Obesitas

Obesitas
Kenali lebih jauh mengenai obesitas

Bagikan :


Definisi

Obesitas dapat diartikan sebagai akumulasi atau penumpukan jaringan lemak yang berlebihan dan dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit yang memengaruhi kesehatan seseorang. Obesitas sendiri bukan hanya dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang dan menjadi masalah estetika, namun dapat berdampak kepada kondisi kesehatan seseorang yang berujung pada berbagai komplikasi seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, tekanan darah tinggi, atau kanker.

Obesitas dapat diketahui dengan mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT). Indeks massa tubuh adalah skala ukur yang digunakan untuk mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa. IMT diukur dengan berat badan dalam satuan kilogram dibagi tinggi badan seseorang dalam satuan meter yang dikuadratkan. Menurut WHO sendiri, bila hasil pengukuran IMT lebih atau sama dengan 30 maka dapat diartikan sebagai obesitas. Obesitas juga dapat diperiksa dengan menilai ketebalan kulit pada area lengan, belikat, atau di atas tulang panggul.

Pada tahun 2016 berdasarkan data dari WHO, ada lebih dari 650 juta orang dewasa di seluruh dunia yang tergolong obesitas. Jumlah orang yang obesitas di dunia diperkirakan meningkat hampir tiga kali lipat sejak tahun 1975. Lalu pada tahun 2017, terdapat 4 juta orang yang meninggal setiap tahun karena memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Saat ini kasus obesitas tidak hanya menjadi masalah pada negara berpendapatan tinggi, namun juga meningkat angka kasusnya pada negara-negara berpendapatan rendah serta menengah.

 

Penyebab

Obesitas adalah sebuah kondisi yang kompleks dan dapat memengaruhi orang dewasa serta anak-anak. Seseorang bisa memiliki berat badan berlebih ketika terdapat ketidakseimbangan antara asupan energi harian yang didapat dari makanan serta pembakaran energi sehari-hari. Kalori yang didapat jauh lebih besar dibandingkan dengan energi yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Tubuh menyimpan kalori yang berlebihan tersebut sebagai lemak.

Obesitas adalah penyakit yang multifaktor dan disebabkan oleh faktor-faktor genetik, faktor fisik, faktor lingkungan, budaya dan sosial ekonomi yang dikombinasikan dengan pola makan dan aktivitas fisik sehari-hari. Terdapat beberapa penyebab mengapa seseorang kesulitan untuk mengurangi berat badannya, antara lain:

  • Pola makan dan aktivitas fisik

Pola makan yang tidak sehat seperti makanan cepat saji, tinggi kalori dan gula dapat membuat orang memiliki kelebihan berat badan. Makanan-makanan tersebut bisa membuat orang cepat merasa lapar sehingga mereka kembali makan lagi. Bila konsumsi makanan yang tinggi kalori tidak diiringi dengan olahraga atau aktivitas fisik yang rutin, berat badan bisa meningkat. Kurang tidur juga dapat memengaruhi berat badan.

  • Determinan sosial dari kesehatan

Tempat tinggal, kondisi belajar atau bekerja menjadi salah satu determinan sosial dari kesehatan. Ketika lingkungan dan determinan sosial tidak mendukung seseorang untuk mendapatkan akses terhadap makanan sehat dan melakukan aktivitas fisik yang cukup, mereka dapat mengalami masalah terkait gizi seperti obesitas.

  • Genetik

Sudah ada beberapa gen yang diidentifikasi terkait kenaikan berat badan dan akumulasi jaringan lemak. Beberapa gen tersebut diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami obesitas.

  • Penyakit dan pengobatan tertentu

Beberapa penyakit sperti penyakit Cushing, dapat menyebabkan obesitas atau kenaikan berat badan. Selain itu, beberapa jenis obat antidepresan juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

 

Faktor Risiko

Faktor-faktor risiko dari obesitas antara lain:

  • Kurangnya aktivitas fisik.
  • Pola makan yang tidak sehat.
  • Kualitas tidur yang buruk, seperti kurang tidur atau insomnia.
  • Stres atau kecemasan.
  • Kondisi kesehatan tertentu.
  • Riwayat obesitas di keluarga.
  • Riwayat pengobatan tertentu.

 

Gejala

Gejala dari obesitas selain ditemukan adanya indeks massa tubuh ≥30 adalah:

  • Banyak lipatan kulit dan infeksi pada lipatan kulit.
  • Kesulitan tidur, mengantuk di siang hari.
  • Nyeri punggung dan/atau nyeri sendi.
  • Keringat berlebih.
  • Tidak tahan panas.
  • Kelelahan berlebih.
  • Depresi.
  • Sensasi sesak napas (dispnea).

 

Diagnosis

Diagnosis dari obesitas dapat ditegakkan oleh dokter yang merawat melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. 

Melalui wawancara dengan pasien, dokter akan menanyakan keluhan pasien, bagaimana pola makan, aktivitas fisik dan pola tidurnya sehari-hari. Selain itu, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga, dan kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal pasien juga bisa ditanyakan.

Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pasien serta melihat kondisi pasien secara menyeluruh. Berat badan dan tinggi badan biasanya diukur sejak awal untuk menghitung indeks massa tubuh pasien. Dokter juga akan memeriksa bila terdapat tanda-tanda gangguan organ lain sebagai komplikasi dari obesitas.

Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa laboratorium darah seperti pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan kolesterol, dan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan urine bila perlu.

 

Tata Laksana

Obesitas memerlukan strategi terapi multiprong approach karena penyakit ini adalah kondisi yang kompleks. Penurunan berat badan sebesar 5-10 persen bisa meningkatkan kesehatan secara signifikan dan memperbaiki kualitas hidup.

Anda akan disarankan untuk meningkatkan frekuensi aktivitas fisik dengan berolahraga minimal seminggu 3-4 kali dengan durasi minimal 30 menit. Olahraga jenis aerobik seperti berenang, berjalan kaki, dan jalan cepat bisa menjadi pilihan aktivitas. Pola makan juga harus dijaga dengan mengurangi asupan makanan yang berlemak tinggi, meningkatkan asupan makanan yang tinggi akan serat seperti sayur-sayuran, dan mengurangi asupan karbohidrat. Selain itu, manajemen stres juga diperlukan untuk membantu menjaga metabolisme tubuh.

Sementara itu, obat-obatan dapat diberikan bila obesitas disertai dengan penyakit penyerta. Sebagai contoh penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, dan dislipidemia (tingginya kadar lemak dalam tubuh) pada pasien tidak membaik walaupun telah melakukan perubahan gaya hidup.

Obat yang diberikan harus diminum dibawah pengawasan dokter yang merawat dan tidak bisa dibeli dengan bebas. Selain terapi tersebut, dokter juga dapat mempertimbangkan tindakan pembedahan yang dikenal dengan nama operasi bariatrik pada pasien obesitas dengan penyakit penyerta. Dokter akan mempertimbangkan beberapa faktor seperti usia, kondisi kesehatan jiwa pasien, dan indeks massa tubuh sebelum memutuskan untuk melakukan tindakan operasi bariatrik.

 

Komplikasi

Terdapat banyak komplikasi penyakit yang bisa timbul dari obesitas, di antaranya:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Dislipedimia, kondisi di mana kadar "lemak jahat" (LDL) dan trigliserida tinggi, serta kadar "lemak baik" (HDL) yang rendah.
  • Diabetes melitus.
  • Penyakit jantung koroner.
  • Gangguan saraf seperti stroke.
  • Penyakit empedu.
  • Peradangan sendi seperti osteoartritis.
  • Permasalahan saluran napas dan gangguan tidur.
  • Penyakit mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.
  • Nyeri pada tubuh dan turunnya kualitas hidup.
  • Keganasan atau kanker.

 

Pencegahan

Pencegahan obesitas dilakukan dengan melakukan pola hidup sehat. Seperti menjaga pola makan dengan menghindari makanan tinggi lemak jenuh seperti gorengan dan makanan tinggi gula. Selain itu, pengaturan jam makan juga diperlukan untuk menjaga berat badan agar sesuai indeks massa tubuh normal. Memperbanyak makan sayuran dan protein serta mengurangi karbohidrat juga disarankan untuk mencegah obesitas.

Kemudian Anda juga disarankan untuk melakukan aktivitas fisik rutin setiap hari seperti berjalan kaki atau berolahraga. Dengan begitu, Anda dapat terhindar dari gaya hidup sedenter. Hindari kebiasaan merokok dan minum alkohol, menimbang berat badan secara teratur, selalu berpikir positif dan menghindari stres, tidur dengan waktu yang cukup, dan aktif bergabung dan berkumpul dengan komunitas yang peduli akan gaya hidup sehat juga dapat dipertimbangkan sebagai salah satu cara untuk mencegah obesitas.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segeralah ke dokter bila Anda memiliki kesulitan mengontrol nafsu makan, memiliki riwayat obesitas pada keluarga, dan berat naik signifikan dalam waktu singkat. Anda dapat berobat ke dokter umum terlebih dahulu dan dokter umum akan merujuk ke dokter spesialis penyakit dalam bila terdapat penyakit lain yang Anda derita, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Rabu, 17 April 2024 | 04:24

CDC - Healthy Weight, Nutrition, and Physical Activity. (2022). Retrieved 21 Jan 2023, from https://www.cdc.gov/healthyweight/effects/index.html.

Mayo Clinic - Obesity. (2021). Retrieved 21 Jan 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/obesity/symptoms-causes/syc-20375742.

Panuganti, K., Nguyen, M., Kshirsagar, R.K. Obesity. (2022). Retrieved 21 Jan 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459357/.

WHO - Obesity. (2021). Retrieved 21 Jan 2023, from https://www.who.int/health-topics/obesity#tab=tab_1.