Ikterus Neonatorum

Ikterus Neonatorum
Perubahan warna kulit dan mata bayi yang baru lahir menjadi kekuningan

Bagikan :


Definisi

Ikterus neonatorum adalah perubahan warna kulit dan mata bayi yang baru lahir menjadi kekuningan. Kondisi ini umumnya sering terjadi dan cenderung tidak berbahaya, meskipun terdapat beberapa kemungkinan lain yang dapat menjadi lebih berbahaya.

 

Penyebab

Ikterus disebabkan oleh penumpukan bilirubin di dalam darah. Bilirubin adalah suatu zat berwarna kuning yang diproduksi ketika sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh dipecah.  Ikterus sering terjadi pada bayi baru lahir karena bayi baru lahir memiliki jumlah sel darah merah yang lebih banyak di dalam darah, sehingga akan lebih banyak dan sering dipecah. Selain itu, hati bayi baru lahir juga belum berkembang sempurna, sehingga masih kurang efektif dalam membuang bilirubin dari darah.

Saat bayi sudah berusia sekitar 2 minggu, hati bayi sudah lebih efektif dalam mengolah bilirubin, sehingga ikterus sering akan menghilang sendiri pada usia tersebut tanpa menyebabkan gejala lainnya. Namun pada beberapa kasus, ikterus dapat merupakan tanda dari kondisi kesehatan tertentu. Hal ini terutama bila ikterus muncul tidak lama setelah lahir (dalam 24 jam pertama kehidupan). Beberapa penyebab kasus ikterus yang tidak normal adalah:

  • Hipotiroid, dimana kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon tiroid
  • Inkompatibilitas golongan darah, ketika ibu dan bayi memiliki golongan darah yang berbeda, sehingga terjadi reaksi imun yang menyebabkan pecahnya sel darah
  • Penyakit Rhesus, suatu kondisi yang dapat terjadi jika ibu memiliki darah dengan rhesus negative dan bayi memiliki darah rhesus positif
  • Infeksi saluran kemih
  • Sindrom Crigler-Najjar, penyakit bawaan, yang mempengaruhi enzim yang berfungsi untuk metabolisme bilirubin
  • Sumbatan atau gangguan pada saluran empedu dan kandung empedu, sehingga mengganggu pengeluaran bilirubin
  • Kelainan enzim bawaan yang disebut dengan defisiensi glucose 6 phosphate dehydrogenase (G6PD) juga dapat menyebabkan ikterus berat

 

Faktor Risiko

Ikterus adalah salah satu kondisi yang paling sering terjadi pada bayi baru lahir. Diperkirakan bahwa sebanyak 6 dari 10 bayi mengalami ikterus. Sementara itu, 8 dari 10 bayi yang lahir prematur sebelum usia kehamilan 37 minggu juga sering mengalami ikterus. Namun, hanya sekitar 1 dari 20 bayi yang memiliki kadar bilirubin yang cukup tinggi sampai memerlukan terapi.

Meskipun alasannya belum jelas, namun masalah terkait menyusui meningkatkan risiko seorang bayi untuk mengalami ikterus, yang dapat menetap sampai satu bulan atau lebih. Masalah terkait menyusui dapat disebabkan oleh kandungan enzim pada ASI ataupun bayi kurang mendapatkan ASI.

 

Gejala

Jika bayi Anda mengalami ikterus, kulit bayi akan terlihat sedikit kuning. Perubahan pada watna kulit dapat lebih sulit terlihat pada bayi yang berkulit gelap. Perubahan warna ini dapat lebih mudah terlihat pada bagian tubuh tertentu seperti:

  • Bagian putih mata
  • Bagian dalam mulut
  • Telapak kaki
  • Telapak tangan

Gejala lain ikterus neonatorum dapat meliputi:

  • Urin yang berwarna kuning gelap (urin bayi baru lahir seharusnya tidak berwarna)
  • Feses yang berwarna pucat (warna feses seharusnya kuning atau oranye)
  • Bayi cenderung tidur atau selalu terlihat lemas
  • Bayi tidak mau menyusu atau tidak menyusu seperti biasanya

Gejala ikterus neonatorum biasanya muncul sekitar 2 hari setelah lahir dan cenderun gmembaik tanpa terapi saat bayi sudah berusia sekitar 2 minggu. Pada bayi prematur, yang lebih rentan terhadap ikterus, ikterus dapat muncul 5-7 hari setelah lahir dan biasanya berlansung sampai 3 minggu.

 

Diagnosis

Bayi Anda akan menjalani pemeriksaan termasuk untuk mencari penyebab ikterus dalam 72 jam setelah lahir sebagai bagian dari pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Pemeriksaan akan dibutuhkan untuk menentukan apakah terapi diperlukan atau tidak.

  • Pemeriksaan visual. Bayi Anda akan menjalani pemeriksaan visual untuk mencari adanya tanda ikterus. Pakaian bayi akan dilepas saat pemeriksaan sehingga kulitnya dapat dilihat dibawah cahaya yang baik dan alami. Hal lain yang dapat diperiksa juga adalah:
    • Bagian putih dari mata bayi
    • Gusi bayi
    • Warna urin atau feses bayi
  • Pemeriksaan bilirubin. Jika bayi Anda dicurigai mengalami ikterus, kadar bilirubin darahnya perlu diperiksa. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan:
    • Alat kecil yang disebut bilirubinometer, yang memancarkan sinar pada kulit bayi (alat ini menghitung kadar bilirubin dengan menganalisa refleksi sinar atau penyerapannya oleh kulit). Pada kebanyakan kasus, bilirubinometer digunakan untuk mencari adanya ikterus pada bayi.
    • Pemeriksaan darah dari sampel darah. Kadar bilirubin pada serum darah akan diukur. Pemeriksaan darah biasanya hanya diperlukan bila bayi Anda mengalami ikterus dalam 24 jam setelah persalinan atau hasil pemeriksaan bilirubin sebelumnya tinggi.

Kadar bilirubin yang terdeteksi pada darah bayi Anda digunakan untuk menentukan apakah terapi diperlukan atau tidak. Pemeriksaan darah lanjutan mungkin diperlukan jika ikterus berlangsung lebih dari 2 minggu atau bila terapi dibutuhkan.

Darah akan dianalisa untuk menentukan:

  • Golongan darah bayi (ini dilakukan untuk melihat apakah golongan darah cocok dengan golongan darah ibu)
  • Adanya antibodi (protein dari sistem imun yang melawan infeksi) yang terikat pada sel darah merah bayi
  • Jumlah sel darah merah bayi
  • Adanya infeksi tertentu
  • Adanya defisiensi enzim tertentu

Pemeriksaan diatas akan membantu menentukan apakah terdapat penyebab yang mendasari peningkatan kadar bilirubin.

 

Tata Laksana

Tata laksana untuk ikterus neonatorum biasanya tidak dibutuhkan karena gejala biasanya akan menghilang dalam waktu 10 sampai 14 hari, meskipun terkadang dapat berlangsung lebih lama. Terapi biasanya hanya direkomendasikan bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar bilirubin darah bayi yang sangat tinggi. Hal ini karena terdapat risiko bilirubin memasuki otak dan menyebabkan kerusakan otak. Terdapat 2 terapi utama yang dapat dilakukan di rumah sakit untuk menurunkan kadar bilirubin bayi Anda dengan cepat yaitu:

  • Fototerapi: satu jenis sinar khusus akan dipancarkan pada kulit bayi, yang akan mengubah bilirubin menjadi satu bentuk yang lebih mudah untuk dipecah oleh hati
  • Transfusi tukar: dimana darah bayi dikeluarkan melalui selang tipis (kateter) yang dipasang di pembuluh darah dan digantikan dengan darah dari donor yang cocok. Kebanyakan bayi memberikan respon yang baik terhadap terapi

 

Komplikasi

Jika seorang bayi dengan kadar bilirubin yang sangat tinggi tidak mendapatkan terapi, terdapat risiko munculnya kerusakan permanen pada otak. Kondisi ini disebut dengan kern ikterus, dengan gejala seperti penurunan kesadaran, tidak suka menyusu, gangguan pernapasan dan penurunan refleks.

 

Pencegahan

Iketrus pada bayi baru lahir merupakan hal yang normal dan biasanya tidak dapat dicegah. Anda dapat menurunkan risiko bayi Anda mengalami ikterus dengan memberi ASI lebih sering. Pemberian makan yang sering akan menstimulasi kontraksi usus yang akan membantu bayi membuang bilirubin.

  • Untuk bayi yang mendapatkan ASI: Anda harus menyusui bayi sebanyak 8 sampai 12 kali per hari saat beberapa minggu pertama kehidupan
  • Untuk bayi yang mendapatkan susu formula: Anda harus memberi bayi Anda 30-60 ml susu formula setiap 2 sampai 3 jam selama beberapa minggu pertama kehidupan. Pastikan setidaknya 8 kali makan dalam 24 jam

 

Kapan Harus ke Dokter?

Bayi Anda akan diperiksa untuk mencari adanya tanda ikterus dalam 72 jam setelah lahir sebagai bagian dari pemeriksaan bayi baru lahir. Jika bayi Anda mengalami tanda ikterus setelah rentang waktu tersebut, segera hubungi dokter. Meskipun ikterus biasanya tidak berbahaya, namun penting untuk mengetahui apakah bayi Anda memerlukan terapi atau tidak. Jika Anda sedang memantau bayi Anda yang ikterus di rumah, penting juga untuk langsung menghubungi dokter jika gejala bayi Anda memburuk dengan cepat atau bayi menjadi tidak mau menyusu.

 

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr. Benita Kurniadi
Last Updated : Selasa, 4 Juni 2024 | 08:27

NHS. (2022) NHS choices. Available at: https://www.nhs.uk/conditions/jaundice-newborn/symptoms/(Accessed: March 24, 2023). 

Mayo Clinic. (2022). Infant jaundice. Mayo Foundation for Medical Education and Research. Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/infant-jaundice/symptoms-causes/syc-20373865 (Accessed: March 24, 2023). 

Cleveland Clinic. (2022). Jaundice in newborns: Symptoms, causes & treatment. Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22263-jaundice-in-newborns#prevention (Accessed: March 24, 2023).