Definisi
Arteritis Takayasu adalah sejenis peradangan pada pembuluh darah nadi, yang terutama menyerang pembuluh nadi besar. Pembuluh nadi besar ini biasanya menunjuk pada aorta (pembuluh nadi terbesar di dalam tubuh) yang langsung keluar dari jantung dan cabang-cabang utamanya. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi pada pembuluh darah, serta seringkali membutuhkan bantuan obat untuk mengontrol gejalanya.
Penyebab
Penyebab Arteritis Takayasu belum diketahui secara pasti. Penyakit ini termasuk dalam kelompok vaskulitits (peradangan pembuluh darah), yang diduga melibatkan sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel diri sendiri (autoimun). Penyakit ini mungkin dipicu oleh infeksi virus atau infeksi lainnya.
Peradangan pada pembuluh nadi tersebut menyebabkan penebalan, penyempitan, dan terbentuknya jaringan parut pada pembuluh darah. Hal-hal ini menyebabkan pembuluh darah mudah tersumbat sehingga darah sulit mengalir dengan lancar. Selanjutnya, hal ini dapat menyebabkan jaringan-jaringan tubuh kekurangan oksigen untuk menjalankan fungsinya dengan optimal.
Tidak hanya itu, pada Arteritis Takayasu, terjadi kerusakan serat-serat elastis pada pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menipis dan melemah sehingga mudah membentuk kantong (aneurisma). Aneurisma ini mudah pecah, dan jika pecah, dapat menyebabkan kehilangan darah yang cukup banyak karena letaknya di pembuluh nadi besar.
Faktor Risiko
Arteritis Takayasu merupakan penyakit yang sangat jarang terjadi, dengan angka kejadian 1-2 orang per 1.000.000 penduduk. Penyakit ini paling sering ditemukan pada perempuan berusia di bawah 40 tahun. Penyakit ini terjadi di seluruh dunia, namun paling sering terjadi di Asia. Ada pula beberapa kasus Arteritis Takayasu yang diturunkan dalam keluarga. Penelitian juga menunjukkan adanya gen-gen tertentu yang meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit ini.
Gejala
Tanda dan gejala Arteritis Takayasu biasanya muncul dalam dua tahap. Pada tahap pertama, Anda dapat mengalami gejala sebagai berikut:
- Rasa lelah
- Penurunan berat badan yang tidak diinginkan
- Nyeri sendi dan otot
- Demam ringan, biasanya disertai dengan keringat malam
Namun, tidak semua orang mengalami gejala-gejala di atas. Ada kemungkinan peradangan akan merusak pembuluh nadi Anda selama bertahun-tahun sebelum Anda menyadari keberadaan penyakit ini.
Pada tahap kedua, peradangan menyebabkan penyempitan pembuluh nadi sehingga aliran darah menurun secara drastis. Hal ini menyebabkan organ-organ tubuh Anda kekurangan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk berfungsi secara efektif. Tanda dan gejala pada tahap kedua dapat berupa:
- Kelemahan atau nyeri pada lengan dan tungkai seiring dengan penggunaan
- Denyut nadi lemah, kesulitan pengukuran tekanan darah atau adanya perbedaan yang cukup mencolok antara tekanan darah pada kedua lengan
- Melayang, pusing, atau pingsan
- Sakit kepala atau gangguan penglihatan
- Masalah ingatan atau gangguan berpikir
- Nyeri dada atau napas terasa pendek
- Tekanan darah tinggi
- Diare atau keberadaan darah pada tinja
- Kekurangan sel darah merah (anemia)
Diagnosis
Diagnosis Arteritis Takayasu sangat sulit untuk ditegakkan. Penegakan riwayat dan pemeriksaan fisis lengkap perlu dilakukan dokter untuk dapat mencurigai penyakit ini. Dokter dapat memutuskan untuk melanjutkan pemeriksaan laboratorium dan pencitraan.
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan dapat berupa pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan kekebalan tubuh, protein, serta kencing. Pemeriksaan darah lengkap kemungkinan tidak menunjukkan hasil yang spesifik, misalnya berupa peningkatan laju endap darah, kenaikan jumlah sel darah putih, dan penurunan jumlah sel darah merah. Namun, hasil ini dapat ditemukan pada berbagai penyakit lainnya. Pemeriksaan kekebalan tubuh merupakan pemeriksaan yang hanya dapat dilakukan pada fasilitas kesehatan yang cukup besar, dan diutamakan berupa autoantibodi, atau kekebalan tubuh yang menyerang diri sendiri. Autoantibodi ini dapat berupa faktor reumatoid, antibodi antinuklear, antibodi antikardiolipin, serta antibodi sitoplasma antineutrofil. Namun, pemeriksaan autoantibodi ini juga kurang spesifik untuk menegakkan diagnosis Arteritis Takayasu. Pemeriksaan protein seperti albumin dan globulin dapat menunjukkan hasil yang tidak normal akibat adanya kerusakan ginjal. Selain itu, pemeriksaan kencing biasanya akan mirip dengan sindrom nefrotik, sebuah kondisi yang menyebabkan ginjal mengeluarkan protein terlalu banyak dari dalam tubuh.
Diagnosis Arteritis Takayasu terutama ditegakkan dengan pencitraan. Pencitraan yang dipakai untuk menegakkan diagnosis ini adalah CT (computerized tomography) angiografi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan cairan kontras ke dalam darah untuk melihat aliran dan pembuluh darah, yang kemudian akan dilihat dengan bantuan sinar X. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan adanya penebalan dinding pembuluh darah dan penyempitan saluran pembuluh darah. Alternatif lainnya adalah MRI atau MRA (magnetic resonance imaging/angiography) yang tidak menggunakan radiasi, melainkan gelombang magnet. Namun, MRI dan MRA merupakan pemeriksaan yang lebih sulit dijangkau dibandingkan dengan CT angiografi.
Tata Laksana
Pengobatan dan terapi Arteritis Takayasu diawali dengan pemberian obat-obatan untuk mengurangi peradangan. Obat-obatan ini dapat berupa kortikosteroid atau obat-obatan lainnya yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, tata laksana lainnya yang dapat dipertimbangkan oleh dokter adalah pembedahan yang bertujuan untuk membuka kembali pembuluh darah yang menyempit. Namun, tata laksana ini biasanya disimpan untuk kasus-kasus yang tidak membaik dengan pemberian obat-obatan. Pembedahan ini juga dapat membawa risiko berupa relaps atau kembalinya penyakit.
Pembedahan lainnya dapat bertujuan untuk membentuk kembali pembuluh nadi yang rusak. Berdasarkan pembuluhnya, bahan yang digunakan untuk membentuk kembali pembuluh nadi dapat berasal dari bahan sintetis atau berasal dari pembuluh darah lainnya. Biasanya, prosedur ini dikerjakan untuk memperbaiki aliran darah ke usus dan ginjal. Pembedahan lainnya dapat berupa bypass atau penyambungan pembuluh darah ke bagian tubuh yang dituju. Biasanya, prosedur ini dilakukan untuk mengalirkan darah ke otak dan lengan.
Pembedahan biasanya membawa hasil yang baik pada pasien Arteritis Takayasu karena rata-rata berusia muda.
Komplikasi
Arteritis Takayasu dapat terjadi secara berulang sehingga membentuk siklus peradangan. Dalam jangka panjang, komplikasi yang dapat terjadi berupa:
- Pembuluh darah kaku dan sempit sehingga menurunkan aliran darah ke organ-organ tubuh
- Tekanan darah tinggi karena adanya penurunan aliran darah ke ginjal
- Peradangan pada jantung yang dapat menyerang otot-otot dan katup jantung
- Gagal jantung karena tekanan darah tinggi, peradangan pada jantung, kerusakan katup jantung, serta kombinasinya
- Stroke akibat adanya sumbatan atau penurunan aliran darah ke otak
- Transient ischemic attack (TIA), yang merupakan stroke ringan. Stroke jenis ini biasanya menghilang dalam waktu 24 jam, namun menjadi tanda waspada karena menunjukkan adanya penurunan aliran darah ke otak
- Aneurisma aorta yaitu dinding pembuluh darah yang melemah dan meregang sehingga membentuk kantong yang mudah pecah
- Serangan jantung karena adanya penurunan aliran darah ke otot-otot jantung
Pencegahan
Arteritis Takayasu merupakan penyakit yang sangat jarang terjadi dan penyebabnya belum diketahui secara pasti, sehingga pencegahan sulit untuk dilakukan. Pencegahan yang paling mungkin dilakukan adalah pencegahan terhadap komplikasi Arteritis Takayasu, yaitu dengan kontrol rutin sesuai anjuran dokter. Jika Anda memiliki Arteritis Takayasu dan kontrol secara rutin, Anda dapat berkonsultasi lebih mudah jika ada gejala baru yang muncul dan dokter dapat menangani komplikasi sebelum menjadi lebih parah.
Kapan Harus ke Dokter?
Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami sesak napas, nyeri dada yang menjalar hingga ke lengan, leher, punggung, atau rahang, atau tanda stroke seperti kelemahan badan satu sisi, bicara pelo, dan wajah lumpuh sebelah. Jika Anda mengalami gejala mirip dengan yang tertera pada bagian Gejala, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter. Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi kemungkinan Arteritis Takayasu tertangani.
Jika Anda sudah terdiagnosis Arteritis Takayasu, Anda perlu mengetahui bahwa gejala Anda dapat hilang dan timbul bahkan setelah ditata laksana. Oleh karena itu, Anda sebaiknya mewaspadai adanya gejala-gejala yang mirip dengan gejala penyakit pertama kali atau adanya gejala baru, dan memberitahukannya kepada dokter yang menangani Anda.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono