Brand/nama lain
Merk dagang yang mengandung atropin di Indonesia hingga saat ini adalah Cendo Tropine.
Cara Kerja
Atropin merupakan obat yang biasa dimanfaatkan untuk beberapa kondisi medis seperti keracunan organofosfat, penurunan denyut jantung (bradikardia), melebarkan pupil mata (midriasis) untuk pemeriksaan mata.
Indikasi
Kondisi medis berupa keracunan organofosfat, bradikardia, midriasis untuk pemeriksaan refraksi, iritis, uveitis, penyakit sindrom usus iritabel, dan dispepsia non ulkus.
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan atropin berupa glaukoma sudut sempit, kelainan irama jantung berupa blok AV derajat 3, gangguan pergerakan usus seperti ileus paralitik, dan kelainan usus lainnya seperti megakolon toksik, kelainan saraf seperti miastenia gravis.
Efek Samping
Efek samping umumnya jarang terjadi. Meskipun demikian, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi, misalnya peningkatan denyut jantung (takikardi), penurunan denyut jantung sementara, pandangan buram, kejang, berdebar-debar, sakit dada, mulut kering, sulit menelan, sulit buang air besar, mual, muntah, mudah haus, peningkatan kadar gula di dalam darah (hiperglikemia), penurunan kadar kalium di dalam darah (hipokalemia), sakit kepala, pusing berputar.
Sediaan
Beberapa sediaan atropin yang dapat ditemukan hingga saat ini adalah sebagai berikut:
- Tablet 0,5 mg
- Cairan injeksi 0,25 mg/mL
Dosis
Mengobati keracunan organofosfat
- Dosis dewasa: 1 – 2 mg pada dosis pertama melalui suntikan setiap 5 – 60 menit diikuti 2 mg dosis selanjutnya melalui suntikan setiap 5 – 60 menit hingga terjadi perbaikan gejala.
- Dosis anak: 0,05 – 0,1 mg/kgBB melalui suntikan tiap 5 – 10 menit hingga terjadi perbaikan gejala.
Mengobati bradikardi
- Dosis dewasa: 0,5 mg pada dosis awal tiap 3 – 5 menit (dosis maksimal 3 mg).
- Dosis anak: 0,02 mg/kgBB tiap dosis tiap 5 menit (dosis maksimal 0,5 mg).
Midriasis dalam pemeriksaan tajam penglihatan
- Dosis dewasa: 1 -2 tetes pada lapisan terluar mata pada 40 menit – 1 jam sebelum tindakan.
- Dosis anak: 1 tetes pada tiap mata, 2 kali sehari selama 1 – 3 hari sebelum tindakan.
Keamanan
Kehamilan:
Termasuk FDA kategori C (terdapat penelitian pada hewan uji coba yang menunjukkan adanya efek samping pada janin namun tidak ada penelitian terkontrol baik dan memadai pada manusia) sehingga potensi manfaat dan risiko obat perlu dipertimbangkan dan digunakan dengan hati-hati pada ibu hamil.
Interaksi Obat
Penggunaan obat yang bersamaan antara atropin dan ketokonazol memiliki potensi interaksi obat berupa menurunkan penyerapan obat ketokonazol ke dalam tubuh sehingga manfaat yang diharapkan dari ketokonazol menjadi berkurang. Oleh karena itu, penggunaan obat yang bersamaan dengan atropin perlu diawasi oleh dokter untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Yuk, temukan lebih banyak artikelnya di sini!
- dr Ayu Munawaroh, MKK