Sindrom Reye

Sindrom Reye

Bagikan :


Definisi

Sindrom Reye dalah istilah medis yang digunakan untuk penyakit yang bersifat akut dan biasanya terjadi setelah infeksi virus yang diobati dengan salisilat atau obat-obatan lainya yang mengandung salisilat seperti aspirin dan ditandai dengan ensefalopati akut (penurunan kesadaran yang akut) dengan penurunan fungsi hati.

Penyakit ini pertama kali ditemukan di  negara Australia oleh RDK Reye dan di jelaskan lebih lanjut di Amerika Serikat oleh GM Johnson. Sindrom Reye biasanya muncul setelah infeksi ISPA, Influenza, varicella, atau gastroentritis. Penyakit ini jarang ditemukan namun masih ada laporan tahunan tentang penyakit ini. Sindrom Reye kebanyakan terjadi pada anak anak, namun penyakit ini juga dapat menimpa orang dewasa.

 

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai gastroenteritis, Anda dapat membacanya di sini: Gastroenteritis - Definisi, Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

 

Penyebab

Sayangnya, sampai saat ini penyebab pasti dari sindrom Reye masih belum sepenuhnya diketahui. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada keterlibatan kerusakan mitokondria yang dapat merusak proses fosforilasi oksidasi dan beta oksidasi pada pasien yang terinfeksi virus. Asam salisilat merupakan racun yang dapat merusak mitokondria. Pasien sindrom Reye memiliki jaringan yang rusak seperti terdepositnya sel hepatosit, edema sel otak dan penurunan fungsi saraf pada otak. Sindrom Reye dapat disebabkan oleh beberapa hal dibawah ini, yaitu:

 

Patogen

Patogen yang paling sering menyebabkan sindrom Reye adalah influenza tipe A dan tipe B. Patogen lain yang dapat menyebabkan penyakit ini adalah virus parainfluenza, adenovirus, coxsackievirus, campak, sitomegalovirus, virus Epstein Barr, HIV, retrovirus, hepatitis virus tipe A dan B, mikoplasma, klamidia, pertusis, shigella, salmonella dan polio. Sindrom Reye juga dapat terjadi setelah imunisasi dengan vaksin hidup.

 

Asam Salisilat / Aspirin

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa aspirin berhubungan dengan angka kejadian dari sindrom Reye. Kurang dari 0,1% anak-anak yang menggunakan aspirin akan berkembang menjadi sindrom Reye. Namun lebih dari 80% pasien yang didiagnosa sindrom Reye merupakan pasien yang telah menggunakan aspirin 3 minggu terakhir. Penyebab pasti antara hubungan penggunaan aspirin dan kejadian sindrom Reye masih belum ditemukan dengan pasti karena pada penelitian tersebut terdapat bias dan kekurangan. Namun, pemerintah Amerika Serikat membuat kebijakan untuk menurunkan penggunaan asam salisilat. Hal ini menyebabkan penurunan angka kejadian sindrom Reye yang drastis.

 

Baca selengkapnya mengenai obat aspirin, di sini: Aspirin - Kontraindikasi, Efek Samping dan Interaksi Obat

 

Obat-Obatan Lainnya

Parasetamol (asetaminofen), tetrasiklin yang kadaluarsa, asam valproat, warfarin, zidovudine, didanosine dan beberapa obat kanker lainya berhubungan dengan penyakit sindrom Reye. Obat anti-inflamasi non-steroid seperti natrium diklofenak dan asam mefenamat, juga dapat memperparah kondisi sindrom Reye. Hubungan antara kejadian sindrom Reye dengan penggunaan parasetamol telah terbukti tidak ada, namun parasetamol mempunyai efek sinergis dengan aspirin.

 

Baca Juga: Obat Asam Valrproat - Kontraindikasi, Efek Samping, Interaksi Obat

 

Racun

Sindrom Reye juga berhubungan dengan insektisida, herbisida, aflatoxin, isopropyl alkohol, cat, thinner cat, jamur hepatotoksik,  buah acke di Jamaika. Bacillus cereus toxin juga dilaporkan menyebabkan sindrom Reye.

 

Faktor Risiko

Ada beberapa  faktor risiko yang dapat berhubungan dengan kejadian sindrom Reye, antara lain:

  • Usia - Sindrom reye memiliki insidensi tertinggi pada anak dan remaja yang berusia 5-14 tahun
  • Entis atau Ras - Sebanyak 90% dari pasien sindrom Reye yang berumur lebih dari 1 tahun adalah anak yang berkulit putih Sedangkan, 50% dari anak yang berumur kurang dari 1 tahun memiliki ras yang tidak berkulit putih
  • Riwayat penggunaan asam salisilat/ aspirian atau obat obatan lainya yang mengandung asam salisilat
  • Infeksi Influenza A dan B
  • Cacar
  • Infeksi lainya (Parainfluenza , Coxsackievirus, adenovirus dan HSV)
  • Musim - Biasanya sindrom Reye terjadi pada Desember sampai April
  • Tempat tinggal - Sindrom Reye biasanya terkena pada anak-anak yang tinggal di daerah yang terpencil

 

Gejala

Mual dan muntah adalah gejala awal dari reye sindrom. Gejala nya juga bisa diawali dengan diare dan nafas tersengkal sengkal. Biasanya gejala sindrom Reye timbul 3-5 hari setelah terinfeksi virus. Gejala dari sindrom Reye merupakan gejala yang berkaitan dengan gangguan hati. Berikut ini adalah gejala yang dapat terjadi:

  • Muntah yang berkepanjangan dengan atau tanpa dehidrasi
  • Perut membesar bagian kanan atas. Perbesaran hati (hepatomegali) dapat terjadi pada 50% pasien.
  • Kekuningan
  • Penurunan kesadaran yang semakin parah bisa sampai koma
  • Nyeracau
  • Mudah tersinggung
  • Lumpuh kedua tungkai
  • Hipoglikemia, kadar gula dalam tubuh rendah, gejalanya berupa: 
    • keringat dingin
    • tremor
    • bingung
    • lemas

 

Diagnosis

Dokter anda akan melakukan anamnesis dan serangkaian pemeriksaan fisik maupun darah untuk menegakkan sindrom Reye. Sampai saat ini, belum ada metode yang spesifik untuk mendiagnosis sindrom Reye. Pemeriksaan darah dan urin juga dapat membantu untuk mendeteksi gangguan lemak atau metabolisme lainya.

CDC juga mengembangkan penegakkan diagnosis yang meliputi beberapa pemeriksaan, yaitu:

  1. Pemeriksaan fungsi hati, untuk melihat penurunan fungsi hati
  2. Pemeriksaan lumbal punksi
  3. Pemeriksaan Biopsi otak
  4. Pemeriksaan kadar amonia darah dan kadar gula darah, peningkatan kadar amonia darah dan kadar gula darah rendah

 

Perubahan neurologis pada pasien sindrom Reye dibagi atas 5 tingkatan, yaitu:

Stage 1: Pasien sadar

Stage 2: Pasien mengantuk, sulit sadar

Stage 3: Ada pergerakan sadar dan tidak sadar

Stage 4: Tidak sadar, dekortikasi

Stage 5: Tidak sadar, deserebrasi

 

Tata Laksana

Hingga saat ini, tidak ada pengobatan sindrom Reye yang spesifik. Pengobatan yang diberikan oleh dokter merupakan pengobatan yang bersifat mendukung.

Dokter juga akan memastikan keamanan dari jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi dari pasien. Jika ditemukan gajala penurunan saraf, maka sebaiknya segera dikonsultasikan dokter spesialis saraf.

Terdapat obat yang dapat membantu pengobatan dari sindrom Reye. Namun, obat ini wajib atas persetujuan dan indikasi yang telah dokter tentukan. Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan:

  1. Hiperammonemia treatment agents - agen sodium benzoat dapat digunakan untuk menurunkan kadar amonium dalam darah.
  2. Alkalinizing Agents - natrium bikarbonat dapat meningkatkan ph darah.
  3. Anti-emetik - Obat anti mual dapat digunakan untuk mengatasi mual. Obat ondansetron merupakan pilihan yang baik untuk sindrom Reye.
  4. Anti-kejang - Kejang dapat terjadi pada pasien sindrom Reye diakibatkan peningkatkan ICP dan peningkatan kadar ammonia. Obat kejang yang dapat digunakan yaitu lorazepam, fosphenytoin.

 

Komplikasi

Sindrom Reye memiliki beberapa komplikasi yang dapat berbahaya untuk kehidupan pasien. Berikut ini merupakan komplikasi sindrom Reye:

  • Status Epileptikus
  • Herniasi otak
  • Aspirasi pneumonia
  • Gagal nafas akut
  • Aritmia jantung
  • Infark jantung
  • Kolaps jantung
  • Perdarahan saluran cerna
  • Radang pankreas
  • Diabetes insipidus
  • Gagal ginjal akut
  • Sepsis
  • Kematian

 

Pencegahan

Untuk mencegah kejadian sindrom Reye, Hindari penggunaan aspirin pada anak-anak. Pada anak yang dalam pengobatan aspirin, jika timbul gejala dan tanda awal sindrom Reye, maka penggunaan aspirin harus segera dihentikan. Tanda dan gejala awal harus segera dikenali.

Vaksin influenza juga direkomendasikan oleh CDC pada seluruh anak yang berusia diatas 6 tahun.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika terdapat gejala dan tanda sindrom Reye. Maka, anda harus segera mendapatkan penanganan untuk mencegah penyakit semakin parah. Jika anak sakit, Anda disarankan untuk tidak membeli obat tanpa resep dokter.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Arifin Muhammad Siregar
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Kamis, 12 Januari 2023 | 02:45

Trauner DA: Reye's syndrome. In: Aminoff et al, eds: Encyclopedia of the Neurological Sciences. 2nd ed. Elsevier; 2014:41–3

Medscape. (2022). Reye Syndrome. https://emedicine.medscape.com/article/803683-overview. Accessed November 29, 2022.

Mayo Clinic (2020). Diseases & Conditions. Reye’s Syndrome.

Shroff, A. WebMD (2020). What is Reye’s Syndrome?