Displasia Panggul

Tanda dan gejala displasia panggul bervariasi pada berbagai kelompok usia.

Bagikan :


Definisi

Displasia panggul adalah istilah medis untuk mengggambarkan kondisi di mana tulang pada sendi panggul tidak selaras, membuat ujung tulang di area panggul mengalami dislokasi. Dislokasi adalah kondisi ketika tulang berpindah atau terlepas dari posisi normalnya.

Pada sendi panggul, tulang di panggul berhubungan dengan tulang paha bagian atas. Bagian ujung atas dari tulang paha berbentuk bulat seperti bola, yang terhubung dengan "rongga" pada tulang panggul. Sebagian besar pasien displasia panggul terlahir dengan kondisi di mana ukuran rongga pada tulang panggul terlalu sempit, sehingga tidak bisa melingkupi seluruh bagian atas tulang paha. Oleh karena sendi panggul yang longgar, tulang paha menjadi mudah terlepas sebagian atau seluruhnya dari tulang panggul.

Kondisi ini dapat merusak tulang rawan yang menjadi bantalan tulang panggul dan tulang paha. Akibatnya, pasien bisa merasa nyeri. Displasia panggul dapat terjadi pada satu atau kedua sisi pinggul, namun lebih sering terjadi pada pinggul kiri. Sekitar 1 dari 1000 bayi terlahir dengan displasia panggul.

 

Anda bisa membaca artikel mengenai dislokasi di sini: Dislokasi Sendi - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.

 

Penyebab

Sendi tempat terhubungnya tulang panggul dengan tulang paha memiliki ukuran yang pasti. Selama berada di kandungan jika terdapat keanehan pada perkembangan struktur ini, ukuran sendi bisa menjadi terlalu sempit atau terlalu longgar. 

Posisi janin dalam kandungan yang memberi tekanan pada panggul dapat menyebabkan terjadinya displasia panggul. Beberapa bulan sebelum lahir, seiring bertambah besarnya janin, ruang dalam rahim bisa menjadi "sempit" sehingga panggul dapat menerima tekanan. Akibatnya, tulang paha bisa mudah terlepas dari tulang panggul.

 

Faktor Risiko

Displasia panggul bisa diturunkan pada anggota keluarga dan lebih sering ditemukan pada perempuan. Anak pertama dan bayi yang berukuran besar lebih mungkin mengalami kondisi ini. Selain itu, posisi janin yang sungsang dalam kandungan setelah 28 minggu kehamilan juga dapat meningkatkan risiko bayi terlahir dengan displasia panggul.

Risiko dipslasia panggul juga lebih tinggi pada bayi yang dibedong kencang dengan posisi panggul dan lutut yang lurus.

 

Anda bisa membaca artikel mengenai kelainan letak janin dalam kandungan di sini: Malpresentasi Janin - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.

 

Gejala

Tanda dan gejala displasia panggul bervariasi pada berbagai kelompok usia. Pada kasus yang ringan, displasia panggul bisa saja tidak menyebabkan gejala sampai mereka berusia remaja atau lebih dewasa.

Pada bayi, mungkin bisa terlihat bahwa kedua tungkai tidak simetris, di mana satu tungkai terlihat lebih panjang daripada tungkai lainnya. Ketika mengganti popok, satu sisi panggul dapat terasa kurang fleksibel dibandingkan sisi panggul lainnya. Saat seorang anak mulai bisa berjalan, mereka bisa terlihat berjalan pincang. 

Kemudian pada remaja dan dewasa muda, displasia panggul bisa menyebabkan kerusakan pada tulang rawan di area sendi panggul sehingga akhirnya robek. Mereka bisa mengeluhkan nyeri pada area lipat paha. Selain itu, dapat muncul juga keluhan sensasi panggul yang terasa tidak stabil.

 

Diagnosis

Umumnya setelah bayi lahir dokter akan melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan kondisi bayi baik dan tidak ada kelainan bawaan lahir. Pemeriksaan bisa dilakukan beberapa hari setelah bayi lahir. Dokter akan menggerakan tungkai bayi pada posisi tertentu untuk memeriksa bila sendi-sendinya normal dan berfungsi dengan baik.

Kasus displasia panggul yang ringan bisa sulit terdiagnosis karena mungkin baru bergejala ketika seseorang sudah bertumbuh besar. Jika dokter mencurigai adanya displasia panggul berdasarkan riwayat kehamilan ibu dan riwayat penyakit di keluarga, atau panggul bayi dirasa tidak stabil saat diperiksa, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan pencitraan seperti x-ray, USG atau MRI pada area panggul.

 

Tata Laksana

Terapi dari displasia panggul tergantung pada usia pasien dan tingkat kerusakan panggul.

 

Pavlik Harness

Jika displasia panggul terdiagnosa pada masa bayi awal, penggunaan brace atau bidai seperti Pavlik harness untuk menstabilkan panggul bayi dan memungkinkannya untuk berkembang dengan normal. Alat ini perlu digunakan secara konstan selama 6-12 minggu dan tidak boleh dibuka kecuali oleh tenaga medis. Posisi Harness pada bayi dapat disesuaikan saat kontrol dengan dokter. Dokter akan memberi tahu instruksi detail mengenai cara merawat bayi saat mereka menggunakan Pavlik harness. Informasi ini meliputi:

  • Cara mengganti baju bayi tanpa membuka harness. Popok dapat dipakai dengan normal.
  • Cara membersihkan harness yang kotor tanpa membukanya. Harness dapat dibersihkan dengan detergen dan sikat gigi.
  • Cara memosisikan bayi saat tidur. Bayi harus tidur terlentang, tidak berbaring pada satu sisi.
  • Cara menghindari iritasi kulit bayi di sekitar strap harness. Anda akan disarankan untuk membungkus strap dengan kain yang lembut dan higienis.

 

Prosedur Operasi

Brace tidak memberikan efek yang sama pada bayi dengan usia lebih dari 6 bulan. Pada usia ini, dokter akan memindahkan tulang masuk ke posisinya yang tepat dan kemudian menyangganya sampai beberapa bulan menggunakan full-body cast.

Operasi mungkin diperlukan pada bayi yang terdiagnosis dengan displasia panggul setelah usia 6 bulan, atau jika penggunaan Pavlik harness tidak membantu. Prosedur operasi yang paling sering dilakukan adalah reduksi dengan mengembalikan ujung tulang paha ke dalam rongga pada sendi panggul. Operasi reduksi dilakukan dibawah bius total. Kemudian anak mungkin membutuhkan penggunaan cast setidaknya 12 minggu setelah operasi.

Operasi penggantian panggul dapat menjadi pilihan pada orang dewasa di mana penyakit telah merusak panggul sehingga menyebabkan peradangan sendi dan menimbulkan disabilitas.

Dengan diagnosis dan tata laksana yang dini, kebutuhan operasi pada anak lebih kecil dan anak lebih mungkin untuk berkembang dengan normal di kemudian hari.

 

Komplikasi

Bila tidak diobati, tulang rawan yang melapisi bagian rongga sendi panggul dapat mengalami robekan. Kondisi ini bisa membuat seseorang rentan mengalami peradangan sendi. Seiring berjalannya waktu, hal ini akan merusak tulang rawan pada tulang yang membantu tulang bergerak satu sama lain di dalam sendi. Pada akhirnya, displasia panggul dapat menyebabkan gangguan dalam bergerak, sebagai contoh adalah pincang.

 

Pencegahan

Kebanyakan kasus displasia panggul tidak dapat dicegah. Untuk mengurangi risiko displasia panggul setelah lahir, hindari membedong anak terlalu kencang.

Panggul bayi normalnya lebih fleksibel beberapa saat setelah lahir. Namun jika bayi Anda terlalu lama dibedong kencang, ditakutkan dapat menyebabkan masalah pada panggul bayi. Untuk mengurangi risiko ini, jangan membedong bayi dengan kencang. Pastikan bayi Anda dapat menggerakkan panggul dan lutut sehingga dapat menendang-nendang dengan bebas.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Penting untuk berkonsultasi ke dokter segera jika Anda menyadari anak mengalami salah satu dari gejala di bawah ini:

  • Salah satu tungkai tidak dapat dibentangkan sejauh tungkai sisinya.
  • Salah satu tungkai terlihat lebih panjang daripada tungkai sebelahnya.
  • Anak terlihat menyeret tungkainya ketika merangkak.
  • Cara berjalan yang pincang.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Kamis, 13 April 2023 | 14:55

Hip dysplasia (2022) Mayo Clinic. Mayo Foundation for Medical Education and Research. Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hip-dysplasia/symptoms-causes/syc-20350209 (Accessed: November 21, 2022). 

Developmental dysplasia of the hip (2022) NHS choices. NHS. Available at: https://www.nhs.uk/conditions/developmental-dysplasia-of-the-hip/ (Accessed: November 21, 2022). 

Hip dysplasia: Symptoms, causes, treatments, tests & recovery (2018) Cleveland Clinic. Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17903-hip-dysplasia# (Accessed: November 21, 2022).