Serumen Prop

Bagikan :


Definisi

Serumen prop merupakan istilah medis dari kotoran telinga yang menyumbat saluran telinga. Produksi serumen merupakan suatu hal yang normal terjadi. Serumen ini akan memberikan perlindungan agar gendang telinga terhindar dari infeksi, zat asing, debu, air, dan serangga. Normalnya, serumen akan keluar dengan sendirinya dari liang telinga dibantu dengan pergerakan rahang seperti saat mengunyah. Namun pada beberapa orang, serumen tidak keluar dan tertahan di dalam telinga. Serumen yang tidak bisa keluar dengan sendirinya bila dibiarkan maka akan menumpuk di telinga dan menimbulkan keluhan. 

Secara umum, telinga manusia terdiri atas tiga bagian utama, yaitu telinga bagian luar, telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Getaran suara akan masuk ke dalam telinga dan menggetarkan gendang telinga, lalu melewati telinga tengah dan tulang-tulang pendengaran, kemudian diproses di telinga dalam. Getaran suara ini akan diubah menjadi pesan sinyal listrik yang lalu dibawa ke otak untuk diinterpretasikan sebagai suara yang kita pahami.

Serumen dibentuk di liang telinga, bagian dari telinga luar. Pada liang telinga terdapat kelenjar keringat dan rambut-rambut halus. Serumen terbentuk dari kombinasi sel kulit mati, rambut, dan cairan dari kelenjar yang melumasi liang telinga. Saat Anda membersihkan telinga, Anda bisa tidak sengaja mendorong serumen semakin dalam di telinga, yang turut berperan dalam penyumbatan serumen. 

Serumen prop dapat muncul pada semua usia. Namun, serumen prop sering kali muncul pada anak, lansia, dan orang-orang yang mengalami gangguan intelektual. Hal ini dikarenakan mereka mengalami kesulitan untuk merawat diri serta menyampaikan pada orang-orang di sekitar mereka mengenai keluhan telinga yang dirasakan.

 

Penyebab

Serumen atau kotoran telinga seharusnya bisa keluar secara alami dari telinga. Terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan serumen prop. Serumen akan menimbulkan keluhan pada telinga bila:

1. Sumbatan Serumen

Serumen akan menyumbat telinga bila terdorong terlalu dalam di liang telinga. Hal ini bisa disebabkan oleh penggunaan cotton bud, pemakaian alat bantu dengar atau ear plug. Serumen bisa sulit keluar dari telinga dengan sendirinya. Selain itu, serumen yang sudah masuk terlalu dalam bisa tertumpuk di dalam telinga sehingga menimbulkan keluhan.

2. Produksi Berlebihan

Serumen telinga ini akan keluar dengan sendirinya dari telinga luar. Bila laju produksi serumen atau kotoran telinga lebih cepat dibandingkan dengan laju keluarnya kotoran telinga, dapat menyebabkan terjadinya tahanan dan penumpukan kotoran di dalam telinga. Serumen akan menyumbat liang telinga.

Faktor Risiko

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami serumen prop, antara lain:

  • Serumen prop lebih cenderung terjadi pada orang yang menggunakan alat bantu pendengaran, ear plug atau ear bud
  • Memiliki banyak rambut-rambut halus pada saluran telinga luar
  • Memiliki kebiasaan mengorek telinga menggunakan cotton buds atau memasukan benda lain ke dalam telinga
  • Orang berusia tua atau lansia, karena mereka cenderung mengalami kesulitan dalam membersihkan telinga, terutama pada lansia yang menggunakan alat bantu pendengaran atau penderita demensia. Penumpukan kotoran telinga pada lansia dapat menyebabkan penurunan kemampuan pendengaran secara signifikan
  • Penderita gangguan intelektual, pada orang yang mengalami gangguan intelektual, mereka umumnya membutuhkan bantuan untuk membersihkan dan merawat diri. Jika kotoran telinga yang menyumbat tidak dibersihkan, dapat terjadi serumen prop dan pendengaran jadi terganggu
  • Saluran telinga tidak dapat mengeluarkan serumen secara alami

 

Gejala

Karena penumpukan kotoran telinga ini akan menyumbat telinga Anda, bila Anda mengalami serumen prop, Anda mungkin akan merasakan adanya gejala-gejala berupa:

  • Rasa penuh pada telinga
  • Penurunan fungsi pendengaran
  • Nyeri pada telinga
  • Gatal pada telinga
  • Telinga mendengar suara denging atau tinnitus

 

Diagnosis

Wawancara

Dokter Anda akan menanyakan keluhan dan gejala yang Anda rasakan, seperti bila ada perasaan penuh pada telinga, penurunan pendengaran pada telinga yang terkena, rasa gatal atau nyeri pada telinga, batuk, sampai terdengar suara denging pada telinga (tinnitus). Dokter juga akan menanyakan kebiasaan Anda dan bagaimana riwayat penyakit Anda. Jika berdasarkan gejala-gejala yang Anda keluhkan mengarah ke serumen prop, dokter akan memeriksa telinga Anda untuk menegakan diagnosis.

 

Pemeriksaan Telinga

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan menggunakan alat otoskop. Otoskop merupakan suatu instrumen yang  terpasang lampu dan kaca pembesar, digunakan bagi dokter untuk membantu melihat gendang telinga dan saluran telinga Anda. Dokter dapat melihat langsung saluran telinga Anda bila terdapat kotoran yang menyumbat liang telinga. Pada kasus serumen prop, umumnya tidak diperlukan pemeriksaan penunjang dalam menegakkan diagnosis.

 

Tata Laksana

Jika dokter Anda mengatakan bahwa Anda mengalami serumen prop, pengobatan yang dilakukan adalah dengan mengeluarkan kotoran telinga atau serumen yang menyumbat telinga. Dokter akan menggunakan alat khusus untuk mengeluarkan kotoran tersebut dari telinga Anda. Bila kotoran yang menyumbat telinga terlalu banyak atau berada di dalam, dokter bisa mengalirkan air hangat atau memberikan obat tetes untuk melunakkan dan mempermudah pengeluaran kotoran telinga. Bila dokter memberikan obat tetes, obat itu biasanya dipakai selama tiga hari sebelum Anda kontrol kembali untuk mengeluarkan kotoran telinga. Diharapkan setelah pemakaian obat tersebut, kotoran menjadi lebih lunak sehingga lebih mudah dikeluarkan.

Pada pasien yang memiliki penurunan kekebalan tubuh akibat penyakit yang dideritanya, seperti infeksi HIV, diabetes, atau kanker, prosedur pengeluaran kotoran telinga harus dilakukan secara hati-hati. Bila timbul luka kecil saat mengeluarkan kotoran, dapat meningkatkan risiko mereka mengalami infeksi.

 

Komplikasi

Serumen prop diketahui dapat menimbulkan beberapa komplikasi, seperti penurunan kemampuan untuk mendengar, nyeri dan pusing. Selain itu, proses pengeluaran kotoran telinga bila tidak dilakukan secara hati-hati dapat menyebabkan terjadinya komplikasi. Beberapa komplikasi yang ditimbulkan pada saat proses pengeluaran serumen pada kasus serumen prop berupa luka atau robekan dinding saluran telinga, hingga menyebabkan munculnya perdarahan kecil. Hal ini dapat terjadi karena kotoran telinga sangat keras, atau sebagai efek samping dari penggunaan instrumen medis yang digunakan untuk mengeluarkan kotoran telinga.

 

Pencegahan

Terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya serumen prop. Jangan memasukan benda apa pun ke dalam telinga, termasuk untuk membersihkan telinga. Gunakan cotton bud hanya pada bagian luar telinga saja. Penggunaan cotton bud dalam membersihkan kotoran telinga hanya akan mendorong kotoran semakin ke dalam dan memicu terjadinya serumen prop.

 

Kapan Harus Ke Dokter?

Kunjungi dokter Anda jika Anda merasakan adanya beberapa gejala serumen prop yang disertai dengan salah satu gejala ini:

  • Anda merasakan adanya sensasi berputar, kehilangan kemampuan untuk menyeimbangkan diri, dan ketidakmampuan untuk bejalan
  • Anda mengalami demam dan muntah secara terus menerus
  • Anda mengalami kehilangan kemampuan untuk mendengar secara tiba-tiba

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya, cek di sini ya!

 

 

Writer : dr Sherly Deftia Agustina
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 07:18

Webmd.com. (2020, 15 Juli). Earwax: Symptoms, Causes, Treatment, Removal, and Prevention. Diakses pada 10 Maret 2022, dari https://www.webmd.com/a-to-z-guides/ear-wax

Healthline.com. (2019, 7 Maret). Earwax Buildup and Blockage: Causes, Symptoms, Treatments. Diakses pada 10 Maret 2022, dari https://www.healthline.com/health/earwax-buildup

Clevelandclinic.org. (2021, 20 Mei). Earwax: Blockage Symptoms, How to Remove & Clean. Diakses pada 10 Maret 2022, dari https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14428-ear-wax-buildup--blockage

Michaudet, C., & Malaty, J. (2018). Cerumen impaction: Diagnosis and management. American Family Physician, 98(8), 525–529.

Mayoclinic.org. (2021, 5 Februari). Earwax blockage - Symptoms and causes - Mayo Clinic. Diakses pada 10 Maret 2022, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/earwax-blockage/symptoms-causes/syc-20353004

Horton, G. A., Simpson, M., Beyea, M. M., & Beyea, J. A. (2020). Cerumen Management: An Updated Clinical Review and Evidence-Based Approach for Primary Care Physicians. Journal of primary care & community health, 11, 2150132720904181. https://doi.org/10.1177/2150132720904181

Sevy, JO., Singh, A. Cerumen Impaction Removal. [Updated 2021 Dec 15]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448155/