Fraktur Fibula

Credit: Freepik. Fibula atau tulang betis, merupakan tulang panjang yang terletak di belakang tulang kering pada bagian tungkai bawah (lebih tepatnya pada bagian betis).

Bagikan :


Definisi

Fibula atau tulang betis, adalah tulang panjang yang terletak di belakang tulang kering pada bagian tungkai bawah (lebih tepatnya pada bagian betis). Tulang betis membantu dalam keseimbangan dan mendukung kaki, badan, pergelangan kaki dan otot kaki.

Tulang betis adalah tulang terpanjang ketiga dari seluruh tubuh dan membawa sekitar 17% dari berat tubuh. Tulang ini memang tidak sekuat tulang paha dan tulang kering. Pada lansia, wanita lebih sering mengalami fraktur fibula.

Fraktur fibula adalah istilah untuk menggambarkan adanya tulang fibula atau tulang betis yang patah atau retak. Fraktur fibula dapat terjadi pada sekitar pergelangan kaki, lutut dan bagian tengah tungkai bawah.

 

Penyebab

Penyebab fraktur fibula umumnya adalah cedera. Tulang betis dapat patah disebabkan oleh adanya tekanan yang terlalu kuat seperti mendarat setelah melompat tinggi atau efek dari luar kaki yang dapat menyebabkan keretakan. Gerakan seperti rolling atau cedera pada pergelangan kaki (terpelintir) dapat menyebabkan tekanan pada tulang betis dan memicu keretakan.

Fraktur fibula dapat terjadi akibat tekanan yang berulang. Fraktur seperti ini disebut fraktur stres. Kecelakan kendaraan bermotor juga dapat menyebabkan fraktur fibula. Jenis fraktur menentukan tipe perawatan dan pengobatan yang akan diberikan oleh dokter.

 

Faktor Risiko

Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko terbesar dari fraktur fibula pada lansia adalah rendahnya kepadatan tulang. Osteoporosis atau rendahnya kepadatan tulang menyebabkan tulang lebih mudah patah dengan tekanan yang lebih kecil.

Selain itu, faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan risiko terjadinya faktur fibula seperti :

  • Merokok
  • Wanita berisiko lebih tinggi dibandingkan laki-laki
  • Lansia. Seiring bertambahnya usia, semakin besar faktor risiko terjadinya faktur fibula.
  • Olahraga yang sering berkontak fisik seperti sepak bola

 

Gejala

Gejala dari fraktur fibula di antaranya :

  • Nyeri dan pembengkakan pada daerah betis
  • Adanya perubahan bentuk atau benjolan pada daerah betis
  • Rasa nyeri yang semakin memburuk ketika betis diberikan tekanan
  • Rasa kesemutan atau mati rasa yang menandakan adanya luka pada saraf
  • Ketidakmampuan untuk menggerakan tungkai seperti biasanya
  • Adanya kebiruan atau perubahan warna pada betis

Jika Anda baru mengalami cedera atau kecelakaan yang berdampak langsung pada area betis, disertai gejala-gejala di atas; maka kemungkinan terjadinya fraktur semakin tinggi.

 

Diagnosa

Penegakkan diagnosis fraktur fibula hanya dapat dilakukan setelah pemeriksaan radiologi. Sebelum itu, dokter mungkin akan melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik untuk memperjelas arah diagnosis. 

 

Wawancara Medis

Dokter akan menanyakan peristiwa yang terjadi sebelumnya seperti adanya kecelakaan, jatuh atau cedera. Dokter juga mungkin menanyakan adanya faktor risiko fraktur fibula, seperti: merokok serta aktivitas fisik yang sering Anda lakukan.

 

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik juga dilakukan oleh dokter dengan melihat dan meraba area betis, karena mungkin saja juga terjadi patah atau retak pada tulang kering.

 

Pemeriksaan Radiologi

Berikut beberapa pemeriksaan radiologi untuk menegakkan diagnosa seperti :

  • Foto rontgen tungkai bawah: pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat keretakan dan apakah ada tulang yang bergeser atau tidak sesuai pada tempatnya
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI): pemeriksaan ini memberikan gambaran lebih jelas dan detail serta gambaran dari bentuk tulang dan jaringan otot di sekitarnya.

Pemeriksaan lain yang mungkin disarankan oleh dokter untuk memperjelas diagnosa dalam memeriksa tingkat keparahan dan membantu proses pengobatan seperti pemeriksaan tulang, CT Scan dan pemeriksaan lainnya.

 

Tata Laksana

Pengobatan dan terapi fraktur fibula bergantung pada jenis, penyebab, dan lokasi dari fraktur. Anda mungkin diberikan gips atau splint untuk mencegah pergerakan dan disarankan operasi untuk mengembalikan posisi tulang sehingga dapat sembuh dengan baik.

Berdasarkan ada tidaknya luka pada kulit, fraktur dibagi menjadi fraktur tertutup (kulit masih utuh) dan fraktur terbuka (kulit terluka).

 

Fraktur Tertutup

Fraktur tertutup mungkin tidak memerlukan operasi. Dokter mungkin akan memberikan gips atau splint untuk mencegah pergerakan Anda untuk sementara waktu. 

 

Fraktur Terbuka

Segera pergi ke IGD bila Anda mengalami fraktur terbuka. Fraktur terbuka memerlukan operasi dengan mempertimbangkan adanya luka lain seperti kehilangan kulit atau kerusakan pada pembuluh darah. Dokter akan fokus pada :

  • Pembersihan luka untuk mencegah infeksi dan kontaminasi
  • Stabilisasi luka untuk memastikan posisi tulang sebelum operasi
  • Pemeriksaan radiologi untuk menentukan tipe operasi yang diperlukan
  • Menentukan kebutuhan antibiotik untuk mencegah infeksi

 

Selama operasi, dokter mungkin akan menggunakan metode internal atau eksternal untuk memperbaiki fraktur Anda. Pada perbaikan internal, dokter akan memasang implan metal yang bertujuan menahan posisi tulang yang seharusnya. Sehingga saat proses penyembuhan, tulang kembali pada posisinya semula.

Pada kasus fraktur terbuka yang parah dan dibutuhkan perbaikan eksternal, di mana metal akan dipasang di luar menembus bagian kulit dengan tujuan untuk memastikan tulang tetap pada posisinya. Prosedur ini biasanya dilakukan ketika Anda sudah siap dengan perbaikan internal. Setelah operasi, Anda akan digips untuk membantu proses penyembuhan.

Selanjutnya, Anda mungkin akan disarankan melakukan terapi dengan fisioterapi untuk berlatih berjalan.

 

Komplikasi

Pada pasien lansia wanita, adanya fraktur fibula yang tidak terdiagnosis menjadi penyebab patah atau retak pada tulang pergelangan kaki. 

Komplikasi yang muncul pasca-operasi dapat berupa infeksi. Pada pasien dengan kondisi imun yang menurun seperti diabetes akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Pada pasien yang merokok juga memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi pada luka pasca-operasi.

 

Pencegahan

Fraktur fibula dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko seperti :

  • Mengenakan sepatu yang sesuai ketika berolahraga, terutama dalam mendukung lutut. Bila diperlukan, ganti sepatu lama Anda dengan sepatu yang sesuai untuk mendukung kondisi olahraga Anda
  • Olahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh
  • Pastikan Anda mendapatkan cukup kalsium dan vitamin D
  • Pastikan lantai bersih dari barang-barang yang berserakan untuk mencegah Anda jatuh atau tersandung
  • Gunakan lampu pada malam hari, jika Anda berjalan di dalam rumah
  • Pada lansia atau orang berisiko terjatuh, tambahkan besi penyangga pada kamar mandi dan tangga bila diperlukan (sebagai pegangan ketika Anda jatuh)

 

Kapan Harus ke Dokter?

Bila Anda baru saja jatuh, cedera atau kecelakaan; dan mengalami gejala faktur fibula, segera ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan berkonsultasi dengan Anda terkait hasil pemeriksaan. Bila diperlukan operasi dan membutuhkan terapi, konsultasikan juga mengenai tahapan dan rencana terapi pengobatan Anda.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 09:17

What to Know About Fibula Fracture. (2017). Retrieved 07 November 2022, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/315565

Fibula (Calf Bone). (2022). Retrieved 07 November 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/body/23122-fibula-calf-bone#conditions-and-disorders

Fibula Fractures. (2022). Retrieved 07 November 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556139/ 

Fibula Fracture : Symptoms, Treatment, and More. (2018). Retrieved 07 November 2022, from https://www.healthline.com/health/fibular-fractures

What to Know About Fibula Fracture. (2022). Retrieved 07 November 2022, from https://www.verywellhealth.com/fibula-fractures-2549440