Definisi
Hematoma adalah kumpulan darah tidak normal diluar pembuluh darah. Hematoma ini terjadi ketika pembuluh darah mengalami kerusakan sehingga menyebabkan darah keluar ke jaringan (perdarahan). Pada hematoma intraserebral, kumpulan darah ini terjadi di dalam otak akibat rusaknya pembuluh darah di otak. Hematoma yang terjadi di dalam otak dapat menyebabkan peningkatan tekanan dalam kepala sehingga dapat menekan jaringan otak yang lain. Perdarahan otak merupakan kondisi kritis. Artinya, perawatan medis perlu diberikan kepada pasien sesegera mungkin. Penanganan dini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan otak permanen, cacat dan bahkan kematian.
Penyebab
Hematoma intraserebral dapat disebabkan akibat adanya tekanan darah tinggi sehingga mengakibatkan pecahnya pembuluh darah otak (stroke hemoragik). Selain itu hematoma intraserebral dapat disebabkan karena cedera kepala akibat kecelakaan atau terjatuh. Kecelakaan lalu lintas, terjatuh dari ketinggian dan cedera kepala akibat olahraga merupakan penyebab perdarahan otak yang sering terjadi. Aneurisme otak (adanya titik lemah di pembuluh darah otak yang pecah), malformasi dari pembuluh darah (pembuluh darah yang rusak di otak mengganggu aliran darah normal), penggunaan obat pengencer darah, biasanya pada kasus penyakit jantung yang membutuhkan obat pengencer darah, tumor, penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain atau metamfetamin dapat menyebabkan hipertensi berat sehingga menyebabkan perdarahan, serta gangguan perdarahan seperti hemofilia. Menurunnya trombosit juga dapat menyebabkan perdarahan otak. Anemia sel sabit yaitu kondisi dimana sel darah merah berbentuk tidak normal dapat pula menyebabkan perdarahan otak. Angiopati amyloid yaitu kondisi ketika terjadi kelainan dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh faktor usia atau hipertensi. Kondisi ini dapat menimbulkan banyak perdarahan kecil yang mengarah pada perdarahan yang lebih besar.
Faktor Risiko
Hematoma intraserebral lebih sering terjadi pada pria daripada wanita, terutama pada orang yang berusia lebih dari 55 tahun. Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, konsumsi obat antikoagulan atau pengencer darah seperti warfarin, penggunaan obat-obatan terlarang, pola makan tidak sehat, tekanan darah yang tidak terkontrol dapat meningkatkan angka kejadian hematoma intraserebral serta kondisi lain yang menyebabkan tekanan darah tinggi seperti gagal ginjal kronis dan eklampsia, waktu tidur yang berlebihan atau gangguan tidur, kondisi genetik yang menyebabkan pembuluh darah lemah atau mudah pecah. Peningkatan risiko juga terjadi pada orang dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah terkait dengan kurangnya kesadaran akan pencegahan primer dan akses ke fasilitas kesehatan.
Gejala
Gejala klinis hematoma intraserebral muncul akibat adanya gumpalan darah dalam otak. Pada kasus hematoma intraserebral spontan, biasanya terjadi saat beraktivitas, kejadian pada saat tidur sangat jarang. Gejala hematoma intraserebral antara lain :
- Pada umumnya disertai dengan penurunan kesadaran. Penurunan kesadaran ini bervariasi frekuensi dan derajatnya tergantung dari lokasi dan besarnya perdarahan.
- Nyeri kepala hebat dan muntah merupakan tanda peningkatan tekanan dalam otak.
- Kelemahan anggota tubuh sebagian.
- Kesemutan.
- Kelumpuhan di wajah, lengan atau kaki, terutama jika hanya terjadi pada satu sisi tubuh.
- Kejang.
- Kesulitan menelan.
- Gangguan penglihatan di satu atau kedua sisi mata.
- Kehilangan keseimbangan dan koordinasi.
- Kesulitan dengan keterampilan bahasa (membaca, menulis, berbicara, dan memahami).
- Apatis.
- Mengantuk.
- Lesu.
- Kebingungan (delirium).
Diagnosis
Diagnosis hematoma intraserebral dapat ditegakkan melalui wawancara mendalam (anamnesis) terkait waktu gejala pasien muncul, pencetusnya, apakah pasien memiliki riwayat penyakit tertentu, dan gejala yang dialami sebelum pasien datang ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien meliputi pemeriksaan kesadaran, pemeriksaan visus penglihatan, pemeriksaan neurologis untuk melihat apakah adanya kelemahan pada wajah atau anggota gerak (tangan dan kaki), gangguan menelan dan berbicara.
Tes pencitraan harus dilakukan untuk menentukan apakah pasien mengalami hematoma intraserebral (perdarahan) atau stroke iskemik (penyumbatan). Pengujian diagnostik untuk menegakkan diagnosis perdarahan intraserebral yaitu menggunakan CT scan dan pemindaian MRI. Kedua pemeriksaan tersebut dapat membantu dokter untuk melihat gambaran otak secara lebih jelas dalam mengidentifikasi penyebab perdarahan. Angiogram yaitu teknik pemeriksaan menggunakan teknologi sinar-X untuk mengambil gambar aliran darah di dalam pembuluh darah arteri dan dapat melihat apakah ada kelainan pada pembuluh darah seperti aneursima atau malformasi pembuluh darah arteri-vena. Tes darah dapat mengidentifikasi apakah gejala pasien disebabkan oleh infeksi otak, masalah pembekuan darah atau sistem kekebalan tubuh.
Tata Laksana
Hematoma intraserebral adalah kondisi serius yang membutuhkan penanganan segera. Penanganan dalam 3 jam pertama sejak munculnya gejala memiliki angka keselamatan yang tinggi. Penanganan awal dapat diberikan obat-obatan penghilang rasa sakit dan obat penurun tekanan dalam otak. Pada kasus perdarahan otak akibat tekanan darah yang tinggi dapat diberikan obat antihipertensi melalui pembuluh darah vena. Pemberian obat antikejang sebagai pencegahan kejang karena sebagian besar kejang sering terjadi dalam 1 minggu setelah perdarahan otak.
Penanganan hematoma intraserebral yang berat dimana perdarahan sangat banyak meliputi tindakan operasi untuk menurunkan tekanan pada otak dan memperbaiki pembuluh darah yang rusak. Tindakan operasi yang dapat dilakukan yaitu neurosurgical clipping (menjepit aneurisme yang pecah agar tidak terjadi perdarahan berulang) atau endovascular coiling (menyumbat pembuluh darah yang menghalangi aliran darah ke area aneurisma dan menggumpalkan darah untuk menghentikan perdarahan).
Komplikasi
Pasien dengan hematoma intaserebral dapat mengalami komplikasi yang serius. Komplikasi dapat terjadi dalam hitungan hari atau minggu setelah perdarahan terjadi. Komplikasi yang dapat terjadi meliputi hidrosefalus yaitu penumpukan cairan pada otak yang bisa meningkatkan tekanan di dalam kepala atau merusak jaringan otak, penyempitan pembuluh darah yang dapat menurunkan aliran darah yang membawa oksigen ke otak, perdarahan otak berulang, dan kejang. Komplikasi lain yang dapat terjadi akibat gejala yang dialami pasien (kelemahan anggota gerak, lumpuh, dll) menimbulkan komplikasi seperti deep vein thrombosis akibat tidak bisa bergerak dalam waktu lama, pneumonia aspirasi akibat tersedak makanan, dan depresi.
Pencegahan
Pencegahan terjadinya hematoma intraserebral dapat dilakukan dengan mengurangi risiko terjadinya perdarahan meliputi tidak merokok, mengobati penyakit jantung yang dimiliki dan kontrol rutin ke dokter spesialis jantung, minum obat untuk penyakit lainnya secara teratur sesuai anjuran dokter, menjaga tekanan darah tetap normal, menjaga gula darah tetap terkendali, serta mempertahankan gaya hidup sehat. Pada pasien dengan riwayat perdarahan otak, untuk mencegah agar perdarahan tidak meluas dan tidak semakin parah, pasien disarankan untuk tidak mengedan atau batuk keras.
Kapan Harus ke Dokter?
Kasus hematoma intraserebral dapat terjadi secara cepat dan dalam hitungan beberapa jam atau menit, kerusakan sel otak akibat perdarahan dapat berkembang menjadi permanen oleh sebab itu harus cepat ditangani. Pasien disarankan untuk segera ke dokter apabila adanya penurunan kesadaran, muntah tanpa disertai mual, setelah mengalami cedera kepala, adanya kejang, kelemahan anggota tubuh sebagian, kesemutan, gangguan penglihatan, bicara pelo, dan mengalami kebingungan (delirium).
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Morioka, M., & Orito, K. (2017). Management of Spontaneous Intracerebral Hematoma. Neurologia Medico-chirurgica, 57 (11), pp. 563–574.
Mayo Clinic (2020). Diseases & Conditions. Intracranial Hematoma.
Wedron, B. MedicineNet (2021). Hematoma Center. Hematoma.
Ann Pietrangelo. Intracerebral Hemorrhage (2017). From : Intracerebral Hemorrhage: Symptoms, Causes, and Diagnosis (healthline.com)