Myositis

Myositis
Ilustrasi myositis

Bagikan :


Definisi

Myositis adalah kondisi peradangan otot gerak pada tubuh. Myositis dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti kerusakan serat otot, infeksi otot, atau penyakit autoimun. Peradangan pada otot tersebut merusakan serat otot dan menyebabkan otot melemah serta mengganggu fungsi kontraksi otot.

Penyakit ini seringkali bersifat jangka panjang dan memengaruhi sistem gerak. Peradangan otot jangka panjang dapat menyebabkan otot menyusut serta kecacatan.

Myositis merupakan kondisi yang umum terjadi. Angka kejadian myositis lebih banyak pada perempuan dibandingkan pria (2:1). Selain itu, myositis dapat terjadi pada berbagai kelompok usia, mulai dari 5 tahun hingga 50 tahun ke atas.

Terdapat 4 tipe myositis yang umum diketahui, yaitu polimyositis, dermatomyositis, inclusion body myositis, serta necrotizing autoimmune myopathy. Kejadian dermatomyositis banyak pada anak usia 5-14 tahun, sedangkan jenis inclusion body myositis umumnya terjadi pada usia 50 tahun ke atas.

Baca lebih lanjut mengenai tipe myositis di artikel Ai Care berikut ini

Dermatomyositis - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana

 

Penyebab

Beberapa penyebab umum terjadinya myositis antara lain:

  • Penyakit autoimun yang menyerang otot, sehingga menimbulkan peradangan
  • Reaksi alergi akibat paparan zat beracun atau obat-obatan tertentu
  • Virus, bakteri, atau jamur yang menimbulkan infeksi dan peradangan otot
  • Cedera berat pada otot
  • Kondisi rabdomiolisis, yaitu komplkasi akibat rusaknya jaringan otot

 

Faktor Risiko

Secara umum, myositis dapat menyerang baik anak-anak maupun dewasa. Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang terjadinya penyakit ini, yaitu:

  • Bertambahnya usia. Kejadian myositis terutama akibat autoimun umumnya terjadi pada usia di atas 50 tahun. 
  • Jenis kelamin wanita. Wanita memilki peluang lebih besar untuk terkena penyakit ini dibandingkan pria. 
  • Kelainan genetik. Adanya masalah genetik dapat berisiko meningkatkan kejadian polimyositis dan dermatomyositis.
  • Paparan sinar UV. Faktor ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya polimyositis dan dermatomyositis serta berhubungan dengan kelainan genetik.
  • Autoimun. Penyakit yang mengganggu sistem imun jangka panjang, seperti arthritis atau lupus meningkatkan risiko myositis.

Baca lebih lanjut mengenai penyakit autoimun di artikel Ai Care berikut ini

Penyakit Arthritis - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana

Lupus Eritematosus - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana

 

Gejala

Gejala umum myositis adalah kelemahan otot yang progresif. Hal tersebut terjadi akibat peradangan yang merusak serat otot. Peradangan tersebut menyerang pembuluh darah arteri serta vena yang melewati otot. 

Gejala lain myositis dapat meliputi kelelahan setelah berjalan atau berdiri, sering terjatuh, serta sulit menelan dan bernapas. Beberapa individu juga dapat mengalami nyeri otot terutama ketika disentuh.

Gejala myositis juga dapat terbagi berdasarkan jenis myositis yang dialami, antara lain:

Polimyositis

  • Jenis myositis ini memliki gejala yang bervariasi, sehingga sulit didagnosis. Umumnya terjadi pada kedua sisi dan pada rentang usia 30-60 tahun. 
  • Jika tidak diobati, dapat menyebabkan sulit menelan, bicara, bangkit dari tempat duduk, menaiki tangga, mengangkat benda dan meraih sesuatu di atas kepala. Selain itu, dapat terjadi arthritis, napas pendek, detak jantung tidak teratur, atau gagal jantung.

Dermatomyositis

  • Jenis myositis ini ditandai dengan adanya ruam kulit yang dapat timbul bersamaan dengan kelemahan otot. Ruam yang muncul biasanya berukuran kecil, dengan perubahan warna kulit menjadi merah atau ungu dan berkembang ke kelopak mata dan otot-otot sekitar sendi. 
  • Ruam pada dermatomyositis dapat terjadi di wajah, leher, baju, dada bagian atas, atau punggung. Ruam dan gejala pada otot akan semakin parah bila terkena paparan sinar matahari.
  • Gejala lain yang dapat menyertai pada pasien dermatomyositis adalah penurunan berat badan, demam, radang paru, dan sensitif cahaya. 

Inclusion Body Myositis

  • Jenis myositis ini paling khas ditandai dengan kelamahan otot dan terjadi pada usia di atas 50 tahun. Gejala awal seperti sering terjatuh dan tersandung. Pasien juga dapat mengalami penurunan berat badan secara bertahap. 
  • Myositis jenis inclusion body biasanya terjadi pada otot anggota gerak atas, dapat kedua sisi atau salah satu sisi tubuh.
  • Penyakiti ini dapat bersamaan dengan alzheimer atau penyakit saraf akibat penuaan lainnya.

Necrotizing Autoimmune Myopathy

  • Jenis penyakit yang jarang terjadi.
  • Gejala mirip polimyositis, dapat meliputi kelemahan pada kedua sisi otot rangka bagian atas dan bawah. Misalnya, seseorang dapat sulit bangkit dari kursi, menaiki tangga, dan mengangkat benda.
  • Gejala timbul mendadak dan bertambah parah dalam hitungan hari atau minggu.
  • Pada penyakit ini, gejala muncul setelah adanya infeksi virus, adanya kanker pada organ sekitar otot, atau riwayat konsumsi obat kolesterol.

Childhood Inflammatory Myopathy

  • Jenis myositis ini menyerang anak berusia 2 hingga 15 tahun. 
  • Gejala meliputi kelemahan otot pada pangkal tungkai, bengkak, nyeri otot, adanya ruam kulit, nyeri perut, demam, dan pemendekan otot.
  • Pemendekan otot terjadi akibat peradangan pada otot dan jaringan sekitarnya.
  • Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan sulit menelan dan bernapas.

 

Diagnosis

Dokter akan bertanya mengenai gejala serta riwayat penyakit Anda. Umumnya, dokter dapat menduga penyakit ini berdasarkan gejala-gejala utama nya. Namun, untuk memastikan diagnosis, diperlukan pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan fisik (pemeriksaan fisik umum dan kekuatan otot) dan pemeriksaan penunjang. 

Pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis penyakit ini antara lain:

  1. Elekromiografi (EMG), untuk melihat aktivitas listrik ketika otot berkontraksi dan istirahat.
  2. MRI, untuk melihat kelainan struktur otot.
  3. USG, untuk melihat peradangan otot.
  4. Tes darah, untuk memeriksa kadar enzim otot seperti kreatin kinase dan dapat menandakan autoimun.
  5. Biopsi otot, untuk melihat tanda peradangan jangka panjang pada otot serta kelainan serat atau pembuluh darah otot.

 

Tata Laksana

Terapi myositis bergantung apda penyebabnya. Karena sebagian besar myositis akibat autoimun, penyakit ini belum dapat disembuhkan terutama pada orang dewasa. Namun, beberapa terapi dapat memperbaiki gejala myositis, antara lain:

  • Obat penekan sistem imun: Obat yang dapat mengurangi peradangan pada myositis seperti jenis kortikosteroid, azathioprine, methotrexate, dan obat penekan sistem imun lainnya.
  • Terapi rehabilitasi fisik.
  • Olahraga, untuk menjaga kekuatan dan fleksibilitas otot.
  • Alat bantu ortostatik.
  • Heat therapy.

 

Komplikasi

Apabila myositis tidak segera diterapi, maka dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang dapat berakibat fatal. Penyakit ini dapat menjadi lebih parah dan menyebabkan gangguan otot jantung. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi antara lain:

  • Kesulitan menelan, sehingga dapat menyebabkan kekurangan gizi
  • Risiko jatuh
  • Kesulitan bernapas
  • Mudah terinfeksi
  • Gagal napas
  • Gagal jantung

 

Kapan Harus ke Dokter?

Myositis merupakan penyakit yang serius. Segera kunjungi dokter apabila terdapat gejala kelemahan otot, terutama progresif. Bila semakin cepat ditangani, gejala myositis dapat membaik dengan cepat.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Arifin Muhammad Siregar
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 06:23