Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM)

Bagikan :


Definisi

Preterm Premature Rupture of Membrane atau disingkat PPROM, dikenal juga dengan sebutan ketuban pecah dini pada kehamilan preterm adalah sebuah kondisi ketuban yang pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. Kehamilan preterm atau prematur dapat menyebabkan sakit dan kematian baik pada ibu ataupun janin. Penyebab tersering dari kematian janin yang berhubungan dengan PPROM adalah prematuritas, sepsis, dan hipoplasia paru.

 

Prevalensi

PPROM menjadi penyebab utama, yaitu sebanyak 30-40% dari kelahiran prematur dan terjadi pada angka 150.000 kehamilan setiap tahunnya. Pada kehamilan tunggal, PPROM terjadi pada 2-4% kasus, sedangkan mencapai 7-20% pada kehamilan kembar.

 

Produksi Air Ketuban

Selaput ketuban beserta cairannya bertugas untuk melindungi janin dari paparan bakteri, virus, jamur, dan mengatur temperatur janin supaya janin selalu merasa hangat di dalam rahim. Cairan ketuban pada awal kehamilan hingga usia kehamilan 20 minggu diberikan melalui ari-ari dari konsumsi cairan tubuh ibu.

Sedangkan ketika usia kehamilan melewati 20 minggu, janin akan mengambil alih produksi air ketuban dan air ketuban akan diproduksi melalui proses buang air kecil janin, dan janin akan meminum air kencingnya tersebut. Proses tersebutlah yang akan menjadi proses mengapa janin akan selalu mempunyai cairan ketuban dalam perut ibu.

 

Penyebab

Penyebab dari PPROM sering untuk sulit diidentifikasi dan terjadi begitu saja. Namun beberapa penyebab yang diketahui berperan besar terhadap terjadinya PPROM adalah:

  • Riwayat memiliki PPROM atau persalinan prematur sebelumnya
  • Infeksi pada rahim
  • Peregangan yang terlalu lebar pada rahim dan kantung ketuban
  • Kehamilan kembar
  • Trauma dan cedera pada ibu hamil
  • Kehamilan dengan air ketuban yang berlebih

 

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi air ketuban yang berlebih saat kehamilan, Anda dapat membacanya di sini: Polihidramnion - Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.

 

Faktor Risiko

Walaupun penyebabnya belum jelas, namun PPROM berhubungan dengan faktor-faktor berikut, yakni:

  • Faktor sosial ekonomi rendah
  • Faktor edukasi yang rendah
  • Merokok
  • Infeksi langsung pada selaput ketuban atau mulut rahim
  • Perdarahan pada jalan lahir atau vagina
  • Kebersihan vagina yang buruk
  • Mulut rahim yang berukuran kurang dari 39 mm
  • pH vagina di atas 4,5
  • Kekurangan gizi dari zat tembaga atau vitamin C
  • Riwayat pemeriksaan dalam vagina dan kuretase yang kurang steril

 

Gejala

Berikut merupakan gejala tersering dari ketuban pecah dini pada kehamilan prematur. Namun, tiap Ibu dapat mengalami gejala yang berbeda. Gejala meliputi sebagai berikut:

  • Terdapat rembesan cairan yang keluar melalui vagina tanpa bisa ditahan
  • Pakaian dalam dan vagina yang basah terus menerus

Terkadang, banyak orang yang sulit membedakan cairan ketuban dengan cairan buang air kecil. Mudahnya, cairan ketuban seharusnya berwarna jernih, tidak berbau, dan tidak berbusa.

 

Kertas Lakmus

Anda juga dapat menggunakan bantuan kertas lakmus untuk melihat kadar pH atau kadar keasaman pada cairan yang keluar dari vagina. Bila kertas lakmus berwarna merah berubah warna menjadi berwarna biru ketika terkena cairan, maka kemungkinan besar cairan tersebut adalah cairan ketuban.

 

Diagnosis

Untuk mendiagnosis PPROM dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut, yaitu: wawancara medis, pemeriksaan fisik yang sesuai, dan pemeriksaan penunjang.

Dokter akan menanyakan keluhan utama Ibu, keluhan penyerta, konfirmasi dari usia kehamilan, keluhan selama hamil, riwayat laboratorium selama hamil, riwayat penyakit sebelumnya, riwayat pola hidup dan aktivitas sehari-hari, riwayat penyakit keluarga dan riwayat kehamilan di keluarga.

 

Pemeriksaan Fisik

Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada keadaan umum Ibu dan janin. Memeriksa tekanan darah, suhu tubuh, laju napas, dan nadi. Selanjutnya dokter juga akan memeriksa keadaan perut Ibu, dan melakukan pemeriksaan lokal yakni pemeriksaan dalam vagina dan pemeriksaan menggunakan alat yang telah diberikan gel lubrikasi bernama spekulum untuk memastikan kondisi vagina ibu dan memastikan tidak ada perdarahan. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan non-stres dan pemeriksaan biofisika janin untuk menilai kesehatan janin.

 

Pemeriksaan Penunjang

Pada pemeriksaan penunjang, dokter akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan laboratorium darah untuk melihat adanya indikator infeksi pada Ibu, pemeriksaan pada cairan vagina untuk melihat pH vagina, dan adanya bakteri, virus, atau jamur, serta pemeriksaan USG kandungan untuk mengonfirmasi jumlah cairan ketuban yang masih berada dalam rahim Ibu.

 

Tata Laksana

Pengobatan dan terapi PPROM akan bergantung pada gejala serta kondisi dari seorang Ibu itu sendiri. Karena kebanyakan dari kasus PPROM disebabkan oleh infeksi, maka secara garis besar akan dibedakan tata laksana untuk Ibu dengan gejala infeksi yang dominan dan Ibu dengan gejala infeksi yang kurang dominan.

 

Gejala Infeksi yang Dominan

Ketika Ibu datang ke rumah sakit dengan gejala infeksi yang sudah jelas berapa pun usia kehamilannya, maka dokter akan merekomendasikan untuk segera melahirkan janinnya untuk menghindari komplikasi yang berat baik untuk ibu ataupun janin.

 

Gejala Infeksi yang Kurang Dominan

Ketika selaput ketuban pecah, maka tidak ada lagi perlindungan untuk janin di dalam rahim. Seperti bom waktu, walaupun Ibu tidak menunjukan gejala infeksi namun akibat hilangnya perlindungan tersebut maka besar kemungkinan ia akan memiliki gejala infeksi dalam waktu 1-2 minggu ke depannya. Bila usia kehamilan dirasa sudah mendekati usia cukup bulan untuk dilahirkan, maka dokter akan menyarankan untuk melahirkan janinnya.

Namun, bila usia kehamilan dirasa masih terlalu muda untuk dilahirkan, Ibu dengan gejala infeksi yang kurang dominan akan dipantau secara ketat kondisinya. Pemantauan akan dilakukan dengan USG berkala, obat-obatan seperti antibiotik, dan kortikosteroid.

 

Komplikasi

Ketuban pecah dini pada kehamilan prematur dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Baik itu komplikasi kepada ibu maupun janin atau bayi. Di antaranya sebagai berikut:

 

Komplikasi pada Ibu

Komplikasi pada ibu yang sering terjadi adalah infeksi pada rahim. Infeksi dapat berupa endomyometritis (infeksi pada dinding rahim), atau pun korioamnionitis (infeksi pada selaput ketuban) yang dapat berujung kepada kondisi sepsis.

 

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai infeksi pada selaput ketuban, Anda dapat membacanya di sini: Korioamnionitis - Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.

 

Sepsis adalah kondisi ketika infeksi terjadi secara menyeluruh ke seluruh organ di dalam tubuh. Bila tidak ditangani dengan baik, sepsis juga dapat menyebabkan kematian ibu.

Selain itu, pada ibu dengan ketuban pecah dini jika ari-arinya sulit dilahirkan, kemungkinan membutuhkan tindakan kuretase. Transfusi darah juga mungkin diperlukan karena Ibu kehilangan banyak darah. Ketuban pecah dini juga meningkatkan risiko untuk tindakan operasi caesar.

 

Komplikasi pada Janin

Komplikasi pada janin yang paling sering terjadi adalah persalinan prematur. Selain itu, bila ketuban pecah dini terjadi sangat cepat, janin yang lahir hidup dapat mengalami beberapa kondisi seperti:

  • kompresi tali pusat
  • oligohidraminion, yaitu kadar ketuban yang menjadi terlalu sedikit
  • gangguan pernapasan bayi
  • gangguan saraf bayi
  • perdarahan pada otak bayi

 

Pencegahan

Sayangnya tidak ada cara khusus untuk mencegah PPROM. Namun Ibu dapat melakukan kontrol kehamilan rutin agar bila memiliki kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya PPROM, dokter dapat memberikan penanganan yang sesuai dan tepat.

Membaca dan mencari tahu mengenai informasi ketuban pecah dini juga akan berguna bagi ibu hamil agar tidak panik dan mengetahui langkah apa yang harus dilakukan bila terjadi ketuban pecah dini.

Selain itu, selalu pastikan:

  • mencukupi kebutuhan cairan saat hamil dengan mencukupi kebutuhan air mineral minimal 2 liter per hari
  • mengurangi konsumsi gula dan kafein berlebihan
  • menghindari rokok dan alkohol
  • menjaga kenaikan berat badan supaya tetap dalam batas yang normal
  • minum suplementasi dan vitamin bila direkomendasikan oleh dokter

 

Kapan Harus ke Dokter?

Bila Ibu dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu, keluar cairan dari vagina tanpa bisa ditahan seperti buang air kecil, terutama ketika dokter mengatakan bahwa ia memiliki faktor risiko terjadinya ketuban pecah dini, segeralah pergi ke dokter terdekat untuk ditangani lebih lanjut.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Rabu, 7 Desember 2022 | 20:31

Children's Hospital of Philadelphia - Premature Rupture of Membrane/Preterm Premature Rupture of Membrane. (2021). Retrieved 26 October 2022, from https://www.chop.edu/conditions-diseases/premature-rupture-membranes-prompreterm-premature-rupture-membranes-pprom

PPROM - Preterm Premature Rupture of Membrane. (2021). Retrieved 26 October 2022, from https://www.mfmnyc.com/blog/pprom-preterm-premature-rupture-of-membranes/

Sari IM., Adisasmita AC., Purnamasari R., (2020). Effect on Premature Rupture of Membranes on Preterm Labor: a case-control study in Cilegon. Retrieved 26 October 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7340614/

The PPROM Foundation - PPROM. (2021). Retrieved 26 October 2022, from https://www.aapprom.org/community/ppromfacts