Diphenhydramine

Diphenhydramine

Bagikan :


Brand/nama lain

Adidryl, Allerin Expectorant, Andonex, Benacol, Bidryl, Benadryl DMP, Fortusin, Ikadryl, Koffex, Lapisiv, Licodril, Mersidryl, Corsadryl, Dantusil, Prodryl, Deximix, Recodryl. 

 

Cara Kerja

Diphenhydramine bekerja dengan cara menghambat kerja zat kimia histamin yang menimbulkan gejala-gejala alergi, misalnya sering bersin terutama di pagi hari, bercak kulit yang gatal, mata berair dan gatal. Obat ini dapat meringankan gejala alergi tersebut. Diphenhydramine juga memiliki efek antiemetik yang dapat meredakan gejala mual dan muntah.

 

Indikasi

Beberapa kondisi medis yang diperbolehkan untuk menggunakan diphenhydramine adalah insomnia (gangguan tidur), gatal-gatal pada kulit, pusing berputar (vertigo), dan mabuk perjalanan (motion sickness).

 

Kontraindikasi

Beberapa kondisi yang tidak diperbolehkan untuk menggunakan diphenhydramine adalah:

  • Bayi baru lahir atau prematur
  • Ibu menyusui
  • Memiliki penyakit saluran napas bawah seperti asma

 

Efek Samping

Beberapa efek samping yang dapat timbul antara lain mengantuk, pusing, rasa kering pada tenggorokan, diare, sembelit, hilang nafsu makan, berdebar-debar, berdengung pada telinga, pandangan buram.

 

Sediaan

  • Tablet 25 mg
  • Sirup 12,5 mg/5mL
  • Injeksi ampul 1 mL (50 mg/5mL) dan 10 mL (50 mg/5mL) (sediaan obat ini termasuk golongan obat keras)
  • Krim atau gel 1% dan 2%

 

Dosis

Tujuan: untuk mengobati alergi dan mabuk perjalanan, dapat diminum bersamaan atau sebelum makan.

Dosis dewasa:

  • 25 – 50 mg, 3 – 4 kali per hari, dosis maksimal 300 mg sehari

Dosis anak:

  • Usia 2 – 6 tahun: 6,25 mg, tiap 4 – 6 jam
  • Usia 6 – 12 tahun: 12,5 – 25 mg, tiap 4 – 6 jam
  • Usia > 12 tahun: dosis seperti dosis dewasa

 

Tujuan: untuk mengobati penyakit kulit yang gatal

Dosis dewasa dan anak usia > 2 tahun: krim 2% dioleskan pada area yang gatal, 1 -2 kali sehari selama 3 hari

 

Keamanan

Kehamilan:

Termasuk FDA Kategori B (penelitian pada hewan tidak menunjukkan adanya kelainan pada janin dan belum ada penelitian yang cukup dan terkontrol dengan baik pada ibu hamil) sehingga penggunaannya perlu dipertimbangkan dan cenderung aman pada ibu hamil.

 

Interaksi Obat

Obat-obatan antikejang, misalnya diazepam, bila digunakan secara bersamaan dapat meningkatkan risiko kejadian mengantuk yang lebih tinggi.

 

Writer : dr Apri Haryono Hafid
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 15 Februari 2022 | 05:59