Leukoplakia

Leukoplakia

Bagikan :


Definisi

Leukoplakia adalah adanya bercak tebal berwarna putih atau abu-abu pada gusi, bagian bawah mulut, dinding mulut, dan kadang pada lidah. Bercak tebal ini tidak dapat ditarik atau dibersihkan. Leukoplakia berbeda dengan sariawan karena leukoplakia dapat menjadi 'bentuk awal' dari kanker mulut (lesi pre-kanker). Dalam 15 tahun, sekitar 3–17.5% individu dengan leukoplakia dapat berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa. 

Terdapat beberapa tipe dari leukoplakia, antara lain:

  • Leukoplakia homogen. Leukoplakia ini memiliki warna dan permukaan yang sama pada seluruh bagiannya. Sebagian besar dari leukoplakia ini berwarna putih dengan permukaan yang halus atau bergerigi. 
  • Leukoplakia non-homogen. Leukoplakia ini berwarna putih atau putih dengan bercak merah, berbentuk tidak rata atau rata, menonjol atau bergerigi. Adanya luka (ulkus) atau benjolan (nodul) pada leukoplakia tersebut dapat membantu memprediksi kemungkinan leukoplakia berkembang menjadi kanker. Leukoplakia non-homogen memiliki risiko 7 kali lebih tinggi untuk berkembang menjadi kanker.
  • Oral hairy leukoplakia atau leukoplakia berambut disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr di dalam mulut. Individu dengan sistem imun yang lemah, seperti HIV/AIDS, dapat mengalami leukoplakia berambut. Seperti namanya, leukoplakia berambut berbentuk bercak dengan rambut berwarna putih. Bercak ini umumnya berada di lidah, namun dapat ditemukan di bagian mulut yang lain. Leukoplakia berambut tidak akan berkembang menjadi kanker, namun jika Anda memiliki bercak ini, konsultasikan pemeriksaan HIV/AIDS dengan dokter Anda.

 

Penyebab

Penyebab dari leukoplakia belum diketahui, namun beberapa ahli menduga iritasi yang berlangsung terus-menerus pada mulut dari tembakau, baik akibat merokok maupun dikunyah, dapat menyebabkan leukoplakia. Penggunaan rutin dari tembakau yang dikunyah dapat menimbulkan leukoplakia pada sisi pipi yang sering berkontak dengan tembakau. Hal lain yang dapat menyebabkan iritasi kronik pada mulut, antara lain:

  • Gigi yang rusak dan memiliki permukaan tajam sehingga selalu melukai lidah
  • Gigi palsu yang rusak atau tidak pas
  • Konsumsi alkohol jangka panjang
  • Mengigit dinding mulut

Leukoplakia berambut disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr (EBV). Jika Anda pernah terinfeksi EBV, virus ini akan tinggal di tubuh Anda dalam jangka waktu yang lama. Normalnya, virus ini dorman (tidak aktif), namun ketika sistem imun Anda melemah, terutama akibat HIV/AIDS, virus ini dapat kembali teraktivasi dan menyebabkan leukoplakia berambut.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kejadian leukoplakia, antara lain:

  • Jenis kelamin laki-laki
  • Usia 50-70 tahun
  • Menggunakan tembakau dalam jangka waktu lama, baik merokok atau mengunyah tembakau
  • Mengunyah kacang areca (betel nut/benih pohon pinang) yang banyak tumbuh di daerah Asia, Pasifik, dan Afrika timur
  • Mengonsumsi alkohol dalam jangka waktu lama

Faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko berubahnya leukoplakia menjadi ganas, antara lain:

  • Jenis kelamin perempuan
  • Memiliki leukoplakia dalam jangka waktu lama
  • Leukoplakia pada orang yang tidak merokok
  • Lokasi pada lidah dan/atau bagian bawah mulut
  • Ukuran lebih dari 200 mm
  • Tipe non-homogen
  • Adanya displasia epitel (pertumbuhan tidak teratur sel epitel)

 

Gejala

Gejala dari leukoplakia adalah:

  • Ada satu atau lebih bercak putih pada permukaan lidah, di bawah mulut, atau di dinding mulut (pipi)
  • Bercak tersebut tidak dapat dicabut atau dibersihkan
  • Bercak tidak disertai nyeri atau gejala lain, kecuali telah berkembang menjadi kanker mulut
  • Warna bercak bervariasi dari putih hingga putih dengan bercak merah
  • Bercak merah dapat menjadi tanda awal dari kanker

Pada beberapa kasus leukoplakia pada wanita, bercak putih tersebut juga muncul pada alat kelamin. Hal ini biasa terjadi pada wanita yang sudah menopause. 

 

Diagnosis

Secara umum, dokter Anda dapat menegakkan diagnosis leukoplakia dengan:

  • Memeriksa bercak putih pada mulut Anda
  • Mencoba melepas atau membersihkan bercak tersebut
  • Menanyakan mengenai faktor risiko lainnya yang Anda miliki dan riwayat kondisi medis Anda
  • Menyingkirkan penyebab lain yang dapat menimbulkan gejala bercak putih yang sama

Jika Anda memiliki leukoplakia, dokter Anda akan memastikan bahwa bercak tersebut bukan merupakan tanda awal kanker. Pemeriksaan yang dilakukan, antara lain:

  • Oral brush biopsy. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sel-sel pada permukaan mulut dengan sikat pembersih. Prosedur ini tidak invasif, namun tidak selalu memberikan hasil diagnosis yang pasti.
  • Biopsi eksisi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sebagian jaringan dari bercak putih atau mengangkat seluruh bercak jika ukurannya kecil. Biopsi eksisi dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan oral brush biopsy.

Jika hasil biopsi menunjukkan hasil keganasan, dokter Anda dapat mengangkat seluruh bercak putih tersebut dan Anda tidak membutuhkan pengobatan lanjutan. Namun, jika bercak berukuran besar, Anda dapat dirujuk ke dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) untuk pengobatan lebih lanjut.

 

Tata Laksana

Pengobatan leukoplakia dapat memberikan hasil yang lebih baik jika diobati lebih awal, sekalipun ukuran kecil. Pemeriksaan lanjutan setelah pengangkatan bercak penting dilakukan.

Pada sebagian besar kasus, mengurangi penyebab iritasi, seperti konsumsi tembakau dan alkohol dapat menghilangkan leukoplakia. Namun jika langkah ini tidak efektif atau leukoplakia menunjukkan tanda awal dari kanker mulut, rencana pengobatan meliputi:

  • Pengangkatan leukoplakia menggunakan skalpel, laser, atau cryoprobe
  • Pemeriksaan rutin. Setelah pengangkatan leukoplakia, Anda perlu memeriksakan kondisi kesehatan mulut secara rutin karena leukoplakia dapat terjadi kembali.

Leukoplakia berambut umumnya tidak membutuhkan pengobatan khusus. Jika dokter Anda merekomendasikan pengobatan, dokter dapat memberikan obat antivirus dan menyarankan pemeriksaan rutin ke dokter.

 

Komplikasi

Leukoplakia umumnya tidak menyebabkan kerusakan pada mulut Anda. Namun, leukoplakia dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker mulut. Kanker mulut umumnya berlokasi di dekat bercak leukoplakia. Bercak leukoplakia itu sendiri juga dapat berubah dan menunjukkan tanda-tanda keganasan. Walaupun leukoplakia telah diangkat, risiko kanker mulut tetap tinggi. Konsumsi makanan tinggi antioksidan seperti bayam dan wortel dapat membantu mencegah iritan menyebabkan leukoplakia.

 

Pencegahan

Anda dapat mencegah leukoplakia jika Anda menghindari atau mengurangi konsumsi produk tembakau dan alkohol. Konsultasikan metode yang dapat dilakukan untuk membantu Anda mengurangi kebiasaan tersebut. Jika Anda melanjutkan kebiasaan merokok, mengunyah tembakau dan konsumsi alkohol, Anda harus melakukan pemeriksaan kesehatan mulut ke dokter gigi secara rutin. Kanker mulut tidak menunjukkan gejala pada awal perkembangannya. Gejala dari kanker mulut muncul setelah stadium lebih lanjut. Berhenti mengonsumsi tembakau dan alkohol merupakan strategi pencegahan yang terbaik.

Jika Anda memiliki sistem imun yang lemah, seperti sedang mengonsumsi obat-obatan steroid atau HIV/AIDS, Anda tidak dapat mencegah munculnya leukoplakia berambut. Namun, mendeteksi leukoplakia berambut lebih awal dapat mempercepat proses pengobatan. 

 

Kapan harus ke dokter?

Leukoplakia umumnya tidak menyebabkan rasa tidak nyaman, namun leukoplakia merupakan tanda awal dari kondisi yang lebih serius. Periksakan kondisi Anda ke dokter atau dokter gigi jika Anda mengalami gejala berikut:

  • Plak berwarna putih atau sariawan di dalam mulut yang tidak sembuh dalam jangka waktu 2 minggu
  • Bercak putih dan merah di dalam mulut
  • Perubahan jaringan pada mulut secara persisten
  • Nyeri telinga ketika menelan
  • Semakin sulit membuka mulut
Writer : Tannia Sembiring S Ked
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 20 Mei 2024 | 06:55

Mayo Clinic Staff. (2018). Leukoplakia. MayoClinic. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/leukoplakia/symptoms-causes/syc-20354405  

Cleveland Clinic Staff. (2020). Leukoplakia. Cleveland Clinic. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17655-leukoplakia

Luo E. (2019). Leukoplakia: Causes, Symptoms, and Diagnosis. Healthline. Available from: https://www.healthline.com/health/leukoplakia

Mohammed F, Fairozekhan AT. Oral Leukoplakia. [Updated 2021 Jul 27]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK442013/

Huizen J. (2019). What to know about leukoplakia. MedicalNewsToday. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/317689