Setiap orang menghabiskan sepertiga waktunya dalam sehari untuk bekerja. Bagaimana aktivitas Anda di tempat kerja, lamanya Anda bekerja dan jam bekerja Anda akan berpengaruh pada kesehatan Anda. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa Anda yang bekerja pada shift malam berisiko mengalami beberapa masalah kesehatan.
Risiko Kesehatan yang Dialami Pekerja Shift Malam
Bekerja saat shift malam kadang tidak dapat terhindarkan. Sejumlah pekerjaan menuntut pekerja mengambil shift malam seperti tenaga kesehatan, tenaga keamanan, pramugari, pilot, pemadam kebakaran, dan lain-lain. Bagi tubuh, bekerja saat shift malam akan mengubah rutinitas dan jam biologis tubuh. Hal ini akan memengaruhi siklus tidur dan berbagai fungsi organ tubuh lainnya. Beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan shift malam antara lain:
1. Mengubah Ritme Sirkadian dan Menyebabkan Gangguan Tidur
Salah satu dampak yang paling terasa pada shift malam adalah perubahan ritme sirkadian. Ritme sirkadian adalah jam biologis yang mengatur kapan seseorang harus tidur dan terjaga. Ritme sirkadian juga meregulasi hormon dan zat kimiawi yang mengatur suhu tubuh, selera makan dan sistem pencernaan.
Pada pekerja shift malam, mereka akan terjaga di saat tubuh seharusnya beristirahat dan sebaliknya. Kondisi ini dapat mengganggu ritme sirkadian sehingga membuat Anda mudah lelah dan mengalami gangguan tidur (shift-work sleep disorder) yang ditandai dengan insomnia.
Baca juga: Bolehkah Tidur dengan Televisi Menyala?
2. Memicu Obesitas Jangka Panjang
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pekerja shift malam berkaitan dengan risiko mengalami obesitas. Jam biologis mengatur bahwa manusia seharusnya beraktivitas di siang hari dan istirahat di malam hari. Saat Anda masuk di shift malam, hormon leptin yang bertugas mengirim sinyal lapar akan bekerja sehingga Anda sering merasa lapar lalu makan lebih banyak dari yang seharusnya.
3. Memicu Diabetes dan Gangguan Metabolisme Lainnya
Dilansir dari Medical News Today, sebuah penelitian menunjukkan bahwa pekerja shift malam lebih berisiko mengalami Diabetes Melitus tipe 2. Pekerja shift malam sulit mengatur kadar gula darah dibanding mereka yang bekerja di siang hari. Hal ini dikaitkan dengan waktu tidur yang lebih singkat dan pola makan tidak sehat yang cenderung lebih banyak kalori serta kurangnya waktu olahraga. Selain diabetes, pekerja shift malam juga berisiko mengalami masalah metabolisme lainnya seperti tekanan darah tinggi dan serangan jantung.
4. Meningkatkan Masalah Prncernaan
Kebiasaan lain para pekerja shift malam adalah lebih sering mengonsumsi makanan tidak sehat yang mengandung lemak tinggi dan karbohidrat akibat kurang tidur. Selain menyebabkan obesitas, kebiasaan ini dapat memicu gangguan pencernaan seperti tukak lambung, iritasi usus besar dan kebiassaan buang air besar.
5. Gangguan Kesuburan dan Kehamilan
Dilansir dari CDC, bekerja dalam shift malam juga dapat memengaruhi produksi hormon kesuburan. Perubahan ritme sirkadian akan menyebabkan gangguan hormon yang mengatur siklus menstruasi dan hormon kehamilan. Selain itu, shift malam dan jam kerja yang panjang juga sering dikaitkan dengan gangguan menstruasi, keguguran dan kelahiran prematur.
Bekerja saat shift malam memiliki sejumlah risiko kesehatan baik pada pria maupun wanita. Perubahan ritme sirkadian menyebabkan gangguan sistemik tubuh dalam jangka panjang. Jika Anda terus-menerus bekerja dalam shift malam, sebaiknya perhatikan pola makan, atur waktu istirahat yang baik dan sempatkan untuk berolahraga untuk menjaga kesehatan.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono