Miopati

Miopati
credits: google.com

Bagikan :


Definisi

Miopati adalah istilah umum untuk penyakit-penyakit yang melibatkan otot rangka (otot yang mengatur gerakan tubuh yang disadari). Orang dengan miopati akan mengalami kelemahan otot akibat gangguan fungsi dari serat otot.

 

Penyebab

Berdasarkan penyebabnya, miopati dapat dibagi menjadi:

  • Miopati genetik, yaitu miopati yang ada sejak lahir akibat adanya mutasi gen yang diturunkan dari orang tua. Kondisi yang termasuk miopati genetik meliputi:
    • Miopati bawaan (kongenital)
    • Miopati mitokondrial: disebabkan oleh gangguan pada mitokondria yaitu bagian sel yang memproduksi energi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh mutasi genetik dengan atau tanpa riwayat keluarga dengan kondisi yang sama.
    • Miopati metabolik: disebabkan oleh gangguan pada gen yang mengatur enzim yang diperlukan untuk fungsi dan pergerakan otot normal.
    • Distrofi otot: disebabkan oleh kurangnya atau abnormalitas protein pendukung struktur otot sehingga jaringan otot mengalami penurunan fungsi atau kerusakan progresif (semakin bertambah buruk). Distrofi otot adalah miopati genetik yang paling banyak. Distrofi otot Duchenne’s dan Becker’s adalah jenis yang paling banyak, dengan 7 dari 100.000 orang di seluruh dunia mengalami kondisi ini.
  • Miopati didapat, yaitu miopati yang berkembang di kemudian hari dan dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, infeksi, paparan terhadap obat-obatan tertentu, maupun ketidakseimbangan elektrolit. Kondisi yang termasuk miopati didapat meliputi:
    • Miopati autoimun atau peradangan: terjadi karena sel imun tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri sehingga menyebabkan masalah pada fungsi otot.
    • Miopati toksik: terjadi ketika toksin atau obat-obatan mempengaruhi struktur atau fungsi otot.
      • Toksin: alkohol dan toluen.
      • Obat-obatan: imunoterapi (pembrolizumab, nivolumab), kortikosteroid (prednisone), obat penurun kolesterol (statin), amiodaron, kolkisin, klorokuin, antivirus, dan pengambat protease yang digunakan untuk untuk terapi infeksi HIV, serta omeprazole.
    • Miopati endokrin: terjadi ketika hormon mempengaruhi fungsi otot.
      • Tiroid: kadar hormon tiroid yang rendah (hipotiroidisme) lebih sering, namun peningkatan hormone tiroid (hipertiroidisme) juga dapat menimbulkan masalah.
      • Kelebihan hormon paratiroid menyebabkan peningkatan kadar kalsium.
      • Hormon adrenal: pada penyakti Addison’s dan sindrom Cushing.
    • Miopati infeksius: terjadi akibat infeksi yang mempengaruhi fungsi perut. Infeksi ini meliputi infeksi virus seperti HIV, influenza, Epstein-Barr, piomiositis bakterial, penyakit Lyme, infeksi parasit seperti toksoplasma, dan infeksi jamur seperti candida.
    • Ketidakseimbangan elektrolit. Kadar kalium atau magnesium yang terlalu tinggi atau rendah dapat memengaruhi fungsi otot.
    • Miopati penyakit kritis: kelemahan pada otot anggota gerak dan otot pernapasan. Hal ini terjadi saat seseorang sedang berada di unit perawatan intensif dan berada di tempat tidur dalam jangka waktu lama. Selain itu, bisa juga diakibatkan oleh obat-obatan yang digunakan semasa perawatan, seperti pelemas otot, kortikosteroid, dan sedatif (obat tidur).

 

Faktor Risiko

Semua orang memiliki risiko terkena miopati. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko miopati adalah sebagai berikut:

  • Riwayat keluarga dengan miopati. Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan miopati genetik memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi yang sama.
  • Jenis kelamin. Bergantung jenis miopati, pria dapat memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami miopati dibandingkan dengan wanita. Namun, miopati peradangan dan endokrin lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan dengan pria.
  • Mengalami autoimun dan kelainan metabolik atau endokrin.
  • Paparan terhadap obat-obatan atau toksin tertentu.

 

Gejala

Kebanyakan miopati memiliki gejala yang mirip. Gejala yang sering ditemui adalah sebagai berikut:

  • Kelemahan otot, paling sering otot lengan atas, bahu, dan paha (lebih sering dan lebih berat). Kelemahan ini biasanya simetris (sama pada kedua sisi tubuh) dan terutama terjadi pada otot yang lebih dekat dengan batang tubuh seperti otot bahu, lengan atas, panggul, dan paha. Otot pada tangan atau kaki biasanya tidak terkena. Adanya kelemahan otot akan membuat penderita miopati mengalami:
    • Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, berpakaian, atau menyisir rambut.
    • Kesulitan berdiri dari kursi, naik tangga, atau melakukan hal yang membutuhkan gerakan tangan di atas kepala, seperti mengganti bola lampu di langit-langit rumah.
  • Kram, kekakuan, dan kejang otot
  • Lelah sampai sesak nafas saat aktivitas
  • Kurang energi

Gejala lain yang dapat timbul bergantung pada tipe miopati meliputi:

  • Kelemahan otot yang tidak progresif atau progresif tapi sangat lambat
  • Kelemahan otot yang hilang timbul dengan periode kekuatan otot normal
  • Lambatnya perkembangan motoric pada anak-anak (seperti berjalan, melompat, naik tangga, memegang sendok atau pensil)
  • Anak-anak tidak dapat mengikuti teman sebayanya saat olahraga atau bermain
  • Masalah dengan otot yang mengontrol proses menelan dan bicara, yang berujung pada tersedak atau bicara tidak jelas

 

Diagnosis

Dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk menentukan jenis miopati spesifik yang Anda alami. Pemeriksaan ini dapat meliputi:

  • Pemeriksaan fisik
  • Pemeriksaan kekuatan otot
  • Elektromiografi (EMG)
  • Ultrasonografi
  • MRI
  • Pemeriksaan genetik
  • Biopsi otot

Tujuan menentukan jenis miopati yang spesifik adalah untuk menyusun rencana terapi yang spesifik untuk masing-masing individu.

 

Tata Laksana

Meskipun belum ada terapi untuk menyembuhkan miopati genetik, namun terdapat banyak pilihan terapi yang tersedia untuk mengontrol gejala. Pilihan terapi bergantung pada penyakitnya atau penyebab spesifiknya. Terapi untuk miopati genetik dan endokrin paling efektif jika penyakit terdiagnosis dini dan terapi dilakukan oleh tim medis yang ahli.

Untuk miopati didapat yang disebabkan oleh sistem imun seperti dermatomiositis dan poliomiositis, terdapat obat-obatan yang dapat membantu mengontrol beberapa gejala yaitu kortikosteroid atau obat penekan sistem imun lainnya. Obat ini bekerja dengan menurunkan respon imun tubuh dan menurunkan peradangan. Terapi fisik, alat pendukung seperti brace untuk mengatasi kelemahan otot, dan terkadang operasi juga dapat dipertimbangkan sebagai pilihan terapi.

Terapi untuk miopati metabolik, toksik, dan endokrin umumnya berfokus pada penyebabnya. Obat-obatan atau operasi mungkin dapat digunakan untuk mengatasi gejalanya.

 

Komplikasi

Pada beberapa orang, penyakit ini dapat bersifat progresif atau terus memburuk. Kondisi ini menyebabkan disabilitas berat, mengancam nyawa, atau fatal.

 

Pencegahan

Mayoritas penyakit miopati tidak dapat dicegah. Namun, jika Anda atau keluarga Anda ada yang mengalami miopati, terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengontrol kondisi tersebut, yaitu dengan:

  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang dengan banyak buah dan syuran
  • Tetap aktif dengan olahraga ringan. Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai olahraga tertentu
  • Menjaga berat badan ideal
  • Minumlah semua obat-obatan yang diresepkan oleh dokter
  • Berpartisipasi dalam terapi seperti fisioterapi, terapi okupasi, dan terapi wicara
  • Perhatikan tubuh Anda. Catat adanya perubahan pada penyakit dan gejala Anda. Kontrol ke dokter sesuai jadwal yang telah ditentukan, atau lebih awal jika Anda mendapati adanya perubahan sehingga dapat dilakukan penyesuaian terapi sesegera mungkin ketika gejala lain muncul

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala miopati yang mengkhawatirkan Anda, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Jumat, 13 September 2024 | 14:49