Seseorang yang manipulatif sering kali menggunakan cara untuk memengaruhi orang lain, mengendalikan situasi dan memperoleh apa yang mereka inginkan. Terkadang ada pasangan yang menggunakan perilaku manipulatif untuk mengendalikan pasangannya.
Padahal, dalam hubungan yang sehat, dibutuhkan komunikasi terbuka, kepercayaan dan keterlibatan timbal balik yang sehat. Apa yang sebenarnya menyebabkan seseorang bisa bersikap manipulatif?
Penyebab Seseorang Berperilaku Manipulatif
Seseorang tidak tiba-tiba berperilaku manipulatif. Ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang selalu ingin mengendalikan orang lain, di antaranya:
Hubungan disfungsional dalam keluarga
Hubungan disfungsional dalam keluarga adalah pengalaman yang sulit dan menyakitkan. Hubungan ini ditandai dengan konflik yang berkelanjutan, perilaku buruk, atau, bahkan pelecehan di lingkungan keluarga yang membuat anggota keluarga merasa terjebak dan tidak aman.
Hubungan disfungsional pada masa kanak-kanak dapat berdampak signifikan pada perkembangan seseorang di masa depan. Anak-anak yang dibesarkan di lingkungan tidak sehat cenderung mengalami kesulitan dalam mengelola emosi dengan sehat, dan mungkin kesulitan dalam mengekspresikan emosi dengan tepat.
Hubungan yang tidak stabil dan tidak aman juga dapat memengaruhi perkembangan identitas dan hubungan di masa depan. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang tidak sehat.
Gangguan kepribadian
Gangguan kepribadian adalah kondisi kesehatan mental di mana seseorang memiliki pola berperilaku, berpikir dan berinteraksi yang konsisten sepanjang hidup mereka. Orang dengan gangguan kepribadian mungkin mengalami kesulitan dalam memahami, mengelola serta merespons situasi atau hubungan sosial.
Orang dengan gangguan kepribadian tertentu seperti antisosial, borderline, narsistik sering dikaitkan dengan pola perilaku manipulatif. Perlu dicatat bahwa tidak semua orang dengan gangguan tersebut memiliki perilaku manipulatif, namun pola perilaku manipulatif bisa menjadi bagian dari gejala atau karakteristik dari gangguan kepribadian.
Baca Juga: Tanda-Tanda Seseorang Bersikap Manipulatif
Riwayat pelecehan
Riwayat pelecehan tertentu, baik pelecehan emosional, fisik maupun seksual dapat berdampak serius pada seseorang. Pengalaman tersebut dapat menciptakan rasa tidak aman, kerentanan dan kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain secara langsung.
Seseorang yang memiliki riwayat pelecehan lebih rentan mengembangkan perilaku manipulatif. Perilaku ini hadir sebagai cara untuk bertahan dan melindungi diri sendiri. Mereka akan mengandalkan strategi manipulatif agar dapat mengontrol situasi, merasa aman atau memenuhi kebutuhan akan perasaan nyaman.
Bagaimana Menghadapi Pasangan yang Manipulatif?
Untuk menghadapi pasangan yang manipulatif, maka diperlukan strategi yang baik, di antaranya:
- Bicarakan dampak dari perilaku manipulatifnya dan bersikap tegas tentang bagaimana perilaku tersebut memengaruhi Anda. Bicarakan pula bagaimana hubungan sehat yang seharusnya dimiliki secara bijaksana dan tanpa menyalahkan.
- Tetapkan batasan yang jelas tentang perilaku yang tidak dapat diterima serta perilaku seperti apa yang dibutuhkan.
Baca Juga: Waspada, Love Bombing Sering Dikaitkan Dengan Sikap Manipulatif dalam Pacaran
- Ketahui pola perilaku manipulatif yang digunakan pasangan agar Anda lebih waspada terhadap taktik yang digunakan
- Fokuskan pada perawatan diri Anda seperti menjaga kesehatan mental dan emosional melalui olahraga, konseling, meditasi agar Anda tetap kuat dan stabil dalam menghadapi situasi sulit
- Jangan merasa bersalah atau menyalahkan diri karena perilaku manipulatif terhadap Anda
Pertimbangkan mencari dukungan dari teman, keluarga atau profesional sehingga dapat memberikan tambahan perspektif dan bantuan yang dibutuhkan. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim