Gentamisin

Gentamisin
Ilustrasi tetes mata gentamicin via shutterstock.com

Bagikan :


Brand/nama lain

Argensol, Azopt, Benoson G, Betagentam, Bioderm, Biogen, Cinogenta, Dermagen, Digenta, Diprogenta, Garabiotik, Garamycin, Garapon, Garasone, Garexin, Genolon, Genta, Gentalex, Gentason B, Gentiderm, Ikagen, Konigen, Ottogenta, Proson G, Pyogenta, Rogencin, Sagestam, Salgen, Sonigen, Timact, Tria Gentason, Zensoderm.

 

Cara Kerja

Gentamicin adalah antibiotik golongan aminoglikosida yang dapat mengatasi infeksi bakteri di berbagai bagian tubuh. Obat jenis ini bekerja dengan cara menghambat proses pembentukan protein dalam sel bakteri, sehingga sel bakteri menjadi mati.

Obat ini tidak diserap dengan baik melalui saluran cerna, sehingga pemberiannya dilakukan melalui infus maupun sebagai obat luar, seperti tetes mata, tetes telinga, dan salep kulit.

 

Indikasi

Gentamisin digunakan untuk berbagai jenis infeksi bakteri, mulai dari yang ringan hingga berat pada berbagai bagian tubuh, seperti infeksi mata, telinga, kulit, meningitis (radang selaput otak), sepsis, infeksi saluran kemih, dan pneumonia (radang paru). Obat ini juga dapat digunakan untuk berbagai usia, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia.

Baca lebih lanjut mengenai penyakit yang menjadi indikasi pemberian gentamisin pada artikel Ai Care berikut:

 

Kontraindikasi

Hipersensitivitas terhadap obat ini dan obat golongan aminoglikosida lainnya seperti streptomisin dan tobramisin, kehamilan, myasthenia gravis (gangguan kelemahan otot), dan kondisi gendang telinga pecah.

 

Efek Samping

Secara umum obat yang digunakan secara lokal pada bagian tubuh tertentu seperti tetes mata/telinga dan salep kulit diserap dalam jumlah yang sedikit ke dalam darah, sehingga kemungkinan efek samping sistemik (seluruh tubuh) yang terjadi kecil. Efek samping signifikan yang dapat terjadi setelah penggunaan obat ini adalah gangguan pada ginjal, gangguan pendengaran, kelumpuhan otot pernapasan, dan pelemasan otot. Efek samping lain yang dapat terjadi adalah:

  • Iritasi bola mata
  • Anemia
  • Mual dan muntah
  • Radang usus
  • Hipomagnesemia (kadar magnesium darah rendah) pada terapi jangka panjang
  • Ruam pada kulit

 

Sediaan

  • Tetes mata 0,3%, salep mata 0,3%
  • Tetes telinga 0,3%
  • Salep/krim 0,1%
  • Cairan injeksi 40 mg/mL

 

Dosis

  • Infeksi mata (sebagai tetes mata 0,3%): untuk dewasa dan anak 1-2 tetes pada mata yang sakit setiap 4 jam. Jika berat, 1-2 tetes setiap 15-20 menit, kurangi frekuensi secara bertahan seiring perbaikan gejala. Jika yang digunakan salep mata 0,3 %, oleskan salep dalam jumlah yang kecil pada mata yang sakit 2-3 kali sehari
  • Infeksi telinga luar (sebagai tetes telinga 0,3%): untuk dewasa dan anak 2-3 tetes pada telinga yang sakit 3-4 kali sehari.
  • Infeksi yang peka terhadap gentamisin

Dewasa: untuk infeksi berat 3-5 mg/kg per hari dibagi dalam tiga dosis selama 7-10 hari melalui suntikan otot atau infus intravena (suntikan dalam pembuluh darah) selama 20-30 menit. Dosis alternatif: 5-7 mg/kg sekali sehari melalui infus intravena.

Anak: <1 bulan 4-7 mg/kg per hari; ≥1 bulan 4,5-7,5 mg/kg per hari;  ≥1 tahun 3-6 mg/kg per hari.

  • Infeksi kulit (sebagai salep/krim 0,1%): untuk dewasa dan anak oleskan pada daerah yang sakit 3-4 kali sehari.

 

Keamanan

Sebagai obat suntikan, obat ini memiliki kategori kehamilan D, yaitu terdapat bukti adanya risiko pada janin, namun manfaatnya diperkirakan melebihi risiko. Sebagai obat tetes mata obat ini memiliki kategori kehamilan C, yaitu tidak terdapat data yang memadai dari penelitian, baik dari hewan atau dari manusia, atau terdapat efek merugikan pada janin dalam percobaan hewan tetapi belum terdapat data pada manusia.

 

Interaksi Obat

  • Penggunaan bersama amphotericin B (antibiotik), cisplatin (obat kemoterapi), ciclosporin (penekan sistem imun) serta antibiotik golongan cephalosporin seperti cephaloridine dan seftriakson dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal.
  • Penggunaan bersama diuretik (obat antihipertensi) seperti furosemide dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran.
  • Penggunaan bersama suntikan botox dan pelemas otot lainnya seperti suksinilkolin dapat meningkatkan efek pelemasan otot.
  • Obat ini dapat menurunkan efektivitas neostigmine atau pyridostigmine (obaat myasthenia gravis) jika digunakan bersama.
  • Obat ini dapat meningkatkan risko perdarahan jika digunakan bersama obat pengencer darah.

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Arifin Muhammad Siregar
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 21:36