Definisi

Melanoma merupakan suatu tumor yang dihasilkan akibat perubahan bentuk sel melanosit (sel penghasil pigmen warna kulit) menjadi sel ganas. Melanoma Maligna dapat terjadi di organ kulit. Meskipun demikian, melanoma dapat juga muncul di area lain seperti saluran cerna dan otak oleh karena keterkaitannya dengan migrasi alur pembentukan sel saat di dalam kandungan. Melanoma Maligna memiliki beberapa stadium. Angka ketahanan hidup selama 5 tahun pada pasien dengan stadium 0 mencapai 97%. Di sisi lain, Melanoma Maligna yang telah mencapai stadium IV hanya memiliki angka ketahanan hidup dalam 5 tahun bagi pengidap sebesar 10%.

Kejadian Melanoma Maligna saat ini meningkat di berbagai negara dan dikatakan bahwa laju penemuan kasusnya lebih cepat dibandingkan kanker lainnya kecuali kanker paru pada jenis kelamin perempuan. Melanoma lebih sering terjadi ras berkulit putih dibandingkan dengan ras kulit hitam dan ras Asia.

Secara umum, Melanoma Maligna menempati urutan ke-5 dari seluruh kanker pada laki-laki dan urutan ke-7 dari seluruh kanker pada perempuan. Biasanya Melanoma Maligna didiagnosis pada usia 57 tahun secara rerata dan diatas 75% pengidap memiliki usia yang kurang dari 70 tahun.

Penyebab

Melanoma Maligna hingga saat ini belum diketahui penyebab pastinya. Meskipun demikian, ada beberapa penyebab yang diduga memiliki peranan yang penting untuk terbentuk Melanoma Maligna. Beberapa penyebab tersebut di antaranya adalah riwayat keluarga dengan penyakit Melanoma Maligna, paparan sinar matahari, hingga status ekonomi.

Riwayat keluarga terutama anggota keluarga inti yang menderita Melanoma Maligna terdapat pada 5-10% pasien Melanoma Maligna dan memiliki risiko sebesar 2,2 kali lebih tinggi pada saudara sekandung.

Karakteristik pribadi seperti mata berwarna biru, rambut pirang, kulit putih pucat, memudahkan reaksi kulit menjadi terbakar saat terpapar sinar matahari, kondisi imun yang buruk juga turut mempengaruhi.

Lamanya paparan sinar matahari sepanjang hidup pengidap dapat menjadi penyebab yang memungkinkan untuk munculnya Melanoma Maligna. Paparan sinar terutama sinar ultraviolet B dan ultraviolet A dari lingkungan luar dapat menyebabkan sel melanosit berubah bentuk menjadi sel ganas meskipun mekanisme pastinya belum diketahui. Selain itu, meskipun jarang ditemui di Indonesia, paparan sinar ultraviolet dari tanning bed dapat juga menjadi penyebabnya.

Status ekonomi yang rendah dikaitkan dengan penemuan kasus Melanoma Maligna yang lebih lambat sehingga penyakit sudah berkembang menjadi stadium lebih tinggi. Hal ini diduga disebabkan oleh persepsi dan pengetahuan mengenai Melanoma Maligna yang lebih rendah. Oleh sebab itu, status ekonomi dapat berperan menjadi penyebab tidak langsung untuk timbulnya Melanoma Maligna.

Faktor Risiko

Pengenalan mengenai beberapa faktor risiko sangat berperan penting dalam pencegahan hingga pengobatan Melanoma Maligna. Semua orang dapat saja berisiko mengalami Melanoma Maligna. Namun, ada beberapa faktor risiko yang lebih menentukan apakah anda akan menderita Melanoma Maligna atau tidak di masa depan.

Beberapa faktor risiko di antaranya memiliki pekerjaan atau bekerja yang sering terpapar dengan sinar ultraviolet yang berasal dari sinar matahari, memiliki riwayat keluarga yang menderita Melanoma Maligna, status ekonomi yang rendah (kemiskinan), rendahnya pengetahuan mengenai Melanoma Maligna.

Gejala

Melanoma Maligna dapat terjadi di mana saja di area kulit, terutama yang sering mendapatkan paparan sinar matahari. Meskipun demikian, pada kenyataannya, dapat juga terjadi pada area yang tidak terpapar, misalnya tumit atau telapak kaki. Beberapa tanda dan gejala yang mungkin dapat timbul pada kasus Melanoma Maligna adalah perubahan bentuk pada bintil atau benjolan kulit yang telah ada sebelumnya, dan terdapat perkembangan dan pertumbuhan yang tidak biasa pada kulit. Apabila melanoma membentuk melanin (pigmen kulit), maka tumor yang ada akan menjadi lebih berwarna coklat atau hitam.

Ada beberapa tanda dan gejala yang memungkinkan bahwa tumor atau benjolan kulit atau tahi lalat yang ada itu Melanoma Maligna, yaitu bentuk yang tidak beraturan, tepi yang tidak beraturan, warna yang beragam, berukuran lebih dari 6 milimeter, terdapat permukaan yang meninggi.

Melanoma Maligna dapat terasa gatal hingga berdarah apabila digaruk terlalu sering, dan akhirnya membentuk luka mencekung. Pasien yang telah mengalami perburukan atau metastasis 'anak sebar kanker', bisa saja memiliki gejala dan tanda pada organ lainnya seperti organ paru atau organ otak bila sudah stadium yang lebih tinggi dari Melanoma Maligna.

Diagnosis

Dokter dapat menegakkan diagnosis tersebut melalui wawancara medis khusus dan pemeriksaan fisik pada umumnya melalui penampakan area tahi lalat yang khas yang dapat terlihat serta pemeriksaan penunjang.

Beberapa pemeriksaan penunjang tersebut, di antaranya pemeriksaan dermatoskopi untuk menilai bentuk, ukuran, warna, dan tektur pada area tahi lalat atau benjolan yang diduga sebagai Melanoma Maligna.

Apabila diduga Anda memiliki Melanoma Maligna, maka bagian dari area kulit tersebut akan diambil sedikit dan prosedur ini dikenal dengan biopsy kulit untuk mengetahui lebih jelas dari mikroskopik yang dikirim ke bagian laboratorium.

Sebaiknya Anda beritahu dokter bila Anda pernah mengalami Melanoma Maligna sebelumnya. Informasi seperti kapan pertama kali gejala muncul juga akan membantu dokter mendiagnosis dan menentukan penanganan terbaik pada saat pasien pertama kali diperiksa oleh dokter.

Tata Laksana

Penanganan yang dapat dilakukan di rumah umumnya tidak ada. Akan tetapi, Anda dapat memastikan bahwa anda tidak memberikan pengobatan obat oles tertentu pada tahi lalat atau benjolan yang diduga Melanoma Maligna. Tata laksana Melanoma Maligna umumnya perlu operasi pembedahan. Sel kanker yang ada perlu diangkat bergantung pada kedalaman dan luas dari kankernya. Apabila melanoma sudah menyebar ke organ lain, Anda mungkin saja mendapatkan terapi tambahan lainnya seperti kemoterapi dan tindakan sinar radiasi.

Komplikasi

Melanoma dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Beberapa komplikasi yang muncul biasanya disebabkan oleh diagnosis dan pengobatan yang terlambat, misalnya infeksi bakteri sekunder pada luka di tahi lalat, bekas luka, bengkak pada kelenjar limfe hingga metastatis (penyebaran ke organ lain) bahkan depresi dan cemas akibat masalah estetika.

Pencegahan

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah Melanoma Maligna adalah sebagai berikut:

• Menggunakan tabir surya miniman SPF 30 atau pelindung fisik (seperti baju lengan panjang, baju berkerak tinggi, celana panjang, pelindung leher) apabila memiliki pekerjaan di luar ruangan atau rentan terkena paparan matahari
• Hindari penggunaan tanning bad atau tanning salon bila memungkinkan

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila Anda merasakan bahwa tahi lalat atau benjolan yang ada memiliki pertumbuhan yang baru atau adanya perubahan yang jelas seperti berubah bentuk, ukuran hingga warna, benjolan tersebut menjadi lebih nyeri, bengkak, hingga meradang, atau apabila tahi lalat yang ada menjadi lebih mudah berdarah dan gatal, Anda perlu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Anda bisa memeriksan diri lebih lanjut ke dokter spesialis kulit dan kelamin (Sp.KK) atau spesialis dermatovenereologi (Sp.DV). Dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang tertentu untuk menetapkan diagnosis pasti terkait dengan komplikasi yang dapat muncul akibat Melanoma Maligna dan tata laksana yang tepat.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!