Brand/Nama Lain
Nama dagang dari obat ini yang dapat diketahui adalah antizol. Obat ini belum beredar di Indonesia.
Cara Kerja
Fomepizole adalah suatu obat yang bersifat sebagai penawar racun pada kondisi keracunan yang diduga terjadi akibat senyawa etilen glikol atau metanol. Obat ini bekerja dengan menghambat kerja enzim alkohol dehidrogenase. Enzim tersebut berperan dalam penguraian senyawa etilen glikol atau metanol di tubuh menjadi bentuk senyawa yang beracun.
Dengan dihambatnya kerja enzim tersebut, maka senyawa beracun dari etilen glikol atau metanol tidak akan terbentuk di tubuh.
Indikasi
Fomepizole digunakan untuk mengobati keracunan etilen glikol atau metanol. Obat ini juga terkadang digunakan bersama prosedur cuci darah (hemodialisis).
Kontraindikasi
Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap fomepizole.
Informasikan dokter bila Anda:
- Gangguan organ ginjal atau hati.
- Sedang hamil atau menyusui.
Efek Samping
Efek samping yang paling sering terjadi setelah menggunakan fomepizole yaitu:
- Nyeri kepala
- Pusing
- Mengantuk
- Mual
- Rasa logam pada mulut
Selain itu, terdapat juga efek samping lain yang dapat terjadi dari penggunaan obat ini meliputi:
- Anemia
- Nyeri perut
- Demam
- Tekanan darah rendah (hipotensi)
- Gelisah
- Kemerahan pada kulit
- Penurunan nafsu makan
- Sakit punggung
- Nyeri tenggorokan
- Perubahan pada penglihatan dan penciuman
- Telinga berdenging
Sediaan
Obat ini tersedia dalam bentuk cairan obat suntik (1,5 g/1,5 mL).
Dosis
Berikut ini adalah dosis fomepizole untuk kondisi keracunan etilen glikol atau metanol pada orang dewasa:
- Dosis awal sebesar 15 mg per kilogram berat badan pasien. Selanjutnya, dosis diberikan 10 mg per kilogram berat badannya setiap 12 jam sebanyak 4 dosis.
- Setelah 4 dosis di atas, dosis dinaikkan kembali menjadi 15 mg/kgBB pasien setiap 12 jam hingga kadar senyawa kimia etilen glikol atau metanol dalam darah kurang dari 20 mg/100 mL.
Keamanan
Berdasarkan FDA (Food and Drug Administration), penggunaan fomepizole selama kehamilan masuk ke dalam kategori C. Dalam penelitian yang dilakukan pada hewan uji coba, obat ini menimbulkan efek yang berbahaya terhadap janin.
Namun, tidak terdapat data yang cukup memadai dan belum ada penelitian mengenai efek fomepizole terhadap janin manusia. Selain itu, keamanan fomepizole pada ibu menyusui juga belum diketahui. Oleh karena itu, penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui perlu diperhatikan.
Interaksi Obat
Interaksi fomepizole dengan etanol dapat menurunkan kecepatan proses pembuangan keduanya (fomepizole dan etanol) keluar dari dalam tubuh. Oleh karena itu, kadarnya dalam darah bisa meningkat dan membuat risiko terjadinya efek samping dari fomepizole ikut meningkat. Risiko terjadinya keracunan etanol juga meningkat.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma