Definisi
Luka akibat bahan kimia, terutama luka bakar akibat bahan kimia, merupakan luka yang terjadi saat permukaan kulit atau mata berkontak dengan zat yang mengiritasi, seperti bahan kimia yang bersifat asam (pH <7) atau basa (pH >7). Saat bahan-bahan tersebut berkontak dengan permukaan kulit atau mata, terjadilah reaksi kimiawi pada area tubuh yang terkena.
Luka bakar akibat bahan kimia bisa menjadi masalah kesehatan yang sebentar, atau muncul dalam jangka waktu lama bila tidak segera ditangani. Luka bakar juga dapat terjadi di organ dalam apabila zat kimia tersebut tertelan secara tidak sengaja. BIsa terjadi kematian bila seseorang menelan bahan kimia sebagai salah satu upaya untuk bunuh diri. Jika Anda melihat seseorang terkena atau menelan bahan kimia, sebaiknya Anda segera membawa orang tersebut untuk diperiksakan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Penyebab
Umumnya luka bakar akibat bahan kimia disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang bersifat asam dan basa. Luka bakar yang disebabkan oleh bahan kimia dapat terjadi di sekolah, tempat kerja, ataupun di lingkungan sekitar yang terdapat zat kimia. Terdapat beberapa produk yang umum ditemukan sebagai penyebab luka bakar kimia, di antaranya:
- Bahan kimia asam dari aki mobil
- Cairan pemutih pakaian
- Senyawa amonia
- Pembersih mobil
- Produk pemutih gigi
- Produk klorin untuk kolam renang
- Pewarna rambut
- Logam
Faktor Risiko
Beberapa populasi tertentu berpotensi mengalami peningkatan risiko untuk mengalami luka bakar akibat bahan kimia, misalnya:
- Anak bayi
- Dewasa tua
- Orang dengan disabilitas
Kelompok usia di atas cenderung tidak dapat menggunakan atau mengontrol penggunaan zat kimia dengan baik. Anda juga dapat memiliki risiko terkena luka bakar akibat bahan kimia asam atau basa apabila sedang menggunakan zat kimia tanpa ada asisten atau bantuan, dan memiliki kondisi medis yang membatasi pergerakan tubuh.
Gejala
Luka bakar akibat bahan kimia dapat memiliki beberapa gejala tertentu. Gejala-gejala yang muncul tergantung pada mekanisme terjadinya luka bakar tersebut. Luka bakar yang terjadi akibat menelan zat kimia akan menimbulkan gejala yang berbeda dibandingkan luka bakar akibat bahan kimia yang mengenai kulit. Tidak hanya lokasi terkenanya bahan kimia, tingkat keparahan luka bakar juga tergantung pada:
- Lamanya waktu kontak antara kulit dengan zat kimia
- Mekanisme paparan zat kimia, apakah terhirup atau tertelan
- Bila kulit memiliki luka terbuka selama terpapar bahan kimia
- Jumlah dan konsentrasi zat kimia yang digunakan
- Bentuk bahan kimia tersebut (gas, cairan, atau padat)
- Sifat zat kimia (asam atau basa)
Apabila Anda menelan zat kimia basa, maka luka bakar di dalam lambung dapat terjadi. Secara umum, beberapa gejala yang dapat dikaitkan dengan luka bakar, di antaranya:
- Warna kulit menghitam atau mati jaringan kulitnya, terutama pada luka bakar akibat bahan kimia asam
- Iritasi
- Kemerahan
- Sensasi rasa terbakar pada bagian tubuh yang terpapar
- Rasa baal atau nyeri
- Gangguan penglihatan apabila mata terpapar zat kimia tersebut
Beberapa gejala yang dapat muncul apabila zat kimia tersebut tertelan oleh Anda antara lain:
- Denyut jantung tidak teratur
- Sakit kepala
- Tekanan darah menjadi rendah
- Serangan jantung atau henti jantung
- Sesak napas
- Batuk
- Kejang
- Pusing berputar
- Otot menjadi tegang dan berkedut
Diagnosis
Diagnosis dari luka bakar akibat bahan kimia tetap dilakukan melalui serangkaian langkah, yang berawal dari wawancara medis, pemeriksaan fisis, hingga pemeriksaan penunjang bila diperlukan. Dokter akan membuat diagnosis berdasarkan beberapa faktor, seperti:
- Tingkat rasa nyeri pada area tubuh yang terkena luka bakar
- Skala kerusakan pada area luka
- Kedalaman luka
- Tanda kemungkinan adanya infeksi
- Jumlah pembengkakan yang muncul akibat luka
Setelah itu, dokter akan mengelompokkan luka bakar berdasarkan kedalaman luka tersebut. Luka bakar termasuk ke dalam derajat satu apabila luka yang terjadi terbatas di permukaan kulit terluar (epidermis) saja. Luka bakar derajat dua merupakan luka yang sudah menyebar ke lapisan kulit yang lebih dalam (dermis). Luka bakar dikatakan tergolong ke derajat tiga apabila terjadi di lapisan ketiga kulit (subkutan).
Tata Laksana
Langkah penanganan pertama yang bisa Anda lakukan pada kasus luka bakar akibat bahan kimia adalah dengan membersihkan atau menyingkirkan bahan kimia yang berkontak dengan tubuh Anda sesegera mungkin. Setelah itu, bilaslah bagian tubuh yang terkena bahan kimia dengan air mengalir selama 10-20 menit. Jika bahan kimia berkontak dengan mata, bilas mata dengan air mengalir minimal selama 20 menit sebelum datang ke fasilitas kesehatan terdekat.
Bersihkan pakaian atau perhiasan yang telah terkontamintasi dengan bahan kimia. Balut luka bakar yang sudah ada dengan balutan steril kering atau kain yang bersih bila memungkinkan Apabila luka bakar masih tergolong ke dalam derajat satu, atau hanya mengenai lapisan atas kulit saja, setelah Anda membilas luka bakar, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol bila luka terasa nyeri.
Anda disarankan untuk pergi ke unit gawat darurat apabila mengalami luka bakar derajat berat, atau bila keluhan mempengaruhi organ, seperti terdapat gangguan penglihatan.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat muncul pada kasus luka bakar tergantung pada derajat keparahan luka. Umumnya, kondisi yang ringan cenderung dapat sembuh lebih cepat dengan penanganan yang tepat. Akan tetapi, kebanyakan kasus luka bakar membutuhkan penanganan yang lebih lama.
Beberapa komplikasi luka bakar deraja berat yang dapat muncul adalah:
- Perubahan bentuk tubuh akibat luka bakar
- Kehilangan anggota gerak
- Infeksi
- Adanya bekas luka yang buruk
- Kerusakan otot dan jaringan tubuh
- Gejala psikologis
Kebanyakan orang dengan luka bakar akibat bahan kimia yang berat akan membaik apabila mendapatkan penanganan yang tepat disertai dengan rehabilitasi.
Pencegahan
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu dalam mencegah terjadinya luka bakar akibat bahan kimia. Berikut ini langkah-langkahnya, yaitu:
- Menjaga agar bahan kimia jauh dari jangkauan anak-anak serta makanan dan minuman
- Menyimpan bahan kimia dengan aman setelah digunakan
- Menggunakan bahan kimia di ruangan atau area yang memiliki pertukaran udara yang baik
- Menghindari penggunaan bahan kimia bila memungkinkan
- Membeli bahan kimia dengan wadah yang aman
- Menggunakan pakaian atau sarung tangan yang dapat melindungi tubuh dari paparan bahan kimia saat sedang digunakan
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami gejala yang tidak kunjung hilang dan terjadi terus-menerus, atau terjadi perburukan keluhan seperti:
- Sesak atau sulit bernapas
- Mengalami kejang atau tidak sadarkan diri
- Luka bakar berukuran lebih dari 8 cm
- Luka bakar terdapat di area wajah, tangan, kaki, atau sendi besar seperti sendi lutut
- Nyeri tidak tertahankan dan tidak membaik dengan obat pereda nyeri
- Tekanan darah yang rendah
Sebaiknya Anda memeriksakan diri lebih lanjut ke dokter spesialis bedah (Sp.B) atau spesialis kulit dan kelamin (Sp.KK). Dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang tertentu untuk menetapkan diagnosis pasti dan tata laksana yang tepat.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
VanHoy TB, Metheny H, Patel BC. Chemical Burns. [Updated 2022 May 1]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499888/
Medline Plus. Chemical burn or reaction. September 2019. Available from: https://medlineplus.gov/ency/article/000059.htm
Healthline. Chemical burns. February 2020. Available from: https://www.healthline.com/health/chemical-burn-or-reaction#