Ini Penyebab Masih Tetap Lapar Setelah Makan Banyak

Ini Penyebab Masih Tetap Lapar Setelah Makan Banyak

Bagikan :


Saat perut Anda terasa lapar, Anda segera menghabisakan makanan yang sudah Anda pesan, namun setelah makan, ternyata Anda juga masih merasakan lapar, sehingga berniat memesan makanan lainnya, kira-kira apakah ada yang salah dengan perut Anda? dan Apa penyebabnya?

Penyebab Masih Merasa Lapar Setelah Makan

Dilansir dari laman Health Cleveland Clinic, rasa lapar bisa dibedakan menjadi dua, yaitu lapar secara fisik (physical hunger) dan lapar secara emosional (emotional hunger). Lapar fisik adalah lapar yang berkaitan dengan jumlah makanan yang dibutuhkan oleh tubuh, sedangkan lapar emosional adalah munculnya rasa lapar akibat psikis seperti stres, bosan, marah, dan bahkan cemas. Untuk mengetahui jenis lapar yang Anda rasakan, simak beberapa penyebab seseorang bisa merasa lapar meskipun setelah makan, berikut ini:

1. Proporsi Makan Kurang Tepat

Salah satu penyebab orang masih merasa lapar setelah makan adalah komposisi nutrisi makanan yang tidak seimbang. Dikutip dari laman Medical News Today, porsi makan yang mengandung protein dan serat lebih banyak dapat membantu Anda untuk lebih kenyang dibanding jika Anda makan dengan porsi karbohidrat atau lemak lebih banyak.

Makanan berprotein dapat merangsang hormon kenyang seperti Leptin. Sedangkan serat adalah jenis karbohidrat yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna sehingga memperlambat laju pengosongan perut. Kondisi ini membuat Anda untuk kenyang lebih lama dan tidak mudah lapar.

2. Kurang Minum Air Mineral

Kondisi dehidrasi atau kurang cairan juga dapat membuat Anda merasa cepat lapar bahkan setelah makan. Air putih memiliki sifat untuk mengenyangkan dan dapat mengurangi nafsu makan jika diminum sebelum makan.

Rasa lapar yang kerap muncul setelah makan juga bisa jadi pertanda lapar palsu atau false hunger. Untuk mengetahui bedanya dengan rasa lapar yang asli, cobalah minum air satu atau dua gelas untuk memastikan apakah Anda benar-benar butuh makan atau hanya dehidrasi.

3. Anda Melewatkan Kudapan

Umumnya, porsi makan seseorang terdiri dari 3 kali makan berat dan 2-3 kali snack time di antara waktu makan, yaitu di pagi hari pukul 9-10 pagi dan sore hari pukul 14-17. Banyak orang melewatkan waktu menyantap kudapan karena kesibukan atau takut akan meningkatkan berat badan.

Faktanya, menyantap camilan atau kudapan di tengah kesibukan Anda justru dapat membuat Anda tetap kenyang dan dapat mencegah Anda makan berlebihan di waktu makan. Namun, pastikan kudapan Anda adalah kudapan sehat seperti potongan buah segar atau jus buah, yogurt, agar-agar atau jelly, kacang-kacangan, susu, atau bahkan snack bar agar menjaga berat badan Anda tetap stabil.

4. Kurang Tidur

Pada beberapa orang yang kurang tidur rata-rata memiliki nafsu makan berlebihan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan otak mengatur hormon Ghrelin yang bertugas mengatur nafsu makan. Banyaknya kadar hormon Ghrelin menyebabkan Anda merasa lapar, sehingga orang yang kurang tidur sering merasa cepat lapar.

5. Makan Terlalu Cepat

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa makan terburu-buru dapat membuat orang merasa cepat lapar dibanding orang yang makan perlahan. Para peneliti menyatakan bahwa otak membutuhkan waktu sekitar 20 menit sejak kunyahan pertama untuk mengirim sinyal kenyang pada tubuh. Dengan makan lebih pelan dan tidak tergesa-gesa, Anda dapat memberi otak cukup waktu untuk mengirim sinyal tersebut.

6. Menderita Diabetes atau Gangguan Hormon Tiroid

Selain karena kebiasaan atau pola hidup yang kurang baik, merasa cepat lapar meskipun setelah banyak makan dapat merupakan suatu gejala penyakit metabolik seperti diabetes atau gangguan hormon tiroid. Selain terganggunya regulasi hormon lapar atau Ghrelin dan kenyang atau Leptin, pada penderita diabetes dan gangguan hormon tiroid terjadi mekanisme lain yang menyebabkan pengidapnya merasa cepat lapar. 

Pada pengidap diabetes, kekurangan atau resisten hormon Insulin menyebabkan gula tidak dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh, sehingga sel-sel tubuh kekurangan gula dan nutrisi. Kondisi ini biasanya disertai dengan 3 gejala klasik lainnya yaitu: sering merasa haus, sering kencing, dan berat badan turun walaupun sudah makan banyak.

Pada pengidap gangguan hormon tiroid, khususnya hipertiroidisme, aktivitas metabolik meningkat, sehingga menyebabkan tubuh memerlukan sumber energi untuk menjalankan aktivitasnya. Selain karena meningkatnya metabolisme, diduga hormon tiroid juga berperan pada area hipotalamus di otak yang berfungsi mengatur nafsu makan.

Rasa lapar yang sering dialami memang salah satu bentuk pertanda bahwa Anda harus segera beranjak makan, namun kondisi yang tidak normal perlu diwaspadai, walau kondisi ini pada umumnya juga tidak selalu memicu kondisi medis, tetap waspada dan segera konsultasikanlah dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut.

 

Silakan kunjungi laman ini untuk mendapat informasi menarik lainnya seputar gaya hidup dan kesehatan Anda!

 

 

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 19:02

Cleveland Clinic. Decoding Your Hunger: Are You Really Hungry or Not? https://health.clevelandclinic.org/decoding-your-hunger-are-you-really-hungry-or-not/

Fletcher J, Sampson S. What is appetite?. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/appetite 

MacCormack JK, Lindquist KA. Feeling hangry? When hunger is conceptualized as emotion. Emotion. 2019 Mar;19(2):301-319. doi: 10.1037/emo0000422. Epub 2018 Jun 11. PMID: 29888934.

Konttinen H. Emotional eating and obesity in adults: the role of depression, sleep and genes. Proc Nutr Soc. 2020 Aug;79(3):283-289. doi: 10.1017/S0029665120000166. Epub 2020 Mar 26. PMID: 32213213.

Heisler LK, Lam DD. An appetite for life: brain regulation of hunger and satiety. Curr Opin Pharmacol. 2017 Dec;37:100-106. doi: 10.1016/j.coph.2017.09.002. Epub 2017 Nov 5. PMID: 29107871.

 

Amin A, Dhillo WS, Murphy KG. The central effects of thyroid hormones on appetite. J Thyroid Res. 2011;2011:306510. doi: 10.4061/2011/306510. Epub 2011 May 25. PMID: 21687648; PMCID: PMC3112506.