Benda Asing di Trakea

Benda Asing di Trakea

Bagikan :


Definisi

Benda asing di trakea merupakan kondisi di mana terdapat suatu benda asing yang terhirup dan masuk ke dalam trakea. Trakea merupakan suatu saluran pernapasan dengan bentuk seperti pipa yang menghubungkan tenggorokan dan bronkus (saluran napas lebih kecil yang masuk ke dalam paru-paru).

Benda asing disini mengacu pada benda yang normalnya tidak berada dalam suatu organ tertentu, dan benda tersebut biasanya dapat ikut masuk melalui hidung atau mulut. Benda asing dapat berupa benda berbentuk padat, cair, ataupun gas, baik itu organik (kacang-kacangan, tulang, dll) maupun anorganik (paku, jarum, peniti, dll). Benda asing yang paling sering terhirup biasanya berukuran kecil dan terlihat dapat dimakan, seperti kacang atau kismis, atau benda yang tidak dapat dimakan seperti koin atau kelereng.

Anak-anak yang berusia kurang dari usia tiga tahun paling sering mengalami aspirasi (terhirup) benda asing, meskipun kasusnya bisa terjadi pada usia manapun. Benda asing di trakea paling sering disebabkan oleh aspirasi dan dapat mengakibatkan beragam gejala, mulai dari gejala kecil yang sering luput dari pengamatan, hingga menimbulkan gangguan pernapasan, gagal napas, hingga kematian.

 

Penyebab

Penyebab paling sering dari kondisi ini adalah akibat seseorang menghirup suatu benda yang seringkali dilakukan secara tidak sengaja. Masuknya benda asing ke dalam saluran napas biasanya terjadi saat makan atau ketika memasukkan suatu benda yang tidak bisa dimakan ke dalam mulut, khususnya pada anak-anak.

Makanan adalah jenis benda asing yang paling sering memasuki saluran napas, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, kismis, anggur, dan permen. Cairan, seperti air, juga dapat terhirup masuk ke dalam saluran napas.

Pada orang dewasa, penyebab benda asing di trakea yang tersering adalah tulang ikan, daging, dan gigi palsu. Sementara pada anak-anak, terdapat juga barang-barang yang tidak dapat dimakan yang biasanya bisa terhirup masuk ke dalam trakea, seperti kelereng, koin, pin, kancing, manik-manik, baterai yang berbentuk seperti kancing, dll. 

Benda asing yang masuk ini bisa menyumbat jalan napas secara sebagian atau total. Hal ini tentu berbahaya, khususnya bagi anak kecil, karena ukuran saluran napas mereka lebih kecil dari orang dewasa, sehingga anak-anak belum bisa batuk secara efektif untuk mengeluarkan benda tersebut. 

 

Faktor Risiko

Anak-anak dalam kelompok usia 1-3 tahun berisiko tersedak akibat memasukkan berbagai makanan dan benda apa pun yang berdiameter kurang dari 1,5 cm ke dalam mulut mereka. Selain itu, faktor-faktor lain yang turut berperan pada anak adalah:

  • Mobilitas dan rasa ingin tahu mereka yang meningkat
  • Penurunan intensitas pengawasan orang tua
  • Kecenderungan seringnya anak-anak kecil untuk menyelidiki lingkungan dengan tangan dan mulut mereka

Tidak hanya anak-anak, orang lanjut usia juga berisiko tertelan benda asing, terutama mereka dengan gangguan saraf primer seperti stroke, penyakit Parkinson, dan demensia. Orang-orang yang memiliki penurunan refleks muntah akibat pengaruh alkohol, overdosis obat, kejang, atau trauma, juga berisiko mengalami kejadian ini.

Beberapa faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya benda asing di trakea, yaitu:

  • Riwayat penggunaan alat di mulut, seperti kawat gigi atau gigi palsu
  • Pengaruh sedasi (obat tidur)
  • Gangguan kejiwaan, seperti skizofrenia atau gangguan bipolar. Dalam kasus ini, aspirasi benda asing mungkin merupakan tindakan yang disengaja, meskipun motivasi di baliknya seringkali tidak jelas
  • Sering konsumsi makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, permen dan buah-buahan kecil
  • Kondisi atau prosedur medis yang dapat mengganggu refleks menelan, seperti operasi tenggorokan
  • Berjenis kelamin laki-laki

 

Gejala

Gejala yang dialami akibat benda asing di trakea dapat bervariasi dan biasanya tergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi objek tersebut menetap, ukuran dan sifat benda asing yang masuk (besar atau kecil, tajam atau tumpul, keras atau lunak), dan lamanya waktu sejak benda asing terhirup. Gejala yang biasanya langsung terjadi ketika terdapat benda asing di trakea, antara lain:

  • Tersedak
  • Batuk
  • Kesulitan bernapas dan sesak
  • Kesulitan berbicara
  • Rasa tercekik dan tersumbat di tenggorokan
  • Terdengar suara mengi atau menciut yang bernada tinggi saat menghembuskan napas, serta suara stridor, suara keras bernada tunggal saat menarik napas
  • Tampak warna kebiruan pada kulit

Gejala apa pun yang dialami biasanya akan muncul segera setelah benda asing terhirup. Jika penyumbatan yang terjadi pada saluran napas hampir menutupi saluran napas secara total, gejala dapat bertambah parah dan pada akhirnya dapat menyebabkan pasien kehilangan kesadaran hingga kematian.

 

Diagnosis

Wawancara dan pemeriksaan fisik

Dalam mendiagnosis benda asing di trakea, dokter akan bertanya mengenai kronologi kejadian saat terhirup benda asing serta gejala awal yang dialami, seperti tersedak. Pada anak-anak terkadang gejala awal yang muncul belum bisa dijelaskan dengan baik oleh anak itu sendiri, dan kejadian ketika benda terhirup tidak disaksikan langsung oleh orang tua atau pengasuhnya, sehingga dapat menyulitkan penegakan diagnosa.

Dokter akan mencurigai adanya suatu benda asing di trakea jika terdapat gejala tersedak, batuk, atau tercekik di bagian tenggorokan yang dirasakan secara tiba-tiba, terutama saat anak sedang makan atau ketika sedang bermain dengan mainan atau benda kecil tanpa pengawasan orang tua. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, khususnya pada saluran pernapasan, seperti memeriksa laju pernapasan, saturasi oksigen, pergerakan dinding dada ketika bernapas, dan juga mendengarkan bunyi napas menggunakan stetoskop.

Pemeriksaan pencitraan

Untuk lebih memastikan diagnosis, dokter dapat menyarankan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan rontgent. Namun, tidak semua benda asing dapat terlihat pada gambar hasil rontgent, hanya benda-benda tertentu saja yang dapat terlihat, seperti koin, jarum, baterai. Untuk benda asing, seperti biji-bijian atau kacang-kacangan, dapat dilihat dengan pemeriksaan CT scan.

Jika benda asing masih belum bisa teridentifikasi, dapat dilakukan pemeriksaan bronkoskopi, yaitu alat seperti selang dengan bagian ujung yang dilengkapi kamera. Selang tersebut dimasukkan ke dalam saluran napas untuk melihat secara langsung benda asing yang terdapat di dalamnya. Bronkoskopi juga sering menjadi pilihan tatalakasana jika pengobatan dengan cara awal belum berhasil mengeluarkan benda asing.

 

Tata Laksana

Benda asing di trakea termasuk salah satu kasus kegawatdaruratan karena dapat menimbulkan gagal napas, sehingga penanganan awal di tempat kejadian perlu segera dilakukan. Tujuan utama penanganan adalah agar penderita dapat bernapas dan mengeluarkan benda asing tersebut. Pertolongan pertama darurat pada kasus tersedak akibat terhirup benda asing di saluran napas meliputi:

  • Minta penderita untuk terus batuk. Jika sumbatan yang terjadi ringan, mereka biasanya masih dapat batuk dan mengeluarkan benda asing itu sendiri.
  • Back blows (tepuk punggung). Jika penderita tidak dapat batuk, condongkan orang tersebut sedikit ke depan dan berikan hingga lima pukulan pada punggungnya, di antara kedua tulang belikat. Berikan pukulan dengan ujung satu telapak tangan, sambil menopang dada orang tersebut dengan tangan lainnya. Tindakan ini biasanya lebih dipilih pada bayi atau anak kecil.
  • Abdominal thrusts atau Manuver Heimlich. Jika langkah di atas tidak berhasil, berikan hingga lima dorongan pada perut, penolong berdiri di belakang dan sedikit ke samping penderita, lalu lingkarkan kedua tangan di pinggang penderita. Kepalkan satu tangan dan tutupi dengan tangan yang lain, kemudian tarik tangan dengan kuat ke dalam dan ke atas, tepat di atas pusar mereka.

Jika langkah-langkah di atas tidak berhasil, hubungi bantuan medis darurat dan kemudian lanjutkan bergantian antara back blows dan abdominal thrusts sampai bantuan tiba. Jika pertolongan pertama tidak berhasil, dokter akan mengeluarkan benda asing dengan melakukan operasi atau dengan bronkoskopi.

 

Komplikasi

Benda asing di trakea yang tidak segera dikeluarkan dapat menimbulkan beberapa komplikasi, seperti:

  • Pneumonia aspirasi, infeksi paru akibat adanya benda asing di saluran napas bawah
  • Pneumonitis aspirasi, pembengkakan saluran napas bawah karena adanya benda asing
  • Atelektasis atau kolapsnya paru, bisa terjadi pada sebagian atau seluruh paru
  • Pneumotoraks, adanya udara di luar paru-paru
  • Pneumomediastinum, terdapatnya udara di rongga dada antara kedua paru
  • Bronkiektasis, penumpukan lendir akibat pelebaran saluran napas bawah 
  • Abses atau kantung berisi nanah pada paru
  • Emfisema, kerusakan jaringan penyusun paru
  • Gagal napas
  • Kematian

 

Pencegahan

Karena kasus benda asing di trakea umum terjadi pada anak di bawah usia tiga tahun, maka penting untuk mendidik pengasuh anak mengenai kondisi tersebut, sehingga mereka dapat membantu mencegah anak-anak menghirup benda-benda kecil. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pencegahan, antara lain:

  • Jauhkan benda-benda kecil yang dapat menyebabkan bahaya tersedak, seperti koin, kancing, dan kelereng, jauh dari anak-anak
  • Ajari anak untuk tidak memasukkan benda asing ke dalam mulut, hidung, atau lubang tubuh lainnya
  • Hindari memberi anak di bawah usia tiga tahun makanan berisiko tinggi, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan kecil dan permen
  • Hindari berbicara, tertawa atau bermain sambil makan
  • Hindari berlari atau berolahraga sambil makan

 

Kapan Harus ke Dokter?

Benda asing di trakea termasuk kasus kegawatdaruratan dan memerlukan pertolongan segera. Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala benda asing di trakea atau tidak sengaja terhirup suatu benda dan masuk ke dalam saluran napas, segera lakukan pertolongan pertama di lokasi kejadian. Bila pertolongan pertama belum berhasil mengeluarkan benda asing, segera kunjungi Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Writer : dr Dedi Yanto Husada
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 23 Juli 2024 | 09:05

Ding, G., et al. Tracheobronchial Foreign Body Aspiration in Children. (2020). Retrieved 26 Februari 2022, from https://journals.lww.com/md-journal/fulltext/2020/05290/tracheobronchial_foreign_body_aspiration_in.103.aspx

Foreign Bodies Inhaled. (2021). Retrieved 26 Februari 2022, from https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Foreign_bodies_inhaled/

Foreign Object Inhaled: First Aid. (2020). Retrieved 26 Februari 2022, from https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid/basics/art-20056612

Altuntas, B., et al. Foreign Bodies in Trachea: A 25-years of Experience. (2016). Retrieved 26 Februari 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4970549/

Gildener-Leapman, N. Trachea Foreign Bodies. (2019). Retrieved 26 Februari 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/764615-overview

Hadjiliadis, D. Foreign Object – Inhaled. (2020). Retrieved 26 Februari 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/007738.htm

Rose, D., et al. Airway Foreign Bodies. (2021). Retrieved 26 Februari 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539756/