• Beranda
  • Covid 19
  • Hasil Tes Swab PCR Berbeda-beda, Mana yang Harus Dipercaya?

Hasil Tes Swab PCR Berbeda-beda, Mana yang Harus Dipercaya?

Bagikan :


Saat ini tes swab PCR masih merupakan gold standard untuk pemeriksaan virus Covid-19. Hasil tes swab PCR didukung dengan pemeriksaan CT scan paru dapat dijadikan acuan penegakan diagnosis Covid-19. Namun ada kalanya seseorang mendapati hasil berbeda saat melakukan tes swab PCR dimana satu tes menyatakan konfirmasi positif sedangkan hasil tes lainnya menyatakan negatif. Apa yang harus dilakukan ketika hasil swab test PCR berbeda-beda?

Penyebab hasil tes swab PCR berbeda-beda

Ketika seseorang mulai merasakan gejala Covid-19 seperti batuk, demam, sesak napas dan anosmia, maka disarankan melakukan pemeriksaan Covid-19 dengan metode swab antigen atau PCR. PCR adalah metode diagnosis Covid-19 dengan memeriksa keberadaan materi genetik virus dengan mengambil sampel dari nasofaring dan orofaring.

Pada beberapa kasus dapat ditemui orang menjalani tes swab PCR di faskes yang berbeda dan menunjukkan hasil yang berbeda. Hal ini tentunya menimbulkan kebingungan terkait penanganan pasien.

Dilansir dari CDC, hasil pemeriksaan PCR memiliki kemungkinan terjadi kesalahan dengan menunjukkan hasil:

  • False negative atau negatif palsu dimana pasien sebenarnya sedang terinfeksi Covid-19 namun hasil PCR menunjukkan hasil negatif.
  • False positive atau positif palsu dimana pasien sebenarnya tidak terinfeksi Covid-19 namun hasil pemeriksaan PCR menunjukkan hasil positif.

Penyebab kesalahan hasil pemeriksaan tersebut antara lain:

  • Masalah teknis. Meliputi teknik pengambilan sampel, lokasi swab, pemindahan sampel hingga prosedur laboratorium.
  • Waktu pengambilan swab. Hal ini menjadi salah satu poin penting dalam pengambilan sampel swab PCR. Masa inkubasi virus Covid berlangsung sekitar lima hingga tujuh hari. Jika Anda baru saja melakukan kontak erat dengan pasien, maka beri waktu sekitar lima hingga tujuh hari untuk melakukan tes atau ketika muncul gejala. Pengambilan sampel sebelum waktu tersebut akan menyebabkan hasil tes tidak akurat karena jumlah virus yang ada belum cukup banyak.
  • Kontaminasi.

Hasil tes swab PCR mana yang sebaiknya dipercaya?

Dilansir dari The Conversation, hasil false negative dapat berkisar antara 2-29% sedangkan kemungkinan false positive berkisar di antara 1-2 %. Artinya, kemungkinan seseorang untuk false negative lebih besar dibanding false positive.

Jika mendapati hasil swab PCR yang berbeda, maka Anda diminta untuk lebih memercayai hasil positif karena kemungkinan untuk false negative lebih besar dibanding false positive. Apabila hasil false negative lebih dipercaya, dikhawatirkan Anda dapat menularkan virus Covid-19 ke orang-orang yang sehat.

Untuk lebih memastikan hasil pemeriksaan, pasien disarankan untuk melakukan tes swab PCR kembali. Namun selama menunggu pemeriksaan dan belum ada hasil yang pasti diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan dan menggunakan masker.

 

Ditulis oleh Ratih | Diulas secara medis oleh dr. Nadia Opmalina | Diperbarui pada 4 November 2021.

Sumber :

  1. Daniel Yetman. Are Rapid COVID-19 Test Result Reliable? (2021). Available from : How Accurate Are Rapid COVID Tests? What Research Shows (healthline.com)
  2. Andrew N. False Positive in PCR Tests for COVID-19 (2020). Available from : False Positives in PCR Tests for COVID-19 - ICD10monitor
  3. Kucirka LM, Lauer SA, Laeyendecker O, Boon D, Lessler J. False-Negative Rate of RT-PCR SARS-CoV-2 Tests (2020). Available from : False-Negative Rate of RT-PCR SARS-CoV-2 Tests - American College of Cardiology (acc.org)