botox
Botox memiliki manfaat sebagai anti-keriput dan manfaat lainnya dalam dunia kesehatan. Namun, kali ini kami akan membahas manfaatnya dari sisi kecantikan kulit. Umumnya, botox diinjeksikan pada otot-otot wajah untuk membantu memperbaiki penampilan, seperti dilansir Medical News Today berikut:
- Untuk mengatasi kerutan di antara alis, garis kerutan di dahi, dan garis kerutan di glabella
- Untuk mengatasi kerutan di area sekitar mata
- Untuk mengatasi kerutan garis di sudut mulut
- Untuk memperhalus kerutan di area dagu, leher, dan dada
Selain semua manfaat di atas, Anda harus mengetahui bahwa prosedur botox tidak bisa digunakan untuk mencegah tanda-tanda penuaan lainnya seperti masalah hiperpigmentasi kulit atau kulit kering.
Cara kerja botox
Botox bekerja dengan cara memblokir sinyal dari syaraf ke otot sehingga otot tidak dapat berkontraksi. Botox bekerja dengan menyebabkan relaksasi pada otot wajah sehingga kerutan pada wajah berkurang. Setelah mendapatkan injeksi, toksin akan menyebar ke dalam jaringan dan menghambat pelepasan asetilkolin. Hal ini menyebabkan otot wajah kembali berelaksasi sehingga kerutan di wajah berkurang dan kulit terlihat halus. Botox dapat membantu mengatasi garis kerut pada mata atau dahi, namun tidak dapat mengatasi kerutan yang disebabkan oleh paparan sinar matahari atau gravitasi.
Kontraindikasi penggunaan botox
Dilansir Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatologi, botox tidak boleh digunakan pada individu berikut ini:
- Miastenia gravis
- Sklerosis lateral amiotrofik
- Sklerosis multipel
- Sindrom Eaton Lambert
- Wanita hamil dan menyusui
- Neonatus dan anak-anak
- Infeksi akut dan sistemik
- Riwayat alergi dengan botox
- Riwayat operasi bedah kelopak mata bawah sebelumnya
Prosedur botox
- Anda tak akan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan perawatan botox, karena hasil suntikan dapat terlihat hanya dalam beberapa menit saja. Anda bahkan tidak membutuhkan anestesi karena tidak ada rasa sakit yang muncul, dan mungkin hanya akan terasa sedikit tidak nyaman saja.
- Setelah disuntikkan, dibutuhkan waktu sekitar 1-4 minggu sampai botox bisa bekerja maksimal. Anda juga tidak disarankan mengonsumsi aspirin atau obat anti radang setidaknya 2 minggu sebelum perawatan untuk mencegah munculnya memar.
- Anda juga tidak disarankan menggosok atau memijat bekas area suntik selama setidaknya 24 jam agar obat botox tidak menyebar ke area lain. Bahkan dokter mungkin juga akan menyarankan Anda untuk berdiri setidaknya 4 jam untuk menunggu obat bekerja.
- Dalam hal kecantikan, efek botox akan bertahan setidaknya 3-6 bulan lamanya. Ketika efek obatnya hilang, maka otot akan kembali berkontraksi sehingga garis dan kerutan akan kembali muncul dan suntikan perawatan botox kembali diperlukan.
Apabila Anda ingin tahu apakah botox dapat bekerja memperbaiki garis dan kerutan di wajah Anda, sebaiknya kunjungi ahli dermatologi yang akan membantu menjelaskan lebih lanjut bila masalah kulit Anda bisa diatasi dengan suntikan botox.
- dr Hanifa Rahma
Cassoobhoy A (2020). Botox. Available from: https://www.webmd.com/beauty/cosmetic-procedures-botox#1
Nichols H (2020). Botox: Cosmetic and medical uses. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/158647#risks
Mayo Clinic Staff (2021). Botox injections. Available from: https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/botox/about/pac-20384658
Satriyasa B (2021). Botulinum toxin (Botox) A for reducing the appearance of facial wrinkles: a literature review of clinical use and pharmacological aspect. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6489637/