Definisi
Epistaksis, atau yang lebih dikenal sebagai mimisan, adalah mengalirnya darah dari salah satu atau kedua lubang hidung. Mimisan adalah keluhan yang cukup sering ditemukan. Sekitar 60% dari populasi masyarakat pernah mengalami mimisan setidaknya satu kali selama hidupnya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pembuluh darah pada bagian septum hidung, yaitu dinding yang memisahkan dua lubang hidung Anda. Hidung juga sering terpapar dengan senyawa iritan, seperti udara yang terlalu kering, sehingga pembuluh darah tersebut mudah pecah.
Sekalipun terlihat mengkhawatirkan, sebagian besar kasus mimisan dapat ditangani dengan perawatan diri di rumah. Namun, terdapat beberapa tanda Anda perlu memeriksakan mimisan yang Anda alami ke dokter.
Tipe Epistaksis
Terdapat dua jenis epistaksis atau mimisan berdasarkan pembuluh darah yang berdarah, antara lain:
1. Epistaksis anterior
Epistaksis anterior adalah mimisan yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah pada sisi depan hidung. Pembuluh darah bagian depan ini lebih rentan untuk pecah. Tipe mimisan ini merupakan paling sering terjadi dan biasanya tidak berbahaya. Anak-anak yang mengalami mimisan umumnya mengalami epistaksis anterior.
2. Epistaksis posterior
Epistaksis posterior adalah perdarahan hidung yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah pada sisi belakang hidung. Pembuluh darah yang terlibat umumnya adalah pembuluh darah yang lebih besar, sehingga kondisi ini lebih serius dibandingkan epistaksis anterior dan dapat menyebabkan perdarahan terus menerus. Bekuan darah yang timbul juga dapat menyumbat saluran napas Anda, sehingga tipe mimisan ini perlu penanganan oleh dokter.
Penyebab
Terdapat banyak hal yang dapat menyebabkan mimisan. Sebagian besar dari penyebab mimisan tidak memerlukan penanganan yang serius. Penyebab-penyebab tersebut antara lain:
- Udara kering, udara kering dapat terjadi pada iklim yang hangat, lingkungan dengan kelembapan rendah, dan penghangat ruangan. Udara yang terlalu kering dapat menyebabkan pembuluh darah pada hidung juga ikut kering sehingga mudah berdarah ketika tersenggol atau ketika Anda membuang ingus
- Mengorek lubang hidung
- Mengalami infeksi saluran napas atas, seperti flu dan sinusitis, yang menyebabkan Anda sering membuang ingus, batuk, atau bersin
- Mengalami kecelakaan pada hidung atau wajah
- Memasukkan benda asing ke dalam lubang hidung
- Menggunakan obat-obatan atau narkoba yang dihirup melalui hidung, seperti kokain atau obat semprot hidung
- Hidung terpapar senyawa iritan, seperti aroma menyengat dan bahan kimia pada produk pembersih lantai
- Tinggal di dataran tinggi
- Deviasi septum, yaitu ketika septum hidung (dinding yang memisahkan dua lubang hidung) tidak pas berada di tengah
- Menggunakan obat alergi, biasanya obat-obatan ini mengandung antihistamin dan dekongestan sehingga dapat membuat selaput hidung lebih kering
Selain semua penyebab mimisan yang telah dituliskan di atas, terdapat kondisi yang walaupun terjadi lebih jarang tetap bisa menyebabkan munculnya mimisan, yaitu:
- Konsumsi alkohol berlebih
- Gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia
- Tekanan darah tinggi
- Operasi wajah dan hidung
- Tumor hidung
- Polip hidung (benjolan bertangkai di dalam hidung)
- Kehamilan
Faktor Risiko
Siapapun dapat mengalami mimisan. Namun, beberapa faktor di bawah ini bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami mimisan, antara lain:
- Pada anak-anak berusia 2–10 tahun, udara yang kering, alergi, dan rasa penasaran mereka untuk menjelajah yang membuat mereka rentan memasukkan jari atau benda asing ke hidung, sehingga terjadi iritasi pada selaput lendir hidung mereka
- Pada usia 45–60 tahun atau dewasa lanjut, darah menjadi lebih sulit untuk membeku sehingga perdarahan lebih mudah terjadi
- Wanita hamil dalam periode kehamilannya mengalami pelebaran pembuluh darah, termasuk pada hidung. Hal ini meningkatkan tekanan pada pembuluh darah dengan dinding yang lebih tipis sehingga mudah pecah
- Mengonsumsi obat-obatan pengencer darah seperti warfarin
- Memiliki gangguan pembekuan darah seperti hemofilia atau von Willebrand disease
Gejala
Ketika mengalami mimisan, umumnya Anda tidak mengalami gejala apapun selain keluarnya darah dari salah satu atau kedua lubang hidung. Namun, bila mimisan ini disertai beberapa gejala yang merupakan tanda bahaya dari mimisan, Anda harus mencari bantuan medis segera. Tanda-tanda bahaya tersebut adalah:
- Tanda kehilangan banyak darah, seperti rasa lemas, pingsan, dan pusing ketika bangun dari tempat tidur
- Sedang menggunakan obat-obatan yang memperlambat atau mencegah proses pembekuan darah (aspirin, clopidogrel, warfarin)
- Memiliki penyakit gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia. Sering mengalami gusi berdarah, lebam yang luas, batuk darah, urine berdarah, menstruasi yang berat (menoragia), serta sulit menghentikan perdarahan ketika terluka merupakan gejala yang perlu diwaspadai
- Sering mengalami mimisan tanpa sebab yang jelas
Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, pastikan Anda memberitahu dokter Anda agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Diagnosis
Dokter akan menanyakan gejala yang Anda alami, faktor risiko yang mungkin Anda miliki, serta bagaimana riwayat penyakit Anda dan keluarga. Pertanyaan yang mungkin diajukan oleh dokter antara lain:
- Aktivitas yang Anda lakukan sebelum mimisan terjadi, seperti membuang ingus, mengorek hidung, atau baru saja mengalami infeksi saluran napas atas
- Bila ada episode mimisan sebelumnya
- Berapa lama mimisan terjadi, sebanyak apa darah yang keluar, dan usaha yang Anda lakukan untuk menghentikan perdarahan
- Riwayat gangguan pembekuan darah pada keluarga
- Konsumsi obat-obatan pengencer darah
Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari sumber perdarahan. Dokter akan melihat kondisi Anda secara umum untuk mencari tanda kehilangan banyak darah dan tanda perdarahan di tempat lain, seperti gusi dan lebam pada kulit. Dokter dapat menggunakan senter atau lampu kepala untuk melihat kondisi bagian dalam hidung.
Pemeriksaan penunjang lain jarang dilakukan kecuali dokter mencurigai adanya gangguan pembekuan darah atau penyakit yang mendasari munculnya mimisan. Pada mimisan berulang, dokter dapat melakukan pemeriksaan pencitraan seperti CT scan untuk mencari penyebab perdarahan.
Tata Laksana
Perawatan Diri di Rumah
Jika Anda mengalami mimisan, lakukan hal-hal di bawah ini:
- Tetap tenang
- Posisikan badan Anda tetap tegak dan sedikit menunduk. Hal ini dapat mencegah bekuan darah untuk masuk ke saluran napas Anda
- Bersihkan sisa darah di hidung Anda secara perlahan
- Jepit tulang rawan hidung Anda (bagian padat yang mudah digerakkan) selama 10–15 menit. Anda juga dapat menggunakan es yang dilapisi oleh kain di sekitar tulang rawan hidung Anda
- Bernapaslah lewat mulut
- Jika perdarahan masih berlanjut, kembali jepit selama 5 menit. Jika setelah 5 menit kemudian darah tetap mengalir, segera kunjungi IGD terdekat
- Jika Anda memiliki obat-obatan dekongestan, Anda dapat menyemprotkan obat-obatan tersebut ke dalam hidung. Namun, Anda perlu berhati-hati karena obat-obatan ini tidak boleh digunakan jangka panjang tanpa pengawasan dokter
Setelah mimisan berhenti, usahakan untuk tidak melakukan hal-hal di bawah ini dalam 24 jam ke depan:
- Membuang ingus
- Mengorek hidung
- Mengonsumsi minuman hangat atau alkohol
- Melakukan aktivitas fisik yang berat
- Memasukkan benda asing ke hidung
Pengobatan Medis
1. Tampon hidung
Jika perdarahan cukup banyak dan dokter dapat menemukan sumber perdarahan, dokter dapat menggunakan tampon hidung. Tampon terbuat dari kapas atau sponge yang berfungsi untuk memberikan tekanan pada sumber perdarahan hingga darah berhenti.
2. Kauterisasi
Prosedur medis ini dilakukan dengan memberikan zat kimia atau panas pada pembuluh darah yang pecah. Bius lokal di area hidung dapat digunakan sebelum prosedur dilakukan.
Pengobatan lainnya akan bergantung pada penyebab mimisan. Jika mimisan disebabkan oleh benda asing, dokter akan mengeluarkan benda asing tersebut. Jika mimisan disebabkan oleh deviasi septum hidung, dokter akan melakukan operasi untuk mengembalikan posisi septum hidung.
Komplikasi
Mimisan umumnya tidak menyebabkan komplikasi serius. Namun, jika perdarahan berlangsung terus menerus dalam jumlah banyak, Anda dapat mengalami syok. Bekuan darah akibat mimisan juga dapat menyumbat saluran napas. Mimisan yang terjadi berulang dapat menyebabkan anemia atau kekurangan sel darah merah.
Pencegahan
- Lakukan cuci hidung untuk menjaga kelembapan selaput lendir hidung
- Menggunakan humidifier
- Tidak membuang ingus terlalu kencang
- Hindari memasukkan benda asing ke hidung, termasuk jari
- Berhenti merokok
- Gunting kuku Anda agar tetap pendek
Jika Anda menggunakan obat pengencer darah atau obat alergi, konsultasikan pengobatan Anda ke dokter.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera kunjungi unit gawat darurat di fasilitas kesehatan jika Anda mengalami:
- Mimisan lebih dari 20 menit
- Perdarahan yang terjadi cukup banyak dan tidak dapat dihentikan oleh perawatan di rumah
- Menelan banyak darah hingga muntah
- Mimisan terjadi setelah benturan kepala, dipukul di wajah, jatuh, atau kecelakaan
- Merasa pusing dan lemas
- Sulit bernapas
Periksakan diri ke dokter jika:
- Mimisan terjadi pada anak usia di bawah 2 tahun
- Mimisan berulang
- Terdapat gejala anemia, seperti nadi cepat, sesak nafas, dan kulit pucat
- Mengonsumsi obat-obatan pengencer darah
- Memiliki riwayat atau keluarga dengan gangguan pembekuan darah
Mau tahu lebih lanjut seputar penyakit-penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Fried, MP. (2021). Nosebleeds (epistaxis). MSD Manual. Available from: https://www.msdmanuals.com/home/ear,-nose,-and-throat-disorders/symptoms-of-nose-and-throat-disorders/nosebleeds
Cleveland Clinic. (2019). Nosebleed (epistaxis). Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/13464-nosebleed-epistaxis
National Heatlh Service. (2021). Nosebleed. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/nosebleed/
MayoClinic. (2020). Nosebleeds: first aid. Available from: https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-nosebleeds/basics/art-20056683
Sachdev, P. (2021). Nosebleeds. WebMD. Available from: https://www.webmd.com/first-aid/nosebleeds-causes-and-treatments
Tabassom, A., Cho, JJ. Epistaxis. [Updated 2021 Sep 18]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK435997/